Part 18

510 63 21
                                    

Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu telah tiba, hari ini Singto di perbolehkan keluar dari rumah sakit.

Setelah dokter memeriksa keadaan Singto dan menulis resep obat untuk Singto, Krist membawa Singto pulang.

Di sepanjang jalan tangan Krist terus menggenggam tangan Singto seakan tak berniat melepasnya walau hanya sebentar.

"Kita pulang kemana?" Tanya Singto.

"Rumah ku" Ucap Krist.

"Kenapa tak ke rumah ku?" Tanya Singto.

"Bukankah kamu kekasih ku?" Ucap Krist.

"Ya, aku memang kekasih mu, tapi bukankah aku punya rumah sendiri? Dan dimana orang tua ku, Krist? Kenapa mereka tak pernah menjenguk ku" Ucap Singto.

Krist memang belum memberitahu Singto jika orang tuanya sudah lama meninggal. Dia ingin menunggu waktu yang tepat, setidaknya tunggu Singto benar-benar pulih agar dia tak merasakan sedih.

"Sing... Bukankah kamu sendiri yang mengatakan jika kedua orang tua mu sudah meninggal?" Ucap Krist yang akhirnya bicara jujur.

"Huh..." Lirih Singto sedih.

"Wajar jika kamu lupa, kamu melupakan kejadian 12 tahun terakhir dalam hidup mu, jangan di bahas lagi" ucap Krist sambil mengusap pipi Singto.

Krist mengemudi dengan sebelah tangannya sekarang.

"Aku pasti punya rumah kan?" Gumam Singto.

"Ya, tapi aku ingin membawa kekasih ku beserta anak ku pulang ke rumah ku, apa tak boleh?" Ucap Krist sambil tersenyum.

Kini mobil Krist memasuki area perumahan mewah, beberapa menit kemudian mereka tiba di rumah Krist.

Singto menatap rumah mewah di hadapannya, apa Krist pindah rumah?

"Ini rumah mu?" Tanya Singto tak yakin.

"Ya"

"Seingat ku rumah mu bukan disini" Ucap Singto.

Krist tersenyum lembut, mungkin yang diingat Singto adalah rumah 12 tahun yang lalu saat mereka masih SMA. Dulu Krist memang tinggal bersama orang tuanya, sedangkan rumah yang sekarang, Krist beli setelah dia bercerai dengan istrinya.

"Akhirnya daddy dan papa pulang" Ucap Carl yang memang menunggu kedatangan Krist dan Singto di depan rumah sejak tadi. Krist sendiri yang mengatakan pada Carl jika hari ini Singto sudah boleh keluar dari rumah sakit.

Carl berlari kecil menghampiri mobil daddynya, melihat kedatangan Carl, Krist baru ingat jika dia belum menceritakan tentang Carl pada Singto.

"Siapa gadis kecil itu, Krist?" Tanya Singto yang semakin bingung saat melihat Carl menghampiri mereka.

Carl mengetuk pintu mobil berharap agar daddynya segera membukakannya pintu.

Krist membuka pintu mobil dan keluar dari mobil dengan disusul oleh Singto. Carl yang melihat Singto langsung memeluk Singto dengan erat.

"Aku sangat merindukan papa" Ucap Carl sehingga membuat Singto semakin bingung.

Papa? Kenapa dia di panggil papa?

"Krist, dia siapa?" Ucap Singto sambil melepas pelukan Carl di tubuhnya.

Entah kenapa Singto merasa jika Krist banyak berbohong padanya sekarang.

"Daddy, apa papa melupakan ku?" Tanya Carl dengan nada sedih.

Singto memegang kepalanya yang terasa sangat sakit, kenapa gadis kecil yang memeluknya tadi memanggil Krist dengan sebutan daddy?

Ex Boyfriend ✓Where stories live. Discover now