02. 👽

313 14 1
                                    


"eughh..." lenguh seorang gadis yang terbaring lemah.

"sepertinya nona jennata mengalami kritis, dan kemungkinan untuk selamat sangat kecil,"

"lakukan apapun untuk putri saya dok, berapapun itu harganya saya akan bayar demi keselamatan putri saya,"

terdengar suara percakapan seorang dokter dan 2 pasangan paruh baya.
ryea sedang berpikir kenapa dia seperti mendengar percakapan ini? seharusnya dia mendengarkan suara guru yang sedang mengajar bukan?

tak mau berpikir lama ryea membuka matanya, dan betapa bingung nya dia mendapati seorang dokter dan 2 pasangan paruh baya, mungkin?

saat sedang berpikir dia di sadarkan di oleh suara dokter yang mengatakan dirinya harus dioperasi di bagian kepala, itu yang membuat dirinya bangun dari tempat dia berbaring

"hah apaan operasi gue masih sehat walafiat gini" seru ryea yang mengejutkan orang di dalam ruangan tersebut

"j-jenna?.." panggil wanita paruh baya yang masih terlihat cantik walaupun umurnya sudah berkepala tiga.

"hah?, jenna siapa? perasaan nama gue ryea," ryea tidak tau kenapa wanita di depannya memanggil nya jenna, pikirnya.

"jenna kamu bangun sayang?" wanita di depan ryea tiba tiba matanya berkaca-kaca seperti ingin menangis.

tiba-tiba saja wanita itu memeluk ryea dengan erat, dan itu kebingungan ryea semakin bertambah.

"d-dok ini putri saya kan dia masih sehat dok ini i-ini bukan mimpikan putri kita masih sehat vero dia masih sehat," dan wanita itu menangis, tangisan itu seperti menangisi dirinya?

"neva.. tenang dulu biarkan dokter memeriksa jenna," pria itu menarik istrinya yang sedang menagis tersedu yaitu neva.

vero memeluk neva sambil memberikan kata kata penenang.

dokter memeriksa ryea yang dilanda kebingungan.

"nak jennata apa merasa sakit?" tanya dokter kepada ryea yang menyebut nya jennata.

"hah?" ryea masih ngelag dengan keadaan disekitarnya.

"perasaan saya baik baik aja deh dok, liat seluruh badan saya masih sehat lhoo dokter ga buta kan?, liat nih kaki bisa di gerakkin tangan masih bisa di gerakkin juga lah? LAH KOK GUE DI INFUS, INI JUGA KENAPA KEPALA SAYA DI PERBAN?!" ryea berteriak saat mengetahui dirinya di Infus dan di perban di bagian kepala.

"apakah nak jennata tidak mengingat kejadian yang menimpa nak jennata?"

"kejadian apa?, orang tadi aja saya di kelas tidur bentar, bangun bangun malah disini!" eluh ryea.

"bukannya nak jennata jatuh dari lantai 9?"

"jatuh dari lantai 9 apanya! yang ada nyawa saya udah melayang duluan dok, dan kenapa dari tadi dokter panggil saya jennata nama saya ryea dok R.Y.E.A ingat itu," elaknya saat mengetahui dirinya jatuh dari lantai 9, jika pun dia beneran jatuh dari lantai 9 yang ada nyawa nya sudah ke atas.

"jenna kamu jatuh dari lantai 9 ga bikin kamu anemia kan?" tanya neva.

"amnesia neva, bukan anemia itu beda lagi," koreksi vero yang mendengar neva salah berbicara.

"iya itu maksudnya,"

"apasih, kalian lagi main drama ya kok malah ngajak ngajak saya?" sewot ryea karena dia semakin bingung

"jenna kamu kenal mommy kan?"

"mommy?, perasaan emak saya udah mati deh tan," itu memang bener mama ryea sudah meninggal saat dia smp karena kecelakaan mobil yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.

 ANTAGONIS TETAP ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang