14. 👽

123 6 0
                                    


happy reading






°°°°°°°°°°°°°°°′°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"woy jennata,"

"....."

nata tidak bergeming sama sekali, dia sangat sibuk sekarang ini. iya sibuk makan.

"jen jennata, WOYY JENNATA!" karena kesal panggilan nya tidak di respon dia sedikit berteriak agar nata menoleh ke arah nya.

dan yap nata menoleh ke orang itu dengan mulut belepotan krim cake yang dia makan tadi.

nata menatap nyalang ke orang yang memanggil nya, heyy lihat sekarang dia belepotan krim kue gara gara panggilan orang di depan nya, sangat menyebalkan.

"apaan su! gegara lo gue belepotan nih cok," nyolot nata.

"pfft-" orang itu menahan tawa nya agar tidak tertawa dengan mulut belepotan nata.

"lo ketawa gue pites tu kepala," ancam nata yang mungkin tidak ngaruh dengan orang itu.

"santai napa, sensi amat lo dateng sunat yah,"

"guoblok! gue cewe mana bisa sunat anjeng!"

"lah? itu lo marah marah berarti lo dateng sunat,"

"goblok banget sih! dateng sunat apaan coba?!"

"itu lho kalo cewe setiap bulan nya,"

"hah?"

PLAK!

nata langsung mengeplak kepala orang itu.

"DATENG BULAN GOBLOK! BUKAN DATENG SUNAT!" 

"duh! sakit woy. emang bukan dateng sunat ya?"

"ya bukan lah njeng, dateng sunat apaan itu? dasar cowok prik,"

"santai napa dari tadi ngupat mulu udah ga suci lagi tu mulut,"

"masbuloh masalah buat elo!"

"dih cewe prik,"

"idih elo lebih freak,"

"nyenyenye,"

"mau apasih elo manggil gue?! dan napa lo bisa disini?"

"iya ya gue ngapain manggil elo? by the way gue bisa di sini karena abang gue temen abang lo,"

"jadi orang ngeselin banget sih elo! terus kenapa lo ikut abang lo? seharusnya lo jangan ikut,"

"ngatur, suka suka gue dong mau ikut apa kagak. lo siapa gue? kok ngatur ngatur,"

"gue emang bukan siapa-siapa lo, tapi asal lo tau kalo lo disini terus bakal ada bencana,"

"kenapa lo begitu yakin?"

"liat aja nih kue yang tadi di sini udah habis, itu tandanya lo bencana liat aja  kue nya ilang pas lo dateng ke sini,"

"itu kue ilang karena di makan sama elo, nggak ada sangkut pautnya dengan kehadiran gue di sini,"

baru akan menjawab ucapan orang di depan nya tapi ada orang lain yang memanggil orang itu.

"meteor," panggil orang itu ke temannya yang tak lain meteor orangnya yang di panggil. benar sekali orang yang tadi mengobrol dengan nata adalah meteor, emm lebih tepatnya bertengkar sih dari pada mengobrol.

"gue cari dimana mana ternyata lo disini," ucap orang itu.

nata menyerengit bingung, si shella kenal dengan tukang parkir swalayan ini? yang tak lain adalah meteor.

"ngapain nyari gue?"

"gapapa aku pengen ketemu aja, lama kita ga ketemu apa kabar lo?"

"gue baik sih,"

"kalian berdua saling kenal?" tanya nata.

"iya kita saling kenal," jawab shella.

"kok bisa ya tukang parkir swalayan kek dia ada yang kenal?" heran nata ke meteor.

"siapa yang lo maksud tukang parkir swalayan?" tanya shella.

"nih di depan gue, siapa lagi kalo bukan orang ini," tunjuk nya pada meteor.

"ga usah dengerin dia, dia emang agak sinting," suruh meteor pada shella. agar anak teman bisnis ayah nya tidak ikutan mengejeknya dengan 'tukang parkir swalayan'

shella adalah anak dari teman bisnis ayah nya, meteor kenal shella sekitar sudah 2 tahunan jadi mereka agak dekat sedikit, ingat sedikit gak lebih.

"eh eh baju item," meteor dan shella menyerengit bingung. siapa yang di maksud nata dengan 'baju item'?

"ck, elo yang pake baju item,"

"gue punya nama, jangan panggil gue dengan panggilan lain," peringat meteor.

"gue aja kagak tau nama lo siapa," memang benar nata tidak tau nama meteor bahkan semua yang di m.h.s yang dia tau hanya livya dan shana. itu doang yang lain nya dia nggak tau.

"nama gue meteor. jadi panggil gue meteor jangan yang lain nya entah itu baju item atau apalah, apalagi kalo lo manggil gue tukang parkir swalayan itu kagak di izinin,"

"oh oke batu,"

"lah kok batu?"

"meteor kan batu dari luar angkasa jadi gue panggil lo batu aja. sejenis itu,"

"oke gue nyerah, agak ngeselin juga ini bocah," monolog nya sendiri.

"gue nata, panggil gue nata jangan jennata,"

"oke nata, diharapkan manggil gue meteor ya jangan yang lain,"

"shella," tiba-tiba albiru datang dengan memanggil nama shella.

"kamu ngapain di sini?" tanya albiru.

"ohh ini ngobrol sama anak nya temen bisnis papah aku,"

"dengan jennata juga?"

"ya begitulah,"

"sudah aku bilang bukan, jangan deket-deket dengan jennata dia pasti selalu mencari kesempatan buat nyelakain kamu,"

"tapi-"

"yaelah bacot amat, jadi orang positif thinking banget," baru saja mau ngejawab tapi nata menyela nya dengan cibiran.

"negatif thinking nat, bukan positif thinking," koreksi meteor.

"nah iya itu, jadi orang negatif thinking amat gini gini gue pernah nyelamatin satu telur yang mau pecah walaupun telur yang lain nya pecah,"

nata pernah di suruh mommy nya yang tak lain neva, dia di suruh untuk menaruh sewadah telur mentah ke kulkas tapi sayang nya ada bola yang menimpuk kepala nya yang membuat dirinya hampir terjatuh jadi dia berpegang pada kursi tapi takdir berkata lain. dia tetap jatuh dan saat terjatuh di pengen nyelamatin satu telur yang hampir terjatuh eh malah jatuh semua dia hanya bisa nyelamatin satu telur doang.

ini gara gara bola yang nimpuk dia, karna bola itu telur nya terjatuh mana jendela nya pecah lagi gara gara bola itu,dan ternyata saat di lihat ada para bocil lagi main bola.

"itu satu telur buat apaan? buat makan berkeluarga kan kagak mungkin," tanya meteor, kalo telur nya tinggal satu buat apa dong?

"ohh tenang aja, telur nya ada lagi kok,"

albiru langsung menarik tangan shella agar menjauh dari mereka berdua.

"aneh bet anjing dia," cibir nata.

"banget banget malahan, udahlah mending gabung mereka party kita," ajak meteor.

"kagak minat gue, mending makan lebih bermanfaat," dan nata pun lanjut makan yang tadi sempat tertunda.

dan meteor ikut teman teman nya party.

-TBC

maapin kalo pendek, see u next chapter maniezzz

JANGAN LUPA VOTMEN DAN FOLLOW YAHH MANIEZZZ.

 ANTAGONIS TETAP ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang