20. 👽

88 3 0
                                    


📢 di anjurkan follow terlebih dahulu sebelum membaca.

HAPPY READING 🔥

ga nyangka udah sampe chap 20.

øøø

"nama?"

"shana,"

"livya,"

"umur?"

"17,"

"17,"

"lahir di?"

"lima. peru,"

"kasur,"

"hobi?"

"ngepecahin kaca rumah,"

"tidur,"

"nama pacar?"

"naruto,"

"guling,"

"makanan kesukaan?"

"ayam terbang,"

"nasi bakar,"

"oke, fix! nat temen lo yang ini otaknya ngilang," ungkap senja menunjuk livya dan shana yang diangguki keylie.

"emang pada ilang sih. lagian ngapain lu berdua ngintrogasi mereka?"

"mastiin aja. siapa tau mereka ini jenis simpanse bukan monyet,"

livya dan shana memutar bola matanya malas.

"gj bener dah," cibir livya.

"bacot bener dah," cibir balik senja.

dan sinis sinisan pun terjadi.

"oyy! ngapain nih?" tiba-tiba saja entah dari mana lingga datang bersama dino.

"elo yang ngapain!" ketus senja.

"sensi amat mbak! gue mau nagih utang lo. sini bayar," senja mengerutkan dahinya. sejak kapan dia punya hutang sama si sialan lingga?

"kapan gue ngutang lo?"

"lo kagak inget kemaren?"

"kemaren emang kenapa?"

"kemaren lo ngelempar sepatu gue ke preman yang mau malak orang, dan elu dengan santainya ngelempar. makanya gue catet sebagai utang,"

"apaan anjir! sepatu palingan berapa, noh lu juga udah pake sepatu baru. lo ga kasian apa ada orang yang mau di palak?"

"YA ENGGAK HARUS SEPATU GUE YANG DI LEMPAR KAN, BEGO!" geram lingga. padahal kan senja bisa ngelempar sepatu nya dia sendiri, harus banget ya pake punya dia?

disana banyak barang si senja malah milih sepatu mahal nya.

"y-ya gue replek aja sih,"

 ANTAGONIS TETAP ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang