CINTA TULUS SANTRIWATI : MULAI HIJRAH

1K 27 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 💗
Typo bantu tandain🙏

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 💗Typo bantu tandain🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




___________________________________


Lyana, takdir itu Allah yang tahu. Manusia tak boleh merisaukan takdir. Tidak boleh merisaukan masa depan. Jangan takut apa yang akan terjadi kedepan. Asal melangkah dengan ridho Allah,  semuanya  akan dipermudah

_________________________________


4.Mulai hijrah

"Bunda, ayah?". Lyana tanpa mengucapkan salm, menerobos masuk kedalam sebuah ruangan UGD.

" Ya-na, ken-ala kamu di-sini?" Zakir bertanya. Namun, dengan nada yang terbata-bata karena berusaha menahan nafasnya.

"Ayah.....". Lyana merengek, takut jika ada sesuatu kedepanya, terlihat ayahnya berbaring dengan selang infus ditangan dan juga pembantu nafas dihidungnya.

" Kamu sudah izin kan sama petugas di pesantren?". Lyana mengangguk, Sebenarnya ia tak diperbolehkan untuk keluar. Namun, abidah memilih untuk menemaninya walaupun gadis itu hanya menunggu dimobil.

"Abidah ikut bunda, tapi dia ada dimobil".

" Loh, kenapa ngak diajak masuk?".

"Dia gak suka bau rumah sakit katanya". Atika mengangguk percaya kemudian menyuapkan satu sendok bubur kedalam mulut suaminya.

" Ayah kenapa bisa kayak gini? Ayah lagi mikirin sesuatu?".

"Tid-ak yana".

" Terus, kenapa bisa kayak gini?pokoknya yana gak mau tau ayah harus makan dan istirahat dengan teratur, yana ngak mau kalo penyakit jantung ayah kambul lagi!". Lyana sangat khawatir sekali, sungguh.

"Iy-a, sayang..". Usapan pelan kini Lyana dapatkan pada tanganya.

" Kenapa ngak pakai hijab?hm?".

"Panas,yah".

" Astaghfirullah Lyana, apa kata orang-orang dipesantren saat liat kamu ngak pakai hijab kaya gini?".

"Ngak ada ayah, mereka biasa-biasa aja lihatnya". Zakir menghela nafas berat, dan kemudian menatap anaknya ini dengan mata yang sudah mengeluarkan air.

" Ay-yah, kenapa nangis?".

"Ayah mohon na, ayo berubah kamu ngak takut sama Allah hu? Ayah ngak mau kamu terjerumus dan mengikuti orang-orang yang tak beriman".

Lyana sedih sekali, bukan karena apa, tapi karena tak tega melihat ayahnya yang menangis, sedangkan bundanya mungkin pergi untuk menghampiri abidah.

" Yana, ayah akan sangat bersyukur kalau kamu mau berubah dan taati semua peraturan Allah, dan tidak lagi membuat ulah dipesantren, ayah sangat malu dihadapan Allah karena merasa gagal mendidik kam-".

CINTA TULUS SANTRIWATI || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang