CINTA TULUS SANTRIWATI : UJIAN

826 24 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN💗
Typo bantu tandain 🙏



_________________________________

Harta terbaik adalah kejujuran,
senjata terkuat itu kesabaran,
aset terbesar jita iman,
dan alat komunikasi yang
paling canggih adalah doa

______________________________


||🌊🌊🌊||

23. Ujian


Pagi ini Lyana terlihat sangat sibuk sekali. Gadis itu terlihat mengotak-atik tasnya untuk mencari kartu ujian yang entah ia letakkan dimana.

Gadis itu mengeluarkan semua isi didalam tasnya. Dan sama sekali tak mendapatkan apa yang ia cari. Padahal kertas itu tak sekecik kuman yang susah dicari. Tapi, kenapa sudah hampir 5 menit ia mencari benda itu tak kunjung ditemukan.

Kini ia berjalan kearah meja makan, siapa tau kertasnya itu ada disana dan lupa ia ambil saaat selesai sarapan.

Nah! Ketemu!

Gadis itu meraih kertas ujian yang memiliki gantungan dan menggantungnya dileher.

"Sayang!!!, kemeja aku dimana??".

Lyana menghela nafas pelan ketika mendengar teriakan itu. Sudah dibilang kan kalau pakaian sudah dilipat dan dirapikan didalam lemari itu ambilnya pelan-pelan suapay ngak berantakan. Memang keras kepala suaminya ini.

"Ada didalam lemari mas, coba kamu cari lagi pasti ada". Ujar Lyana sambil melangkah masuk kedalam kamar yang dimana lemari pakaian suaminya itu sudah mengeluarkan semua isinya.

" MAS!!! Kok dihamburin lagi sih?? Aku kan idah bilang kalo ambil baju itu pelan-pelan bukan asal tarik dapat, huh". Lyana menghembuskan nafas lelah. Namun, tak berhenti untuk mencari kemeja kesukaan suaminya itu.

"Ini apa? Ha? Mas tuh harusnya cari pakai mata bukan pke mulut". Gus Aayan hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Bagaimana gadis itu bisa mendapatkannya dengan cepat? Sementara dirinya mencari kemeja itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

" Maaf sayang, janji gak gitu lagi".

"Aku ngak mau tau pokoknya sebelum berangkat ke kantor, mas harus beresin semua pakaian ini". Gus Aayan ngeri mendengar itu. Bukannya apa, masalahnya pakainya ini sangat banyak dan rata-rata susah dilipat untuk ukuran lelaki yang tak pandai melipat sepertinya. Namun, karena tak ingin membuat istrinya ini semakin susah ia memilih mengangguk, masalah pertemuan dengan klien bisa ia tunda. Padahal ini hari pertamanya untuk melanjutkan bisnis, tapi tak apa asal istrinya tak marah lagi ia akan lakukan itu.

" Iya, sayang udah ya jangan marah-marah mulu ih, istighfar...".

Lyana mulai merapalkan istighfar dilisanya. Merasa sekarang perasaan jauh lebih baik. Gadis itu berbalik dan meletakkan tanganya dibelakang leher gus Aayan yang tak memakai baju dan hanya sebuah boxer yang menutupi asetnya.

"Mas, mau ke lokasi rumah nanti?".

" Iya sayang, aku mau cek para pekerja disana, sebenarnya rumah disana sudah lama dibangun dan tinggal bagian teras dan kolamnya saja yang belum, InsyaAllah minggu depan kita bisa pindah".

Lyana mengangguk kemudian mencuri kecupan dipipi suaminya. "Aku berangkat ya, dadah....".

Baru saja ingin mengejar istrinya itu lebih dulu berlari dan membuatnya menggantung ditempat. Jail sekali istrinya itu, sudah memancing eh malah ditinggal pergi.

****

" Sut,sut na?". Naila bersuara dengan pelan, takut jika ketahuan petugas didepanya.

CINTA TULUS SANTRIWATI || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang