CINTA TULUS SANTRIWATI : DI MADU?

726 19 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN💗
Typo bantu tandain 🙏



_________________________________



||🌊🌊🌊||

30. Di madu?

Lyana terlihat sangat serius ketika menonton saluran ditelevisi. "Suaminya jahat banget, ihh". Wanita itu mulai menggerutu.

" Udah dapet istri cantik masih aja nempelin wanita lain, dasar!!". Lyana mulai sedikit emosi melihat film yang tayang di saluran yang bernama indosiar ini.

Wanita itu berusaha mengambil bungkus kuaci yang jatuh dibawah. Saat berhasil mengambil tanganya bergerak ingin meletakkan bungkua itu diatas meja. Namun, karena terfokus dengan layar didepan membuatnya tak sengaja menyenggol gelas hingga jatuh dan pecah diatas lantai.

"Astaghfirullah..." Ucapnya karena merasakan kaget. Wanita itu ibgin membersihkan gelas tapi tabganya kini tergores karena tak sengaja menyentuh bagian tajam dari pecahan gelas.

"Ssh.., ceroboh banget sih". Kini wanita itu mengambil kotak p3k dan mulai mengobati luka ditanganya.

Sedangkan dilain tempat kini ayah dan anak menunjukan raut wajah shyok ketika mendengar permintaan konyol dari pemuda yang duduk di hadapan mereka.

Kyai qadir nampak berdiri dan menatap sahabatnya itu dengan marah. "Apa maksudmu rahman? Kenapa kau berbicara seperti itu?".

Gus Aayan nampak kaget mendegar suara tahan dari abnya. Pria paru baya itu terlihat marah sekarang.

" Apa aku salah? Aku meminta anakmu menikahi anak ku yang hamil".

Gus Aayan beralih menatap fauna yang menangis tak terima sambil menatap ayahnya. Apa-apaan ini semua dia baru saja datang dan sudah disuruh menikahi seorang gadis yang telah hamil dan entah anak siapa.

"Tentu saja salah paman, anda baru saja meminta pemuda yang sudah beristri untuk menikahi putri anda". Gus Aayan berujar dengan nada pelan, ia takut akan menyinggung.

Rahman terlihat biasa saja dan justru Kini terlihat sedang tertawa. "Kyai anda tidak lupakan telah berhutang nyawa dengan saya...".

Kyai qadir nampak kaget mendengar itu. Pemuda ini sangat licik ternyata, bisa-bisanya ia menggunakan triknya agar bisa menikahkan putrinya dengan putranya.

" Astaghfirullah, paman tidak boleh seperti itu bukan kah dulu paman sudah ikhlas jika memberikan sebelah ginjal paman untuk abi saya". Gus Aayan tak habis fikir dengan pemikirin ayah dari fauna ini. Bisa-bisanya ia mengungkit-ungkit tentang hhpengorbanannya untuk abinya dulu.

Fauna nampak ingin menegur ayahnya. Namun, ibunya membisikkan sesuatu dan itu menyangkut anaknya. Jadi, agar anaknya memiliki seorang ayah ia menyetujui apapun yang akan diputuskan ayahnya.

Kyai qadir teridam setelah mendengar itu. Pikiranya kini memikirkan tentang kejadian 10 tahun yang lalu saat ia terjeba kanker ginjal dan Rahman lah yang dengan ikhlas memberikan sebelah ginjalnya.

"Bukankah dulu, kyai pernah bilang jika saya meminta apapun akan kyai beri. Namun, saya belum pernah memintanya kan? Jadi, saya meminta hak saya sekarang".

Gus Aayan menatap tak percaya ke arah abinya yang terdiam. Ia tak menyangka jika abinya pernah mengucapkan itu dulu.

Gus Aayan jadi memikirkan tentang perasaan istrinya sekarang. Bagaimana jika Lyana mendenaar ini semua dan marah kepadanya ia tak bisa dan tak sanggup jika harus melihat istrinya itu menangis.

"Maaf kan abi nak". Gus Aayan mengerutkan kening ketika mendengar ucapan yang keluar dari lisan abinya.

" Ab--?".

"Ayyan, menikahlah dengannya".

Degg

Bagai tersambar petir gus Aayan tak percaya mendengar itu. Bagaimana bisa ia menikah dengan seorang gadis dalam statusnya yang sudah menikah? Ia tak akan rela jika harus menduakan istrinya.

" Abi, apa yang abi katakan?". Bu nyai afifah terlihat marah mendengar keputusan suaminya itu. Apa yang ada didalam benak suaminya itu sehingga bisa mengambil keputusan yang tidak bermoral.

Kyai qadir cukup sadar dengan apa yang ia katakan. Namun, bukanya janji harus ditepati kan?.

"Kita harus berbalas budi umi, dan mungkin dengan ini kita bisa lepas dari janji".

" Tapi bagaimana dengan Lyana? Bagaimana dengan istri Aayan abi".

"Bicaralah dengan istrimu, beri tahu ia apa yang terjadi abi yakin pasti ia akan menerima" Walau berat. Lanjutnya dalam hati.

Bu nyai afifah nampak menggeleng tak menyangka dengan ucapan suaminya, kemudian ia beralih mendekat kearah fauna. "Nak, bisa kah kau menolaknya? Umi yakin kamu adalah perempuan yang baik dan tak tega untuk menyakiti hati perempuan lain". Bu nyai tak kuasa menahan air matanya. Ia tak tega jika harus melihat air mata menantunya.

Fauna terdiam. Namun, masih menatap wanita yang sudah ia anggap sebagai ibu ini. Ia juga tak ingin menyakiti hati wanita lain. Tapi, ia tak ingin merasakan sakit sendirian, ia ingin wanita lain juga merasakan apa yang ia rasakan.

"Maaf umi, anak fauna membutuhkan ayah dan gus Aayan adalah orang yang tepat" Hampir saja tangan bu nyai afifah melayang mengenai wajahnya jika saja bundanya tak menahan.

"Jangan sentuh anak saya!".

Bu nyai afifah merasa tak rela jika harus mengizinkan anaknya menikah lagi dengan wanita seperti fauna. Sampai kapan pun ia tak akan rela jika menantunya harus dimadu seperti ini.

" Kalau kalian tidak Terima, saya meminta agar ginjal suami saya dikembalikan!".

"Bagaimana bisa? Itu tak akan mungkin".

" Yasudah, nikah kan saja anak kita, lagian jika anak dikandungan fauna sudah lahir mereka bisa cerai". Gus Aayan menggeleng tak menyangka mendengar itu. Mana mungkin mereka menganggap pernikahan sebagai permainan semata, yang jika bosan maka akan dibuang!.

"Saya ngak akan rela jika putra saya menikah dengan anak--". Bu nyai afifah terlihat tak bisa menahan emosinya sekarang.

"Umi,--" Gus Aayan menarik uminya untuk berdiri disampingnya.

"Aayan setuju untuk menikah dengan fauna". Apapun akan pemuda itu lakukan untuk abinya. Walaupun nanti istrinya yang sakit, pikirnya Lyana pasti akan menerima ini semua meski berat.

PLAKK

" Aayan!!!". Seusai menampar bu nyai afifah langsung berlari masuk kedalam kamarnya, ia tak menyangka anakanya akan berbicara seperti itu. Ia yakin pasti ada jalan keluar untuk masalah ini tanpa menikah.

Gus Aayan memegang pipinya yang terasa panas. Ini adalah tamparan pertama yang uminya berikan.

Rahman kini tersenyum menang. "Saya tunggu kamu datang melamar...".

****

Kalian greget sama siapa nich?
Sama pak rahman si aku, gemes bgt pengen cekik.

Tapi gak bisa:/

CINTA TULUS SANTRIWATI || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang