Tetangga

2.5K 175 12
                                    

Enjoy~

Terlihat seorang pemuda berambut hitam tengah berguling-guling ditempat tidur karena merasa bosan dihari libur kerjanya. Riji berniat untuk melanjutkan tidur. Dia terlalu males buat melakukan aktivasi diluar dan lebih memilih untuk dirumah yang menurutnya sangat damai tapi kedamaian itu hancur saat suara ribut dari luar terdengar. Mau tidak mau riji melangkah kakinya dengan malas ke arah jendela untuk mengintip, terlihat tetangga baru yang memindahkan barang barang ke rumah kosong itu.

Meskipun hari damai riji terganggu tapi sebagai tetangga yang baik dan budiman dia keluar untuk menyapa tetangga barunya yang terlihat seumuran dengannya, hanya untuk basa basi siapa tahu dapat sesuatu pikir riji.

"Baru pindah ya?," Tanya rini dengan basa basi. Meskipun pemuda berambut hitam itu sudah melihat dan tahu jawabannya tapi basa basi adalah rules nomer satu jika ingin mengobrol orang lain termasuk tetangga.

"Iya, " Jawab pria itu sambil tersenyum yang menampilkan gigi putihnya.

Melihat pria itu tersenyum membuat riji membatin 'beh senyumanya. Fiks dia pernah ikut iklan pepsodent'

"Nanti malem mampir ya kerumah, aku mau buat acara kecil kecilan, " Lanjut si pria itu, riji menganggukkan kepala dengan semangat.

"Engga sia sia aku basa basi. Makanan gratis aku datang ehehe," Batin Riji kegirangan.

Riji berniat membawa sesuatu saat nanti datang ke rumah tetangga barunya itu, jadi ia memutuskan buat ke toko roti terdekat dan beliin roti yang ukurannya kecil. Maklum belum gajian.

Malamnya, riji datang dengan kue ditangannya, terlihat rumah tetangganya yang sepi.

"apa mungkin belum ada yang datang?" Batin riji, tidak mau negatif thinking Riji mengetuk pintunya dan gak butuh waktu lama, pintu itu terbuka.

"Wah ternyata kamu datang, kirain engga bakal dateng. " Pria itu masih tersenyum dengan gigi yang terlihat.

"Ini hadiah dari aku sebagai ucapan selamat datang di komplek ini. "

"Makasih.Yaudah, ayo silahkan masuk"

Riji mengangguk, terlihat di dalam masih banyak barang yang belum dibereskan

"Maaf ya, kalo masih berantakan. Aku belum sempet beresin"

"Iya engga apa apa, rumah aku lebih berantakan dari ini" Ucapan Riji yang merendah membuat pria itu tertawa.

"Oh iya, aku baru ingat. Kita belum kenalan kan ya ?"

Riji hanya menganggukkan kepala

"Nama ku Gin,"Ucapnya sambil menyodorkan tangannya ke arah Riji

"Riji, "Jawab Riji sambil menjabat tangan gin.

Mereka sekarang duduk di ruang tamu sambil berbincang hingga hampir 30 menitan tapi hanya ada Riji dan Gin disana. Ini mulai terasa aneh.

"Eh ini memang ga ada yang dateng ya ?," Tanya Riji terhadap gin.

"Nggak ada karena kamu doang yang datang dan menyapaku tadi saat aku pindah kesini," Jelas gin dengan senyuman yang tidak pernah luntur, sekarang terdengar masuk akal kenapa tidak ada tamu yang datang selain Riji. Derita punya tetangga ansos.

Tak terasa Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, Riji pamit untuk pulang.

"Aku pulang ya, besok harus kerja soalnya, " Ucap riji sambil berdiri dari sofa. Gin ikut berdiri sambil menganggukkan kepala paham.

"makasih udah mau dateng ya riji,"

Riji melambaikan tangan sebelum membalikkan badannya dan berjalan pulang yang entah kenapa membuat senyum Gin semakin melebar. Sedikit mengerikan.

Halu BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang