Berlayar

1.7K 117 32
                                    

Enjoy~~

Makomi segera membereskan berkas berkas dan data dari pengejaran beberapa bulan terakhir, ia telah lama menunggu waktu libur yang sudah diajukan beberapa bulan lalu dan untung saja sudah di acc oleh Airuma setelah mengalami lika liku hanya untuk berlibur. 

Makomi mengganti seragam polisinya menjadi baju santai yang sekilas terlihat seperti zaddy. Ia berjalan keluar dari ruang ganti yang mendapatkan siulan dari rekan kerjanya yang unik. 

“Wihh mau kemana nih pak tua?, “ Tanya Agil sambil menaikan alisnya. 

“Liburan lah, apa itu kerja?, “ Jawab Makomi dengan bangga sekaligus pamer ke pria bermata satu karena mata satunya kena cucuk peluru. 

“Monyet emang, dah sana pergi lu, “ Usir Agil. 

Makomi hanya tertawa dan menepuk-nepuk pundak Agil, ia segera menuruni tangga untuk ke parkiran bawah. Sebuah mobil dengan warna hitam telah Makomi siapkan. 

Makomi telah siap pergi ke kota kelahirannya untuk menemui ayahnya, Makomi adalah anak tunggal dari seorang single parent. Ayahnya merupakan mantan Polisi yang hebat hingga membuat dia terinspirasi hingga saat ini. 

Jika bertanya tanya kemana ibunya? Ibunya sudah lama meninggalkan dirinya tepat setelah dia lahir ke dunia. Untung saja tidak seperti cerita tragis yang ada di film, ayah Makomi tidak menyalahkan hal itu kepadanya. 

Makomi juga memiliki kekasih, yang mana dia meninggalkan kekasihnya di kota kelahirannya. Sebut saja LDR. Sebagai pria sejati Makomi pernah memberikan sebuah janji, jika dirinya sudah sukses. Maka, dirinya akan kembali menemui sang kekasih.

Makomi memberhentikan mobilnya didepan rumah bercat putih yang sederhana tapi enak untuk dilihat. Ia berjalan keluar dan tidak lupa mengunci mobil itu. 

Tok.. 

Tok.. 

Makomi mengetuk pintu rumah dan mendorong pintu itu, menampilkan seorang pria tua yang tengah berdiri disana. 

"Selamat datang kembali, anak ayah. " ayah Makomi memberikan pelukan hangat sekaligus rindu kepada putranya, yang dibalas pelukan juga olehnya. Harmonis sekali bukan? 

"Terima Kasih ayah, bagaimana kabar ayah?  Ayah keliatan makin muda, " goda Makomi ketika melepaskan pelukannya. 

Godaan itu dihadiahi oleh tepukan di bahu lebar Makomi. Mereka berdua duduk di sofa yang ada di ruang tamu. 

“Halah, bisa aja kamu. Yang ada ayah nih makin keriput, ayo kasih ayah cucu. Sebelum ayahmu ini pergi, " canda ayahnya, 

"Ngomong apa sih ayahnya ini haha. Oh ya, gimana keadaannya? Dia sering kesini kan?," Tanya Makomi berturut-turut pada sang ayah dengan berbagai pertanyaan lagi.

"Satu satu tanyanya. Mirae baik kok, baik banget malahan. dia sering kesini juga buat masakin ayah, tiga kali sehari. Kalau ayah masih muda, mungkin ayah udah jatuh cinta sama pacar kamu" jawab ayah Makomi diselingi candaan di akhir.

Membuat ia gemas dan memukul lengan ayahnya, "apasih yah, punyaku itu! Ayah jangan mengidi-ngadi ya!," sinis Makomi membuat orang tua iti tertawa atas reaksi yang diberikannya. 

"Haha, kan ayah bilang 'kalau' bukan berarti itu beneran, " jelas ayahnya lagi, Makomi hanya mencebikkan bibirnya.

Klek

Pintu ruang utama terbuka, memunculkan sosok manis dan cantik yang selama ini dia rindukan.

"Ayah, Mirae bawa makan siang nih, " panggilnya masih belum sadar jika calon masa depannya berada disana.

Halu BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang