Gelud

2K 144 9
                                    

Enjoy~~

Entah kenapa saat hari libur telinga yang tersumbat oleh sesuatu langsung terbuka lebar? . Krow terbangun dari tempat tidurnya karena alarm tersayangnya, orang psychopath mana yang memasang alarm dihari libur? Tapi karena Krow tipikal anak rajin banget nih, ia bangun jam 7 pas hari libur. 

Bukannya mau sombong nih, bagi Krow jam 7 sudah sangat siang karena dia terlalu biasa bangun jam 5 pagi. Biasalah, kehidupan apa? Kehidupan mahasiswa. 

Krow tinggal di komplek perumahan yang dimiliki oleh keluarganya dan kebetulan letak tempat tersebut deket dengan universitas nya karena papi Rion pernah berkata “Udah, kamu disana aja biar dekat dan hemat juga”

Sejujurnya pemuda berambut coklat itu ingin satu kos dengan temannya si Garin tapi ya udahlah, takutnya si rion ngambek dan uang jajan dipotong kan? Bisa bahaya. 

Krow ngelakuin rutinitasnya, yaitu cuci muka. Setelah itu dengan semangat pagi, ia membuka gorden jendela agar cahaya matahari masuk dikamarnya.

Rutinitas selanjutnya Krow pergi ke luar untuk menyiram tanamannya yang diberikan oleh mami Caine agar halaman didepan perumahanya tidak sepi. Saat berjalan keluar, Krow liat ke kiri dulu, lebih tepatnya ke rumah seseorang.

Tepat di samping rumahnya, ada satu cowok rambut pink yang tinggal disana tapi ia jarang pulang, sekalinya ketemu. Selalu membuat tensi Krow naik alhasil jadi gelud mereka berdua. Tetangga lain? Dah biasa itu mah. Tontonan sehari hari

Demi kedamian pagi yang cerah ini sebisa mungkin Krow ngehindarin banget tetangga nya itu. Dibilang tetangga pun rasanya Krow gak sudi. Kalau kata orang-orang mah benci lama lama menjadi cinta. 

“Aman."

Krow memakai sendal jepit nya dan mengambil selang air yang kepasang di samping rumah.

Sesekali basa basi menyapa tetangga lain biar tetangganya tahu kalau Krow masih hidup atau marah-marahin tukang bubur keliling yang godain dia.

Bagian taman depan sudah, sekarang bagian samping rumahnya. Perbatasan antara rumahnya dan rumah demit pink itu. Saat Krow asyik menyiram, tiba-tiba matanya menangkap sesuatu dari kejauhan. Sebuah kain terbang berwarna hitam.

"apa itu?" 

Plak!

Kain itu mendarat dengan mulusnya di muka Krow. Pada awal wajahnya yang ceria seketika berubah asem detik itu juga. Kepala Krow mulai mendidih bukan main apalagi saat menghirup bau aneh. Ia tersadar jika kain diwajahnya bukan sembarang kain melainkan

"Loh? KOLOR?!," Teriak Krow histeris.

Dan kehisterisan Krow makin menjadi-jadi pas tau kalau mereknya Supreme. 

“Oy anjing, kolor siapa nih? . Gue jual aja ye?"

"WOI!”

Kepala Krow reflek menoleh ke sumber suara. Teriakan sahutan itu dari orang yang paling Krow tidak harapkan kehadirannya. Siapa lagi kalau bukan dedemit muka panda pink itu? Dan lagi apa-apaan keluar rumah cuma pake handuk yang melingkar di pinggang doang? 

"Apa lo?," Kata Krow sinis.

Si rambut pink itu menghela napas. Siku nya bersandar di pagar perbatasan rumah mereka. Mandangin Krow dengan  senyum yang menggoda. 

"Kolor gue, siniin."

"OH JADI KOLOR SUPERMEN INI PUNYA LO!"

"Supreme, cantik. Bukan supermen."

"Bodoamat ye anjing,  Ngapain kolor lo bisa nyampe ke wilayah gue?"

Rambut pink itu hanya ketawa kecil. Lucu saja melihat anak cocan (cowok cantik) ini marah-marah sama dia.

Halu BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang