Terbalik

2.2K 156 20
                                    

ENJOY~~~






Agil menghela nafasnya pelan, sudah lebih dari 2 tahun ia bekerja di kepolisian tapi ia tak pernah melihat ataupun mendengar nama temannya.

Padahal ia masuk kesini untuk bisa bertemu dengan teman lamanya, tapi sampai sekarang ia tak pernah melihatnya setelah dulu dia pindah rumah.

Agil tersadar dari lamunannya saat mendengar suara bentakan dari arah sampingnya, ia menatap pemuda itu yang sedang dimarahi oleh kepala polisi.

Ia menggelengkan kepalanya pelan, sudah banyak anak muda yang ditangkap hari ini, mengapa mereka melakukan hal yang buruk, lebih baik jika mereka bekerja dengan cara baik kan? .

"Aku bahkan sampai mengenali wajahmu karena kamu sering melakukan kejahatan!"

"Sekarang kau merampok di minimarket."

"Apa kau benar-benar ingin masuk kedalam jeruji besi itu, Makoto?!"

Agil membulatkan matanya saat ia mendengar nama itu disebut olehnya, apa yang dia katakan barusan, apakah dia Makoto?, temannya yang ia cari itu.

"Cih sialan, kau banyak bicara! lebih baik cepat masukan aku kesana!"

Makoto mendengus kesal, orang tua ini selalu saja berhasil menangkapnya. Ia menghela nafasnya pelan, ia dulu pernah beranggapan menjadi polisi itu keren tapi mereka terlihat menyebalkan.
































"Oy..."

“Agil? Ngapain kau kesini?"

Makoto sedikit mengerutkan dahinya, apa yang dia katakan tadi, Agil? ia seperti merasa tak asing dengan nama itu. Dia mulai menatap pada lelaki disana.

Pandangan mereka bertemu, Agil benar-benar dibuat terkejut saat melihat teman semasa kecilnya itu dengan wajah yang dipenuhi memar dan juga luka.

Sama hal nya dengan Agil, Makoto juga terkejut melihat Agil sekarang dan pakaian yang digunakan Agil adalah seragam polisi, apakah dia menjadi polisi?.

Makoto dengan cepat memutuskan kontak mata mereka dan menatap ke sisi lainnya. Ini gila, mengapa ia bertemu Agil dengan kondisinya yang seperti sekarang.

"Engga patroli kamu?"

"Engga, masuk angin dari semalam setelah pengejaran. Nih aja habis kerokan, aku udah minta Marcel dan airuma buat gantiin," Ucap Agil bohong, sejujurnya dia malas saja.

"Ohhh, ya udah bawa nih bocah kedalam jeruji yang masih kosong. Aku ada urusan lain," Ucap makomi sambil berjalan keluar ruangan untuk melakukan tugas lain.

Agil mengangguk dan menatap Makoto yang masih mengalihkan pandangannya itu darinya. Ia menarik tangan Makoto dengan kesal dan berjalan pergi ke ruang penjara. "Ck, ngapain sih nih anak bisa ketangkap"



































Entah kenapa kanpol terasa sepi hari ini, mungkin banyak yang menerima panggilan alarm perampokan. Saat sampai di ruang penjara, Makoto menatap Agil yang berdiri dihadapannya itu dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Sungguh hari yang paling sial untuknya.

"Aku ingat dulu ada anak kecil yang berkata jika dia ingin menjadi polisi."

"Diamlah."

Agil mendengus kesal, ini sungguh membuatnya kesal karena Makoto malah menjadi seorang berandalan seperti ini, bahkan dia sudah sering kali ditangkap.

Halu BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang