Di luar jendela yang diisi kegelapan langit, terlihat wajah meleleh dengan rambut panjang kusut dan tanpa tubuh. Ia berteriak kesakitan dan berusaha memecahkan kaca jendela dengan kepalanya, wajah dan suara itu tampak nyata hingga sulit Andi percaya.
Andi memberanikan diri mendorong senarnya ke benang tipis dari biola, ia tiba-tiba tersadar akan satu hal dengan ritme yang sekarang dimainkan. Ritme yang biasa Andi mainkan mengandung mantra sehingga membuat jin jahat tersiksa, ritme yang tadi ia mainkan tiba-tiba menampakkan makhluk halus sekitar. Berarti, ritme yang tadi dimainkan adalah ritme mantra. Sesuai dengan judul dari buku tua itu, yaitu "kumpulan lagu mantra sihir".
Mulut makhluk halus itu semakin melebar dan suaranya begitu nyaring di kamar Andi. Wajahnya sudah hancur dan meleleh seperti ice cream, terlihat pecahan kaca yang tipis, tetapi sedikit menyebar. Suara jeritan perlahan menghilang, tetapi lelehan kulit, daging, dan darah menempel di kaca.
Andi menurunkan senarnya dengan ragu-ragu, d-darah? apa benar itu manusia? Lelehan wajah tiba-tiba mulai menghilang layaknya abu yang ditiup, itu membuat Andi lumayan bersyukur. Normalnya, jin yang dibunuh akan menghilang jejaknya seperti angin. Andi kemudian memeriksa jendela, ia menengok kanan-kiri, tidak ada siapapun, termasuk makhluk halus.
Andi segera menutup jendela dan duduk di kasur empuknya, ia memeriksa ponselnya. Setelah pencarian waktu siang tadi, mahasiswa kutu buku ini menyimpulkan sesuatu.
Pertama, Sepertinya tidak ada penerbit terkenal, bahkan mungkin tidak satupun penerbit yang menerbitkan buku ini. Tidak ada keterangan penulis, penerbit, bahkan blurb ataupun informasi yang lain. Jika diperhatikan lagi, kertasnya seperti buatan alami. Ada bekas tinta di setiap belakang halamannya, itu berarti tulisan tangan asli.
"Apakah bagian perpustakaan tidak menyadarinya?" Tanya kepada diri sendiri. "Bagaimana mungkin mereka tidak detail? Terutama dalam ilmu"
"Kalau dipikir-pikir, apakah raja mengetahui hal ini?" Ia baru terpikirkan hal itu.
Andi merasa bingung, kenapa ia hanya bisa melihat makhluk halus secara langsung tanpa menyakitinya, tetapi hanya di kampus? Ia kembali ke pertanyaan ketiga. Bisa jadi raja tahu, tetapi dia membiarkan mahasiswa penasaran ini mencari kebenaran dari kampus itu sendirian.
Kedua, selama pencarian makna setiap lirik lagu, Andi selalu kesusahan mencari informasinya dengan benar. Ada beberapa orang menganggap itu mantra benar adanya, ada juga yang menganggap bahwa lagu itu hanyalah lagu tradisional. Andi seharusnya menanyakan hal ini kepada mahasiswi tadi, tapi sepertinya dia tidak akan membantu mahasiswa kutu buku ini.
Andi kemudian membaca partitur dari lagu "Mahadevi Vimala", ternyata benar sama seperti ritme dari ritual Andi. Andi memberanikan diri memainkan ritme itu lagi, padahal ia tahu pasti ada makhluk halus lainnya yang sedang tenang. Beberapa jeritan dari kejauhan terdengar ke telinganya, ia segera berhenti menggesek benang biolanya dengan senar.
Andi tiba-tiba penasaran bagaimana sosok sebenarnya dari Raja Arjuna, ia segera mencari tahunya lewat ponsel. Cukup butuh waktu lama untuk mencari jin yang tidak diketahui secara pasti ini, baginya. Tetapi akhirnya ia menyimpulkan sesuatu.
Walaupun tidak ada bukti secara fakta, tetapi Andi berusaha mengimajinasikan apa yang ada. Biasanya, nama "Arjuna" memiliki makna "bersinar terang" atau "bersih". Walaupun terkadang nama tidak mencerminkan sifat aslinya, sepertinya raja Arjuna jujur di dalam wajah dan pikiran, mungkin juga bijaksana. Dia bisa dianggap 'dewa' dari kerajaan yang ada di kampus, tapi mari kita anggap dia hanyalah raja. Karena tidak mungkin ia menciptakan para jin, dan tentunya dia pernah hampir kalah oleh Balang.
Pandangan Andi tiba-tiba samar sejenak, ia kemudian membersihkan kacamatanya yang baginya berdebu. Untungnya saja setelah jeritan dari sekitar, tidak ada yang menghampirinya hingga saat ini. Ia ingin menanyakan buku ini ke Namanya. Andi kemudian pergi ke luar memeriksa ibunya sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alunan Biola Mistis Di Armonia [ The End ]
FantasyDi balik melodi indah yang dimainkan Andi, seorang violinis berbakat di UKM Musik di Universitas Armonia, ia harus menjalani ritual pemutaran instrumen magis untuk menyelamatkan kampus dari gangguan roh jahat. Namun, sebagai jurnalis yang harus ber...