Darah tidak berhenti keluar dari hidung violinist sekaligus jurnalis yang kita kenal, ia tetap menggesekkan benang biolanya dengan gemetar. Ritmenya selalu tidak tepat saat hampir selesai, Andi sempat dua kali pingsan karenanya.
Suatu saat, Andi sedang membunuh salah satu jin yang ingin menyerang seseorang. Setelah ia mengusir orang tersebut, Andi kembali memeriksa tempat kejadian perkara. Normalnya, jin yang dibunuh akan menghilang seperti abu yang ditiup. Tetapi berbeda dengan jin yang saat itu dibunuh Andi sendirian, tubuh jin tersebut meleleh seperti tinta yang begitu kental. Walaupun sudah menuliskan mantra, tinta kental tersebut tidak hilang sedikitpun.
Akhirnya Andi memberitahu Namanya dan Ayu. Disaat yang bersamaan, Namanya juga diberi pesan oleh Raja Arjuna. Raja Arjuna mendeteksi sedikit kekuatan-kekuatan dari Balang, beliau masih ingat jelas dengannya. Mereka semua harus mempersiapkan diri secepat mungkin. Setelah Andi bercerita, Namanya segera memeriksa tempat tersebut. Memang benar dugaan Raja Arjuna, tinta kental dalam tubuh jin akan keluar jika sang jin melakukan sebuah kesepakatan pada siapapun. Bukan kesepakatan saling menguntungkan, tetapi sang jin akan menjadi budak kepada makhluk tersebut secara paksa, ini bisa dilakukan bagi manusia maupun sesama jin. Mereka sudah yakin bahwa Balang akan datang tak jauh waktu.
Andi dan Ayu memutuskan memberitahu ke Namanya tentang buku tua peninggalan Sang Penyihir. Namanya baru tahu tentang peninggalan tersebut dan segera melaporkannya ke Raja Arjuna, ternyata Raja Arjuna sengaja memberikan buku tersebut secara tidak langsung. Raja Arjuna membiarkan buku tersebut di Perpustakaan, walaupun dia harus memanipulasi orang agar tidak ambil. Selama para mahasiswa terpilih masih berjalan, dia berharap sekali ada yang dapat dipercaya menggunakan buku itu dengan.
Kembali saat ini, sudah tujuh hari setelah kejadian tersebut. Jin budak sering berdatangan, tetapi dengan jumlah yang sedikit. Andi sering kali pusing dan hampir pingsan hanya untuk menahan kekuatan mantra dari biolanya, rasanya ia selalu putus asa.
Andi berhenti memainkan biolanya dan berbaring di sofa tebal dan empuk di Ruang UKM Musik, rasanya tubuhnya tidak kuat lagi menahan lagu yang ketiga nantinya. Ayu ikut istirahat, dia duduk bersila di atas panggung kecil. Ayu mulai melakukan meditasi dan mengucapkan beberapa mantra penyembuhan.
Andi menatap langit-langit yang ditutupi perisai itu, para bintang dan bulan bersinar terang seperti menyemangati mahasiswa kutu buku yang sedang putus asa ini. Ia penasaran, apakah mereka berdua mampu memainkan lagu tersebut saat berhadapan langsung dengan Balang? Tangannya kembali gemetar hebat setelah sekian lama, kapan terakhir kali ia gemetaran karena jin? Andi menaruh kepalanya di tangan sofa, ia jadikan itu sebagai bantal.
Setelah beberapa saat ia menutup kedua matanya, tiba-tiba tubuhnya merasa aneh. Di saat yang bersamaan, Ayu berteriak keras kesakitan juga. Kulitnya seperti dicabik-cabik sesuatu yang tak terlihat, suhu tubuhnya tiba-tiba lebih panas melewati dinginnya malam ini. Andi segera meraba-raba tubuh-nya sendiri, ia tidak menemukan hewan atau serangga yang menyakitinya. Andi membuka mata dan mencari Ayu yang masih berteriak kesakitan.
Ayu berguling-guling di lantai seperti wanita yang sedang bad mood sekaligus menstruasi. Tiba-tiba mulutnya dibuka paksa lebar olehnya, keluar banyak cairan kental dari bibir manisnya itu. Andi tidak bisa melihatnya dengan jelas, sehingga ia berpikir itu hanyalah muntah seperti biasanya. Ternyata, bau logam menyengat di hidung, apalagi kalau bukan darah pada situasi saat ini?
Cairan kental tiba-tiba keluar dari mulut dan hidungnya Andi tanpa alasan, ia melihat tangannya yang terkena darah kotor itu dengan perasaan ingin muntah. Ia sudah sering melihat darah dalam jumlah sedikit, tetapi ia tetap tidak bisa menahan ketakutan itu. Andi terjatuh ke lantai dan menangkap segumpalan darah di kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alunan Biola Mistis Di Armonia [ The End ]
FantasyDi balik melodi indah yang dimainkan Andi, seorang violinis berbakat di UKM Musik di Universitas Armonia, ia harus menjalani ritual pemutaran instrumen magis untuk menyelamatkan kampus dari gangguan roh jahat. Namun, sebagai jurnalis yang harus ber...