Happy reading
keesokan harinya, patung porselen itu sampai dirumah Mingi dan juga rumah Jongho. Mingi membeli yang rambut kelabu, sedangkan Jongho membeli yang berambut pirang. dengan sangat hati hati Mingi meletakkan patung porselen yang memiliki wajah manis itu diruangan porselen khususnya.
posisi patung itu berhadapan dengan pintu. Mingi mengecek surat dari owner toko porselen itu. dan mengangkat alis. "Jadi namamu Yunho ya" Mingi bergumam sambil menatap wajah patung porselen dihadapannya.
Mingi sibuk menatapi wajah manis Yunho. dan kemudian dia keluar dari ruangan itu dan mengunci pintu dari luar. supaya tidak ada yang masuk kedalam ruangan itu. Mingi pindah kekamarnya yang ada disebelah ruangan itu dan dia menghubungi Jongho.
"Hai Jongho"
"Hai Mingi. ada apa?"
"Bagaimana dengan patung milikmu?" tanya Mingi sambil berbaring diranjangnya. diseberang sana terdengar bunyi kedebag kedebug tidak jelas. lalu Jongho menjawab. "Sudah sampai. namanya Yeosang" sahut Jongho.
untuk beberapa menit mereka membicarakan patung patung itu. dan lalu kemudian mereka mematikan sambungan telepon. Mingi meletakkan ponselnya disisinya dan dia memandang kearah langit langit ruangan dengan kening yang berkerut.
ada yang aneh dengan patung porselen bernama Yunho tersebut. seingat Mingi saat dia melihat 'Yunho' ditoko porselen kemarin, 'Yunho' tidak tersenyum. namun sekarang 'Yunho' tersenyum. bagaimana mungkin porselen yang kaku seperti itu bisa berubah?
namun Mingi segera mengusir pikiran negatifnya. mungkin dia yang salah lihat kemarin.
____________________________________________________
keesokan harinya, Mingi baru saja pulang dari sekolah. dia masuk kedalam rumah besar keluarganya dan naik kelantai dua. saat dia hendak membuka pintu kamarnya, dia mendengar bunyi derik samar dari dalam kamar porselennya.
Mingi mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam kamarnya. Mingi beralih kearah kamar porselennya dan membuka pintu kamar itu. Mingi mengernyit kaget saat melihat salah satu patung porselen kecilnya yang berbentuk anjing sudah pecah berkeping keping dilantai.
"Sialan! siapa yang merusaknya? ini termasuk yang mahal!" gerutu Mingi. dia meletakkan tasnya dikursi yang ada disisi 'Yunho', dan lalu dia berjongkok dan mulai membersihkan serpihan porselen anjing itu.
setelah beres, Mingi bangkit kembali dan menoleh kearah 'Yunho' yang hanya memandang kosong kearah pintu. Mingi mendekatinya dan mengelus pipi patung porselen tersebut. buatannya benar benar halus. Mingi seperti mengelus kulit manusia asli.
perlahan Mingi mengambil sisir yang ada disana dan dia menyikat rambut kelabu 'Yunho' dan kemudian Mingi menjauh sedikit untuk menatap wajah manis patung porselen itu. "Kalau kau manusia, pasti kau sudah kujadikan pacarku" gumam Mingi sembari menjentik hidung mancung porselen dihadapannya.
setelah puas memandangi wajah manis 'Yunho', Mingi meraih tasnya dan lalu keluar dari kamar porselennya. kali ini dia tidak menguncinya. "Kenapa patung anjing itu bisa hancur ya? aku selalu menaruhnya ditempat aman.." gumam Mingi bingung. dia melepas seragamnya dan masuk kedalam kamar mandi.
setelah selesai mandi, pemuda bertubuh kekar berotot itu hanya memakai celana panjang dan keluar dari kamarnya. dia turun kelantai bawah dan membuat roti bakar untuk dirinya sendiri. saat itu pintu rumah terbuka dan terdengar pekikan kencang.
"Yak! Song Mingi! pakai bajumu!"
Mingi menoleh kearah pintu depan rumahnya. didepan sana berdiri submissive yang lebih pendek darinya. itu Park Seonghwa, sepupu jauh Mingi. "Lho. hyung ngapain kerumah?" tanya Mingi enteng sembari memakan rotinya.
Seonghwa mendengus dan menutup pintu. dia duduk disebelah Mingi dan berkata kesal. "Kau sudah berjanji untuk menemaniku pergi kemall. tapi kau malah lupa" gerutu Seonghwa. Mingi tertawa saja. "Astaga hyung. bukannya kau mau kencan dengan Hongjoong hyung nanti?"
wajah Seonghwa makin terlihat suram. pipinya menggembung. "Hongjoong ada konser nanti malam. tidak bisa" sahut Seonghwa. kekasih Seonghwa yang bernama Kim Hongjoong itu memang seorang rapper terkenal.
saat itu mereka berdua mendengar suara pecahan dari ruangan porselen Mingi. Mingi mendongak dan mengernyit. "Itu bunyi apa?" cicit Seonghwa. Mingi menuding kearah pintu kamar porselen dilantai dua. "Mungkin patung porselenku ada yang jatuh"
Mingi naik kelantai atas diikuti oleh Seonghwa. mereka berdua masuk kedalam ruangan dan Mingi mengumpat kesal lagi. "Ah brengsek! kenapa jatuh lagi, sih?!" Mingi mengecek patung yang kali ini jatuh. patung lolita yang manis.
saat itu perhatian Seonghwa teralih kearah 'Yunho'. dia mengeluarkan pekikan kagum. "Ini patung porselen? astaga! cantik sekali!" Seonghwa dengan antusias mendekati 'Yunho'. dia menyentuh rambut kelabu patung itu dan lalu menyentuh tangannya.
"Buatannya sangat bagus ya. baru kali ini aku memegang patung porselen ukuran manusia yang rasanya benar benar seperti manusia" gumam Seonghwa sambil mundur kesisi Mingi. Mingi hanya mendengus dan mengumpulkan pecahan patung porselen kecilnya itu.
akhirnya Seonghwa membantu Mingi mengumpulkan pecahan patung itu. setelah itu mereka membuangnya ketong sampah yang ada diruangan porselen yang dingin itu. Seonghwa keluar duluan karena mau kekamar mandi.
Mingi mengedarkan pandangannya dan lalu dia tertegun saat melihat wajah 'Yunho'. patung itu tidak lagi tersenyum. patung itu memasang wajah datar sama seperti saat ditoko porselen tersebut.
dengan perasaan tidak enak Mingi keluar ruangan dan mengunci pintu dari luar. dia turun kelantai bawah lagi untuk melanjutkan makan siangnya saat Jongho tahu tahu menghubunginya. "Ada apa, Jongho?" tanya Mingi.
"Sialan! tahu tidak? 3 patung porselenku yang lain pecah tanpa ada alasan! saat aku pulang sekolah tadi, aku melihat jika ketiga patung porselen kesayanganku itu sudah berkeping keping dilantai!"
suara kesal Jongho terdengar. Mingi mengernyit. hal yang sama juga terjadi pada dirinya. "Sama sepertiku Jongho. hari ini dua patung porselen anjing dan lolitaku dipecahkan. aku tidak tahu siapa yang memecahkannya" jawab Mingi.
umpatan umpatan Jongho masih terdengar diseberang sana. Mingi menenangkannya sejenak dan kemudian Jongho memutuskan sambungan telepon karena dia dipanggil oleh ayahnya. dan saat itu Seonghwa turun juga dari lantai atas.
"Habis ini kita jalan ya?" ajak Seonghwa. Mingi mengangguk angguk saja agar Seonghwa tidak berisik. Seonghwa bersorak senang. kakak sepupu Mingi itu duduk disofa dan main ponsel disana. sementara Mingi naik lagi keatas untuk memakai kausnya.
ingat lah jika sedari tadi Mingi cuma pakai celana panjang.
_____________________________________
ditengah malam. diruangan porselen.
patung patung porselen itu diam kaku tidak bergerak. namun ada pergerakan dari 'Yunho'. patung itu menoleh kearah patung lain dengan raut wajah dinginnya. dengan langkah kaku 'Yunho' mendekati salah satu patung lolita yang juga mendadak hidup.
patung lolita kecil itu menggeleng geleng saat 'Yunho' mendekatinya. "Ja-jangan.." ucap patung lolita kecil itu. 'Yunho' mencengkram patung kecil cantik itu. "Sepertinya tuan sangat menyukaimu" desis 'Yunho' sambil mengeratkan cengkramannya.
patung lolita kecil itu terlihat takut. "Kumohon.. jangan hancurkan.." bisik patung manis itu. 'Yunho' mendengus dan dia mematahkan patung kecil itu menjadi dua. setelah itu dia meletakkan patung itu kembali ditempatnya.
saat itu 'Yunho' mendengar bunyi samar dari luar ruangan. dengan segera patung porselen itu kembali bergerak keposisinya semula. matanya menatap lurus lurus pintu. setelah dia 2 hari berada dirumah tuan barunya itu, 'Yunho' merasakan disayang untuk pertama kalinya.
Mingi sangat menyayangi boneka bonekanya itu. dia merawat dan mengajak mereka bicara seperti sahabat. 'Yunho' yang tidak pernah diperlakukan seperti itu sebelum ini oleh owner lamanya, jadi ingin tuannya itu hanya memperhatikan dirinya.
karena itu 'Yunho' mulai menghancurkan patung patung koleksi Mingi. dia ingin Mingi hanya memilikinya.
Tbc.
don't forget to vote and comment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doll [MINYUN]
RandomMingi dan sahabatnya, Jongho adalah pria usia 18 tahun yang senang dengan sesuatu yang bertema porselen. mereka mengoleksi banyak patung bahkan boneka porselen yang sebenarnya mengerikan. suatu hari Jongho mengajak Mingi pergi kesebuah toko porselen...