12

938 86 2
                                    

Happy reading



  setelah urusan mandi selesai, Yunho mengekori Mingi turun kelantai bawah. lagi lagi dia memakai baju Yuqi. untung saja baju gadis itu cukup tomboy, jadi Yunho tidak terlihat terlalu feminin. 

"Kamu udah lama enggak makan, kan? kamu paling suka makan apa?" tanya Mingi sembari menyuruh Yunho duduk. Yunho berpikir sejenak sebelum dia bicara pelan. "Daddy dulu sering bawain aku meatball dan juga mash potato. kadang dia bawa aku ke ikea buat makan meatball disana.. aku mau itu.. eh.. tapi tuan bisa bikinnya enggak?" 

Mingi tersenyum tipis mendengar ucapan Yunho. "Tentu saja aku bisa. aku bisa memasak apa saja Yunho" ujar Mingi. dia melepas kaus putihnya dan melemparnya sembarangan. lalu dia mulai menyiapkan bahan bahan untuk membuatkan makanan kesukaan Yunho. 

wajah Yunho merona merah. namun dia bergegas mengalihkan diri dengan mengoleskan lip balm dibibirnya yang sudah kembali menjadi soft pink. setelah selesai dia mengecek cermin yang ada diruang makan itu dan menyeka rambutnya yang berwarna kelabu. 

dia tidak sabar ingin bertemu dengan ayahnya. Yunho paling sayang dengan sang ayah karena sejak kecil dia selalu bersama sang ayah. Yunho itu anak tunggal. dia juga anak yang paling disayang oleh ayahnya yang seorang single parent itu. ibu Yunho dulu kabur saat perusahaan Jeong masih lah perusahaan kecil. 

yah, begitu lah kalau punya ibu yang cuma ngincer harta. pas suaminya lagi susah malah kabur. 

selama satu jam Mingi memasak. Yunho menonton dan menatap antusias Mingi yang terlatih mengurus semua masakan itu. aroma harum menguar dari arah masakan Mingi. dan lima belas menit kemudian Mingi meletakkan sepiring meatball dan mash potato lengkap dengan sausnya. 

"Eat well, princess" Mingi mencium hidung mancung Yunho. membuat submissive itu membeku dengan wajah merah padam. Mingi terkekeh dan dia kembali mengenakan kausnya setelah selesai membersihkan bekas bekas memasaknya. 

Yunho menunduk dan mulai makan masakan Mingi secara perlahan. matanya membola. enak.. ini rasa yang sangat dia rindukan. sudah setahun dia tidak bisa makan sama sekali karena dirinya diubah menjadi seorang porselen. 

kesadaran itu menerpa Yunho. dia sekarang sudah kembali menjadi manusia. bukan lagi seorang porselen yang hanya bisa patuh pada tuannya. 

____________________________________

   "Untuk keputusan perusahaan Choi, hanya segitu tuan Song" 

tuan Song memandang pria yang paling usianya baru 34-35 tahun itu. masih sangat muda. nama pria iru adalah Jeong Jaehyun. ayah dari Yunho. "Jangan pergi dulu Jaehyun" cegah tuan Song saat Jaehyun hendak undur diri. 

tuan Song dan Jaehyun adalah rekanan. mereka saling menghormati satu sama lain dan perusahaan mereka tidak pernah saling bersenggolan. "Ada apa tuan Song?" tanya Jaehyun pelan sembari duduk dikursi didepan kursi tuan Song. 

"Apa kabar anak semata wayangmu itu?" tanya tuan Song. Jaehyun menunduk dan menggeleng lesu. sampai sekarang tidak pernah ada kabarnya. "Belum ada kabarnya sama sekali tuan" sahut Jaehyun. dia menunduk sedih dan meremas jemarinya sendiri. 

tuan Song tersenyum lebar. "Aku ada kabar baik untukmu, Jae" 

Jaehyun mengangkat wajah memandang tuan Song. "Dan apakah kabar baik itu..?" tanya Jaehyun perlahan. tuan Song tersenyum semakin lebar. "Kabar baiknya adalah.. anakku berhasil menemukan dimana anakmu" 

pria bermarga Jeong mengangkat kepala kaget. "Be-benarkah hal yang anda katakan itu, tuan?" 

ayah Mingi mengangguk. dia menepuk nepuk tangannya sendiri dan kemudian pintu terbuka. Jaehyun bangkit berdiri dan sebelum dia bisa mencerna apa yang terjadi, Yunho sudah berlari dan meloncat memeluknya erat erat. "Daddy!!!" 

Mingi melangkah masuk dan tersenyum tipis. sementara Yunho menangis membenamkan wajahnya dibahu sang ayah. Jaehyun terperangah. dia menangkupkan kedua tangannya disisi pipi tembam Yunho. "Yunho..? Yunho, ini kamu sayang?" tanya Jaehyun gugup. 

submissive dipelukan Jaehyun itu mengangguk angguk dan mendongak memandang wajah ayahnya dengan matanya yang basah oleh air mata. sudah setahun dia tidak bertemu dengan ayahnya, tidak pernah bisa menghubunginya sama sekali. rasa rindu itu tuntas sudah. 

akhirnya Jaehyun bisa mencerna apa yang terjadi. dia segera mengangkat Yunho kegendongannya dan memeluknya erat erat seakan tidak akan mau dilepasnya sampai kapanpun. sementara tuan Song dan Mingi sengaja masuk keruangan lain untuk memberikan ayah dan anak itu privasi lebih dulu. 

"Anak daddy makin cantik.. kamu kemana saja?" tanya Jaehyun dengan matanya yang berkaca kaca. dia menyeka air mata Yunho sementara Yunho mulai terisak isak. dia masih tidak percaya dengan pandangannya. 

Yunho tidak menjawab pertanyaan ayahnya. dia masih ingin terus memeluknya dan tidak melepaskannya sampai 10 menit kemudian. 

___________________________________

  "Apa yang harus saya lakukan untuk berterima kasih kepada anda, tuan Song?" tanya Jaehyun sembari membungkuk dalam dalam. tuan Song menggeleng geleng dan tersenyum ramah. "Tidak perlu begitu Jae. kau tidak usah membalas apapun kepada Mingi atau aku.." 

Yunho masih menempel erat kepada ayahnya. dia menatap kearah Mingi yang memandangnya dengan tatapan datarnya seperti biasa. Jaehyun dan tuan Song berbincang sejenak dan lalu Jaehyun menoleh kearah Yunho yang setia memeluk erat lengannya. "Sana, bilang makasih sama Mingi dulu" bisik Jaehyun. 

anak tunggal Jaehyun itu menurut. dia berlari kecil mendekati Mingi dan memeluknya erat erat dan mulai bergayut dengan manja dipelukan Mingi. "Tuan, makasih sudah nyelamatin aku" ujar Yunho sambil diam diam mencium pipi Mingi. Mingi terkekeh perlahan dan mengusap usap rambutnya. 

"Sudah kubilang jangan panggil aku tuan. nah, sekarang pulang lah dengan ayahmu. jika kamu mau main kerumahku, main saja" ucap Mingi sembari mengusap rambut Yunho. Yunho mengeratkan pelukannya dan lalu melambaikan tangannya sembari mengekori ayahnya yang sudah menunggu didepan pintu. 

setelah ayah dan anak itu lenyap dari pandangan, tuan Song menoleh kearah Mingi yang masih menatap kearah pintu. "Dad tahu jika anak itu selama ini ada dirumahmu. apa yang kau lakukan padanya?" tanya tuan Song dengan sedikit dingin. Mingi melirik ayahnya dan menjawab. 

"Dia diubah jadi porselen sama orang orang yang make setan. terus aku beli dia didesa tempat dia diubah itu. awalnya kupikir dia patung normal. taunya bisa gerak. jadi aku cari cara buat balikin Yunho kewujud manusianya. baru tadi dia bisa balik normal" 

tuan Song memandangnya sangsi. namun tidak berkomentar lagi. Mingi berjalan keluar dari ruangan sang ayah dan dia pulang kembali kerumahnya. 

____________________________________

  kejutan. keesokan harinya Yunho sudah datang kerumahnya pagi pagi. dia langsung saja nyelonong masuk dan naik keatas. Mingi tidak ada diatas ranjangnya. kayaknya dia ada didalem kamar mandi karena terdengar bunyi air mengalir dari dalam kamar mandi. 

Yunho yang saat masih menjadi porselen sering ikut kedalam kamar mandi kalau Mingi mandi, langsung saja masuk kedalam kamar mandi. membuat Mingi terkejut. "Yunho?!" seru Mingi kaget. dia menoleh kearah Yunho yang cengar cengir sambil berdiri didekat lemari. 

"Astaga, Yunho. sekarang kamu bukan porselen lagi, ayo keluar! aku lagi mandi" 

"Ih kenapa? aku kan sering liat kamu mandi. biarin. aku mau disini!" bandel Yunho. Mingi menggeleng geleng. bukan itu masalahnya. dia enggak mau tegang sendiri karena ngeliat Yunho nungguin dia disana. "Yunho, keluar" 

namun submissive itu tetap bandel tidak mau keluar. dia sekarang malah sengaja dekatin Mingi dan berkacak pinggang tanda dia tidak mau mendengarkan ucapan dominan dihadapannya itu. Mingi menyeka keningnya dan akhirnya membelakangi Yunho. 

namun dia tersentak saat tangan Yunho terjulur dan lalu meremas kejantanannya. Mingi menoleh kearah Yunho dengan kaget. "Apa yang kamu lakukan?!" hardik Mingi. Yunho tersenyum tipis. dan dia mendongak memandang Mingi. 

"Selama aku tidak membuka mata, kamu sering nyetubuhin aku. kan?"

The Doll [MINYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang