Happy reading
Mingi dan Jongho terperangah memandang Soobin yang sekarang berlutut dihadapan mereka. "Maafkan aku hyung" Soobin berkata pelan. akhirnya rasa kaget Mingi lenyap dan dia hendak meninju Soobin, tetapi Jongho mencegahnya.
"Jangan!"
Mingi berhenti dan lalu menatap dingin kearah Soobin. "Kenapa kau menyihir mereka?" tanya Mingi. dia marah saat mendengar pengakuan Soobin. Soobin menunduk makin dalam dan lalu menyahut. "Maafkan aku hyung.. San hyung sebelum ini sering menguntit Yunho dan Yeosang hyung sejak Bangchan menghantui mereka. aku suka dengan Yunho hyung dan San hyung menyuruhku untuk menyihir mereka"
raut wajah Jongho berubah keruh juga. "Kenapa San hyung menyuruhmu untuk melakukan hal ini? kenapa dia menguntit Yunho dan Yeosang?" tuntut Jongho tidak sabaran. Soobin menghela nafas berat.
"Begini hyung. sejak dad dan mom bercerai, mom menjadi agak gila- tidak, gila. dia menjadi tertarik pada sihir hitam dan mengajarkannya kepada San hyung dan aku. San hyung dendam kepada dad. lalu mom mati setelah melakukan suatu eksperimen tidak waras.. San hyung menjadi semakin dendam dan lalu dia memutuskan untuk membalaskannya kepada daddy dan kamu, hyung"
Jongho terdiam. "Jadi.. yang membunuh dad itu San hyung?" tanya Jongho. Soobin mengangguk. "Lalu kenapa dia harus menyihir Yunho dan Yeosang?" Mingi menyela. Soobin mengerucutkan bibirnya sejenak sebelum menjawab.
"Dia tahu jika kalian berdua sangat mencintai Yunho dan Yeosang hyung, dia ingin membuat kalian menderita saat kekasih kalian kembali menjadi porselen dan tidak waras."
untuk sejenak lengang. lalu Mingi meninju dinding dan berkata marah. "Bajingan!"
dua dominan yang lain diam. lalu Soobin menatap Jongho dengan tatapan sedih. "Aku minta maaf hyung, aku sudah mengangkat sihirku dari mereka. jadi sekarang mereka tidak lagi menyerang kalian dan mau merespon dengan anggukan atau gelengan. namun aku tidak bisa mengangkat sihir San hyung dari mereka"
akhirnya Jongho berjongkok dihadapan Soobin dan mengelus rambutnya pelan. "Tidak apa apa. setidaknya kamu mengangkat setengah sihirnya dan minta maaf. tapi kenapa kamu kemari..? kenapa kamu tidak melanjutkan rencanamu dengan San hyung?"
"Aku menyesal hyung. aku tidak ingin melakukan hal ini lagi"
Jongho dan Mingi saling tatap dan lalu akhirnya hanya mengangguk pelan.
_______________________________________
Minghao terdiam saat melihat Soobin yang berdiri disebelah Mingi dan Jongho. dia menilai kekuatan sihir pemuda itu dan lalu bertepuk tangan pelan. "Sangat kuat. tapi.. seberapa kuat sihir kakakmu itu?" Minghao terlihat penasaran sekaligus kagum.
"Sepuluh kali lebih kuat dari pada Bangchan"
kali ini yang terbelalak Mingi sama Jongho. Bangchan saja sudah sekuat itu, bagaimana pula kekuatan sihir San? Mingi dan Jongho sebenarnya pusing karena mereka harus berurusan dengan para penyihir.
mereka tidak menduga membeli Yunho dan Yeosang dulu menyebabkan semua kerumitan ini.
karena semakin lama mereka semakin tidak mengerti percakapan Soobin dan Minghao, mereka mundur keruangan sebelah tempat Yunho dan Yeosang berada. ya, mereka kembali dibawa kerumah Minghao.
"Hei, kamu baik baik saja?" Mingi bertanya lembut kepada Yunho. Yunho bergerak kaku dan menghadap Mingi lagi. lalu dia mengangguk. pandangan matanya sudah tidak kosong lagi walaupun tubuhnya tetap keras bagaikan porselen dan dia tidak bisa bicara.
"Sini peluk"
porselen itu bergerak kaku mendekati Mingi dan memeluknya. Mingi balas memeluk tubuh porselen itu dan mengusap usap rambutnya. "Kamu kangen sama daddy dan mommy kamu?" Mingi mengelus elus pipi keras Yunho. Yunho mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doll [MINYUN]
RandomMingi dan sahabatnya, Jongho adalah pria usia 18 tahun yang senang dengan sesuatu yang bertema porselen. mereka mengoleksi banyak patung bahkan boneka porselen yang sebenarnya mengerikan. suatu hari Jongho mengajak Mingi pergi kesebuah toko porselen...