Happy reading
3 bulan berlalu cepat.
Yunho dan Yeosang masih tinggal dibasement rumah Minghao bersama Sunghoon. mereka tidak bisa kemana mana karena Bangchan belum juga bisa ditemukan atau dikalahkan. orang tua mereka sudah diberi tahu dan mereka mengerti, mereka juga tidak mau kehilangan anak anak mereka lagi seperti setahun yang lalu.
sesekali orang tua Yunho dan Yeosang datang kerumah Minghao, menjenguk anak anak mereka. namun Mingi dan Jongho kadang stay disana untuk beberapa hari. seperti malam ini, Jaeyun dan Taeyong datang bersamaan dengan Mingi.
"Daddy! mommy!"
Yunho berkata riang sambil memeluk ayahnya dan ibu tirinya. Jaehyun juga dengan senang hati memeluk erat bayi besarnya itu. Mingi menonton sementara Yeosang hanya berbaring diranjangnya sambil main ponsel, dia tadi sudah sempat salim dengan Jaehyun dan Taeyong kok.
Jaehyun dan Taeyong hanya sebentar disana karena setelah itu mereka mau ada acara. jadi lima belas menit kemudian yang tersisa dikamar itu hanyalah Mingi, Yunho, dan Yeosang. "Bagaimana dengan tuan Chan?" tanya Yunho pelan sembari memakan tanghulu yang tadi dibelikan oleh Mingi.
diranjang satu lagi Yeosang juga makan tanghulu. Mingi memang sengaja beliin dua buat mereka. "Belum berhasil ditemukan. pernah dia disudutkan oleh murid Minghao hyung dua minggu yang lalu, namun dia berhasil membunuh mereka semua dan lalu lenyap tanpa jejak sampai sekarang"
Yunho terdiam mendengarnya. Yeosang mendengarkannya juga dengan malas. "Aku ingin semua ini cepat berakhir.." gumam Yunho perlahan. dia menunduk dan menggigiti ujung tanghulu strawberry miliknya. Mingi tersenyum simpul dan mengusak rambutnya lembut. "Semua ini pasti akan berakhir. sabar lah"
Mingi hari ini tidak menginap. dua jam kemudian dia pulang dari sana dan menaiki motornya. Sunghoon yang mengantarnya sampai kegerbang.
____________________________________________
pagi ini, Mingi hendak membeli makanan kesukaan Yunho dan juga beberapa cup mie instan supaya Yunho dan Yeosang senang. Jongho tidak bisa menjenguk Yeosang karena dia harus keluar negeri dengan ayahnya.
Mingi masuk kedalam minimarket dan mulai memilih milih beberapa cup mie instan, akhirnya dia sengaja membeli banyak. lalu Mingi mengambil ambil minuman, es krim, camilan, permen, dan fast food yang tinggal dipanaskan. setelah dia membayar semuanya, Mingi bergegas kembali kemotornya.
dominan itu memasang helm dan menyalakan mesin motornya, dia mulai mengebut menuju arah rumah Minghao.
dipertigaan dekat rumah Minghao yang sepi.. mendadak sesuatu menabrak motor Mingi. Mingi terpelanting dari atas motornya sementara motornya juga terlempar jauh sebelum meledak. "Sialan!" umpat Mingi. dia masih shock.
pemuda itu melempar helm yang dia kenakan dan lalu mencari cari apa yang menabraknya, dan sebelum dia bisa mengetahui apa yang menabraknya, seseorang menerjangnya dan mencekiknya dengan sangat keras.
akhirnya Mingi mengenali siapa orang itu, rupanya Bangchan.
"Ka-kau!" sengal Mingi. tangannya mencengkram erat tangan kekar Bangchan dan dia mulai kesulitan bernafas. Bangchan memandangnya dengan penuh nafsu membunuh, dia hendak membunuh Mingi. namun kemudian dia melonggarkan sedikit cekikannya.
"Dimana.."
suara Bangchan terdengar parau. Mingi memandang marah pria yang berada diatasnya tersebut. "Dimana Yunho?!" bentak Bangchan. Mingi tidak menyahut dan meringis sedikit. "Jawab aku, brengsek!" Bangchan mengeratkan cekikannya lagi sehingga Mingi sedikit tersedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doll [MINYUN]
RandomMingi dan sahabatnya, Jongho adalah pria usia 18 tahun yang senang dengan sesuatu yang bertema porselen. mereka mengoleksi banyak patung bahkan boneka porselen yang sebenarnya mengerikan. suatu hari Jongho mengajak Mingi pergi kesebuah toko porselen...