9

823 91 4
                                    

Happy reading



    10 menit Yunho dibiarkan direndam didalam tabung berisi air itu, akhirnya Jongho datang bersama Yeosang. dan juga Seonghwa. dia penasaran dengan proses yang akan dilakukan oleh Mingi dan Jongho kepada Yunho dan Yeosang nanti. 

Yeosang memperhatikan Yunho yang sudah direndam dengan air dengan terperangah. namun Jongho dengan segera menyuruhnya masuk kedalam tabung yang satu lagi. Yeosang masuk kedalam tabung tadi dan pintu tabung menutup. 

beberapa selang muncul kembali dan menancap dikepala, bahu, lengan, dan pahanya. oh ya, Yunho dan Yeosang diberikan baju yang cukup tipis oleh Jongho dan Mingi sebelumnya. beberapa saat menunggu, air dengan segera menyembur dan menyusul membenamkan Yeosang. air ditabung Yunho juga ikut naik hingga kedua porselen itu tenggelam. 

namun kedua porselen itu masih membuka mata. mereka saling tatap dan lalu menatap keluar yang terlihat samar. sementara Mingi melangkah menuju salah satu lemari, meraih dua mangkuk kosong dan meletakkannya dimeja. 

kedua dominan itu memegang sebilah pisau kecil. Seonghwa menyingkir sedikit agar tidak terciprat oleh darah Mingi dan Jongho. dia sudah memegang perban agar bisa cepat mengobati kedua dominan itu 

Mingi menghela nafas perlahan, dia mengiris lengannya. namun bukan didaerah nadinya kok. darah mengalir deras dan mengucur masuk kedalam mangkuk itu. Jongho juga melakukan hal yang sama dengan Mingi. 

dengan segera mangkuk kecil Mingi terisi penuh. dia mengangkat tangannya dan Seonghwa terburu buru segera memperban lengan Mingi. setelah semua ini selesai baru Mingi berniat pergi kerumah sakit. 

saat Seonghwa selesai memperban tangan Mingi, Jongho juga selesai mengisi mangkuk kecil itu dengan darahnya. dan Seonghwa segera pindah kesebelah Jongho dan memperbannya. Mingi menoleh kearah tabung yang berisi air jernih dan dua porselen itu. 

didalam sana Yunho sudah menutup matanya. begitu juga Yeosang. Mingi membuka lemari lainnya dan mengeluarkan mangkuk lain, yang sudah dia siapkan sejak satu jam yang lalu. Jongho juga mengeluarkan mangkuk yang sudah ditutup sehingga isinya tidak akan tumpah. 

keduanya melangkah kearah porselen mereka masing masing. dibelakang tabung itu ada tangga kecil untuk membuka tutup tabung dari atas. Mingi naik dan membuka tutup tabung itu, dia perlahan menuangkan dua isi mangkuk itu secara bersamaan. 

begitu dua cairan yang warnanya berbeda itu masuk, warna air berubah menjadi merah sedikit pink. lalu Mingi menutup tutup tabung itu dan turun dari tangga. Jongho juga sudah turun dari tangga. mereka menatap kearah dua tabung itu sambil bergegas melempar mangkuk mangkuk tadi ketempat cuci yang ada disana. 

Seonghwa menonton dengan wajah sedikit jijik. "Yang benar saja, darah campur sperma? euww" serunya. wajah Mingi dan Jongho memerah. dua porselen itu tidak kelihatan karena warna air itu membuat mereka tertutup. 

"Ayo tinggalkan saja mereka. prosesnya bisa sampai berhari hari" ucap Seonghwa yang tidak tahan lama lama dibasement itu. dia masih agak jijik soal darah dan sperma itu. padahal dia aja kalau ngewe sama Hongjoong sering nelen atau biarin Hongjoong ngotorin mukanya pake sperma. 

kedua dominan itu mengangguk dan mengikuti Seonghwa melangkah menuju tangga. 

___________________________________

  ah sialan. ternyata Yunho dan Yeosang harus rutin disiram dengan.. yah itu lah. 

Mingi dan Jongho pusing sendiri setelah membaca buku itu lagi, masa mereka harus masturbasi setiap hari? mending mereka ewein aja itu dua patung. setiap hari mereka mengganti air yang merendam dua submissive itu. 

setelah seminggu proses itu terjadi, Mingi dan Jongho sengaja membawa Yunho dan Yeosang keluar dari dalam tabung. keduanya tidak membuka mata sama sekali dan tidak bernafas. namun tingkat kekakuan pada tubuh mereka mulai menurun. 

secara perlahan lahan tubuh Yunho dan Yeosang mulai kembali menjadi tubuh manusia. Mingi bisa merasakan kehalusan tubuh kedua submissive itu saat mengelus pipi mereka. Jongho juga. 

Mingi dan Jongho juga selalu mengganti baju Yunho dan Yeosang 3 hari sekali. sudah selama seminggu dua porselen itu tidak bersuara, bergerak, ataupun menunjukkan sedikit pun tanda tanda kehidupan. 

Seonghwa kadang datang sambil menggendong para lolita, namun hari ini dia tidak datang karena mau menghabiskan waktu berdua dengan Hongjoong yang baru saja dikasih cuti oleh agensinya. 

"Sampai kapan mereka bakal kayak begini?" tanya Jongho yang sedang mengganti pakaian Yeosang. tubuh Yeosang dan Yunho sudah mulai melemas dan mereka tidak bisa lagi berdiri tanpa dipegang. jadi Mingi dan Jongho agak repot ganti gantiin baju mereka. 

Mingi tidak menjawab. dia sibuk menahan nafsunya yang mendadak muncul saat sedang melepas pakaian basah yang dipakai Yunho sekarang. dia akhirnya bicara sambil diam diam meremas pelan pantat Yunho. "Jongho. kita bisa enggak sih setubuhin mereka aja setiap hari? enggak usah direndam, katanya kan mereka bisa normal kembali kalau disiram sperma setiap hari" 

yang lebih muda tercengang. dia melirik kearah Mingi yang sedang membelakanginya itu. lalu wajahnya sedikit memerah. omongan Mingi bener juga sih, kan sekarang tubuh dua submissive itu sudah mulai normal seperti manusia..

Jongho melirik Yeosang yang berada ditangannya. lalu melirik kearah Mingi yang hanya diam. dia tidak tahu jika jari Mingi sudah mulai bergerak menuju lubang Yunho. "Ka-kayaknya boleh, deh.. aku bakal naro Yeosang ditabung lagi terus aku bakal naik keatas. aku ma-mau ambil buku dulu" 

dengan terburu buru Jongho memasukkan Yeosang kembali kedalam tabung yang langsung menutup dan menyangga tubuh Yeosang. setelah itu Jongho lari menuju tangga sambil memaki maki Mingi yang posisinya membelakangi tangga. 

dia jadi ikut terangsang mendengar ucapan sahabat sejak kecilnya itu. dasar Mingi gampang sange!

Mingi menunduk. dia menatap kearah submissive yang ada dipelukannya itu. Mingi sedang duduk ditepi meja sementara Yunho tersandar ditubuhnya. mereka saling berhadapan. tangan Mingi tidak melanjutkan bergerak menuju arah anal Yunho. 

namun berkali kali Mingi meremas pelan pantat Yunho. sialan, nafsunya memuncak sekarang. terbayang dikepalanya bagaimana spermanya membasahi tubuh Yunho, terbayang olehnya bagaimana dirinya menyetubuhi Yunho. 

sialan, Mingi menunduk kearah bagian selatannya yang mulai menegak. akhirnya dia bangkit dengan Yunho dipelukannya. dia menggendong Yunho dan lalu naik ketangga. namun tidak kelantai tiga, dia lewat pintu rahasia yang adalah lift yang langsung tersambung kearah lantai dua tempat kamarnya berada. 

saat itu Jongho kembali tepat saat Mingi sudah masuk kedalam lift dan lift tertutup. Jongho tidak tahu jika ada lift tersembunyi disana. jadi dia terus saja turun sambil membawa buku itu. 

"Mingi, gue udah ba— anjing, dia beneran bawa Yunho pergi buat dientot?" kaget Jongho begitu dia sampai dibasement. dia menatap kearah Yeosang yang berada didalam tabung. air ditabung itu belum muncul karena Jongho belum menyalakannya. 

perlahan Jongho meletakkan buku tadi diatas meja. dia membuka halaman yang sudah dia tandai dan membacanya dengan serius. 

'Kalian bisa saja membuat para korban itu sadar kembali dengan bersetubuh dengan mereka. namun jarang sekali ada yang berminat melakukan hal itu' 

paragraf itu menarik perhatian Jongho. dia menoleh lagi kearah tabung yang berisi Yeosang. submissive itu berdiri disangga oleh beberapa selang. 

dominan itu menggigit bibirnya. sial, kejantanannya turut menegak. 

baiklah. 



Tbc. 

hai 

The Doll [MINYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang