Happy reading
dua hari sejak Mingi melamar Yunho. Yunho sih awalnya ragu untuk menerima lamaran pria itu. namun dia berpikir pikir, dia juga menyukai Mingi. dan dia juga sudah sering bersetubuh dengan Mingi. lebih baik dia menikah dengan Mingi sebelum dirinya hamil diluar nikah.
hari ini Yunho sendirian dirumahnya. Jaehyun dan Taeyong yang baru saja sekitar seminggu menikah sedang bulan madu berdua. jadi dia ditinggal. "Bosan ih.." gumam Yunho. dia berbaring telentang diranjangnya dan akhirnya bangkit berdiri.
dengan segera Yunho mengganti pakaiannya yang dia menghubungi Mingi. "Mingi?" sapa Yunho begitu Mingi mengangkat sambungan teleponnya. "Ada apa sayang?" sahut Mingi. Yunho nyengir dan dia turun dari lantai atas menuju keluar rumah.
"Ayo kita nge-date" ajak Yunho. Mingi terkekeh diseberang sana. dia mengiyakan saja permintaan Yunho dan mengatakan jika dia akan segera bersiap siap. Yunho bergegas masuk kedalam mobil ayahnya dan meminta supir untuk mengantarnya kerumah Mingi.
supirnya menurut dan segera mengantarnya kerumah Mingi. begitu Yunho tiba dirumah Mingi, dia langsung aja nyelonong masuk kedalam rumah Mingi. dia naik keatas menuju kamar Mingi dan Yunho langsung menerjang Mingi yang sedang memakai kemeja didekat ranjang.
"Astaga Yunho!" Mingi buru buru menyeimbangkan tubuhnya sebelum dia jatuh karena diterpa oleh Yunho. Yunho nyengir lebar dan dia memeluk erat erat Mingi. membuat pria itu kesusahan untuk mengancingkan pakaiannya. "Sini aku yang pakain" akhirnya Yunho melepaskan pelukannya dan dia yang mengancingkan kemeja Mingi.
"Wah, kamu mau simulasi jadi istri aku dulu?"
"Diem. lagian kamu juga udah mau nikah sama aku, kan?" Yunho menggerutu. dia merapikan kerah kemeja Mingi dan menyuruh Mingi duduk diranjang dengan agak galak. Mingi tentu saja patuh dan membiarkan Yunho menyisir rambutnya. "Kamu mau ngapain sayang?" tanya Mingi sembari mendongak memandang Yunho yang mendadak cengar cengir sendiri.
submissive itu mencubit pelan pipi Mingi dan menciumnya. "Ganteng banget. pacarnya siapa sih?" tanya Yunho. Mingi tersenyum dan menguyel pipi Yunho gemas. "Ya pacarnya kamu dong sayang. sekarang kamu mau kemana?" tanya Mingi sembari bangkit berdiri.
Yunho melipat kedua tangannya didepan dada dan lalu berpikir pikir sejenak. "Aku mau hunting makanan yang banyak" ucapnya. Mingi mengangguk. "Ya sudah. ayo kita pergi" ajak Mingi. Yunho memeluk lengan kekar Mingi dan turun kelantai bawah bersama.
"Naik motor aja ya, biar gampang berenti berentinya" tawar Mingi pada Yunho. Yunho menurut. dia berlari lari kecil dan menerima helm yang Mingi berikan kepadanya. begitu Yunho sudah duduk dengan nyaman diatas motor, baru Mingi melajukan motornya itu.
dan.. selama berjam jam dihari itu Mingi hanya menemani Yunho pergi menjelajahi pasar makanan yang ada tidak jauh dari rumahnya. sampai malam loh. Yunho perutnya agak karung sih. tapi Mingi sih malah seneng karena lihat Yunho makannya banyak.
"Mingii, aku mau waffle" Yunho menunjuk kios waffle. Mingi mengiyakan saja. Yunho berlari kecil dan membeli waffle itu. Mingi memandang lamat lamat punggung Yunho. dia teringat percakapannya dengan Sunghoon, dan juga dengan Seungmin,
Mingi khawatir dengan Yunho. Bangchan sekarang berkeliaran dengan bebas dan besar sekali resikonya pria itu akan kembali menculik Yunho. Jongho saja sekarang menjaga Yeosang dengan sangat ketat.
apa yang sebaiknya dia lakukan? mengurung Yunho dirumahnya? atau apa? bagaimana jika Jaehyun keberatan?
"Mingi? kamu melamun?" Yunho melambai lambaikan tangannya didepan wajah Mingi. Mingi mengerjap agak kaget dan menunduk menatap Yunho sambil tersenyum tipis. "Enggak kok sayang. kamu udah selesai belinya? makannya pelan pelan"
submissivenya itu menurut. dia makan pelan pelan. "Yunho. kamu lagi sendirian dirumah, kan?" tanya Mingi akhirnya. Yunho menatap Mingi dan lalu mengangguk. "Iya. dad lagi honeymoon sama mommy. keinggris sana. aku ditinggal" sahut Yunho.
Mingi menatapnya untuk beberapa saat dengan ragu. Yunho memandangnya dengan sedikit heran. "Memangnya kenapa Mingi?" tanya Yunho lagi. Mingi memandang kedepan dan menjawab perlahan. "Aku merasa kamu harus tinggal bersamaku saja selama orang tuamu sedang pergi. aku merasa kamu sedang tidak aman"
"Tidak aman?"
"Ya. kamu tahu.. beberapa hari yang lalu seorang submissive bernama Seungmin mendatangiku""
wajah Yunho agak memucat. "Seungmin? Seungmin?? istri dari Bangchan?" tanyanya gugup. Mingi mengangguk. dia meremas menenangkan jemari Yunho. "Ya. dia meminta pertolonganku untuk melenyapkan suaminya. Bangchan belum lah tewas. dia memiliki sihir hitam tingkat tinggi yang sangat sulit untuk dikalahkan"
mendengar penjelasan Mingi, Yunho menunduk. dia menyerahkan waffle-nya kepada Mingi. mendadak selera makannya hilang. dia ketakutan. "Jadi itu bukan halusinasiku.." gumam Yunho. Mingi memakan waffle milik Yunho dan menoleh kearahnya. "Halusinasi? ada apa?"
dengan segera Yunho menceritakan bagaimana Bangchan menghantuinya sampai kejendela kamarnya. Mingi semakin merasa tidak aman untuk meninggalkan Yunho sendirian dirumah. "Kalau begitu, lebih baik kamu bersamaku saja sampai orang tuamu pulang, okay? namun.. sepertinya kamu dan Yeosang harus stay dirumah Minghao-hyung jika sedang sendirian. disana lebih aman karena mereka bisa melindungi kalian"
mau tak mau Yunho setuju mendengar saran Mingi. "Ya Mingi. jika kamu sedang pergi juga, aku akan kerumah Minghao hyung. aku akan mengurung diri disana bersama Sunghoon dan akan tertarik akan darah sepertinya juga" sepertinya Yunho agak melucu. walaupun Mingi tidak tertawa.
"Kamu masih mau beli sesuatu lagi?" tanya Mingi akhirnya. mengalihkan topik pembicaraan. Yunho mengangguk. dia mau membeli minuman dulu sebelum pulang. "Aku akan ikut denganmu kerumahmu. kemas pakaianmu dan habis itu ikut denganku kerumahku" Mingi merangkul erat pinggang Yunho. Yunho menurut.
setelah mereka selesai membeli minuman, mereka bergegas kembali kemotor Mingi. Yunho merasa tidak nyaman saat dia sedang memakai helm. "Mingi. ayo bergegas" cicit Yunho. Mingi menurut. dia segera saja melajukan motornya dengan sangat ngebut.
Yunho memeluk erat Mingi dari belakang. dia sesekali menoleh kearah belakang karena merasa mereka diikuti. namun kemudian dia ketakutan. Yunho melihat seseorang berlari sangat kencang mengikuti mereka.
wajah pria yang sangat Yunho kenali, Bangchan. "Mingi!! cepat, tuan Chan mengejarmu!" Yunho berseru panik. Mingi mendengar itu dengan segera menaikkan kecepatan motor dan berbelok kearah rumah Minghao.
lima menit mereka tidak mengatakan apa apa, Yunho sesekali menoleh kebelakang lagi dan ketakutan saat melihat jika Bangchan masih mengejar mereka. tepat saat itu Mingi membelokkan motornya dengan tajam kehalaman rumah Minghao.
saat itu dua murid Minghao melihat Bangchan yang mengejar dan dengan segera mereka menutup gerbang rumah besar Minghao dan terus bicara dengan bahasa aneh. Mingi mengerem dan dia serta Yunho segera turun dari motor. masuk kedalam rumah Minghao.
didalam Sunghoon sedang duduk menjeplak dilantai sembari memainkan semangkuk darah. "Mingi hyung? Yunho hyung?" Sunghoon langsung bangkit berdiri dengan khawatir. Yunho bergegas memeluk remaja itu. Sunghoon sih senang senang gimana gitu dipeluk sama orang cantik.
padahal dia juga cantik.
"Dimana Minghao-hyung?" tanya Mingi tanpa basa basi. Sunghoon menunjuk keatas dan Mingi naik keatas. namun sebelumnya dia mengangkat Yunho serta Sunghoon sekaligus. "Eh? kenapa aku ikut dibawa hyung?" tanya Sunghoon bingung.
Mingi tidak menjawab. dia sedang gugup, marah, takut, dan juga khawatir.
saat itu Sunghoon melihat Bangchan yang berdiri didepan jendela rumahnya. Sunghoon segera menunjuk jendela dan berteriak dengan bahasa yang aneh. jendela itu langsung menjadi gelap dan lampu dirumah itu mati. Sunghoon meloncat turun dari gendongan Mingi dan menarik kedua tangan dua pemuda yang lebih tua darinya itu.
mereka tidak berlari kearah kamar Minghao, namun menuju tangga menurun yang tidak pernah Mingi lewati.
"Minghao hyung tidak ada dikamarnya. kita harus segera turun ketempat ritualnya"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doll [MINYUN]
RandomMingi dan sahabatnya, Jongho adalah pria usia 18 tahun yang senang dengan sesuatu yang bertema porselen. mereka mengoleksi banyak patung bahkan boneka porselen yang sebenarnya mengerikan. suatu hari Jongho mengajak Mingi pergi kesebuah toko porselen...