01

2.4K 130 3
                                    

Di malam hari, Muthe memandang langit dengan backsound orangtuanya bertengkar. Sang Ayah, Gita. Terciduk berselingkuh dengan anak sahabat neneknya, Kathrina.

" Kamu orang terjahat yang pernah aku temui. Kamu engga pernah pikirin perasaan aku, kamu selalu memperlakukan aku sesuka hatimu. Kamu selalu membuat ulah dan tidak memikirkan akibatnya, Argitara! "

" Hampir dua tahun kamu menjalin hubungan tanpa sepengetahuan aku, istri kamu, Gita! " Teriak Eli diiringi dengan tangisnya.

" Maaf, aku salah sayang. " Lirih Gita

" Permintaan maaf kamu tidak bisa membuat masalah ini selesai, lebih baik kita berpisah saja. Muthe aku yang bawa, kamu harus segera menikahi Kathrina. " Eli beranjak berjalan menuju atas, namun. Gita segera menahan lengan Eli.

" Aku tidak ingin bersama Kathrin, Eli, aku hanya ingin denganmu. Eli! " Balas Gita dengan mata yang berkaca-kaca, bibir bergetar hebat. Keadaannya saat ini seperti orang gila.

" Kathrina mengandung anakmu, Gita, darah dagingmu sendiri! " Dengan sisa tenaganya, Eli melepas cengkraman tangan Gita, lalu berlari memasuki kamar anaknya.

Pintu kamar Muthe terbuka, Muthe melihat betapa kacau Ibunya saat ini. Sakit, sangat sakit melihat Ibunya seperti ini.

" Buna... " Muthe merentangkan kedua tangannya, seolah-olah ingin dipeluk.

" Maafin Buna belum bisa jadi Ibu yang baik buat adek. "

" Engga, Buna udah jadi Ibu yang baik menurut adek. Buna berhasil— adek sayang Buna. "

" Buna juga sayang adek, setelah ini. Kita harus hidup bahagia, ya? Gaboleh sedih-sedih lagi... "

" Yuk tidur, Buna temenin. "

Tak butuh waktu yang lama, Muthe sudah tertidur di pelukan Eli.
Eli melepaskan pelukannya dan segera mengemasi barang-barang miliknya dan anaknya, rencana Eli. Dia akan pergi kerumah orangtuanya untuk menitipkan anaknya, karena. Pastinya ia akan sibuk mengurus surat perceraiannya dengan Gita.

Hari esoknya, Muthe dan Eli terbangun lebih awal. Mereka langsung bersiap untuk meninggalkan rumah yang telah ditempati hampir 15th lebih, dari Muthe yang masih berumur 1 bulan sampai saat ini, Muthe berusia 15 tahun.

Setelah sampai dirumah orangtua Eli, ia melihat ada selingkuhan sang Ayah didampingi Ibunya. Melihat itu, Eli bergegas meninggalkan ruang tamu itu lalu menutup kencang pintu kamarnya.

" Adek, sini dulu sayang. " Gracia menepuk-nepuk sofa kosong disebelahnya, meminta cucu kesayangannya menempati tempat itu.

" Maaf Oma, adek keatas dulu. " Tolak Muthe berlari menyusul Ibunya.

" Maafin anak aku, Gracia, Shani. Karena anak aku, hubungan antara anak kamu dengan suaminya hancur. Dan imbasnya terkena cucu kesayangan kamu, maaf. " Stefi kembali mengeluarkan air mata, tatapan matanya tulus.

" Stefi, ini bukan sepenuhnya salah Kathrina. Ini juga salah Gita, maaf Stefi. Anak kamu jadi hamil gara-gara Gita, aku mewakili Ariel untuk meminta maaf kepada kamu dan Kathrina. " Sebenarnya Shani ingin sekali memukul Kathrina, dan Argitara, akan tetapi. Kondisi saat ini tidaklah memungkinkan.

" Kathrina, setelah persidangan Eli dan Gita beres. Kalian akan segera menikah, jangan stres-stres Kathrin. Tidak baik untuk calon anak kamu, jangan pernah berpikir untuk mengugurkan kandungan kamu. " Timpal Gracia

" Baik Tante, maafin aku juga. Karena aku, kak Eli jadi hancur. Aku benar-benar salah, aku minta maaf. " Balas Kathrin diangguki Gracia dan Shani.

" Kalau begitu, aku izin pulang dulu gre, shan. Sekali lagi, maaf. " Stefi memeluk tubuh sahabat dekatnya. Ingin sekali ia memarahi putri tunggalnya ini, Kathrina selalu melakukan ulah yang membuat dirinya malu.

" Silahkan stef, semangat ya!! " Ucap Gracia menyemangati Stefi, yang pastinya hancur juga mendengar sang anak menjadi selingkuhan suami orang sampai hamil.

Hari dimana Gita dan Eli resmi berpisah, ternyata. Hak asuh Muthe jatuh ditangan Gita, Eli sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hak asuh Muthe. Namun itu semua nihil.

" Adek... Jadi anak yang baik ya? Jangan nakal-nakal, kalau adek kangen Buna. Telfon Buna aja ya? " Eli memberikan nasihat kepada anaknya. Yang sejak tadi, tantrum akibat hasil persidangan hak asuhnya.

" Gamau, aku mau sama Buna!! Aku gamau sama Papah. Papah jahat, aku gamau!! " Teriak Muthe

" Muthe tidak boleh seperti itu, sayang. Itu tidak baik, Kalau Muthe mau ketemu sama Buna, Oma, atau Opa. Boleh kok, gausah sedih ya? Kalau Muthe sedih, nanti Opa juga sedih... " Ucap Shani memberi pengertian kepada Muthe

Gita hanya terdiam melihat perdebatan antara cucu dan kakek itu.

My little princess ( √ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang