"WHAT? DI JODOHIN? NGGAK. GUE NGGAK MAU."
Bagaimana jika kamu di jodohin orang tua tanpa persetujuan kamu? Apalagi di jodohin sama laki laki yang belum pernah kamu kenal sama sekali? Apa yang akan kamu lakukan?
Yaps itulah yang dirasakan oleh Azzale...
Aku selalu bermimpi untuk menciptakan kebahagiaanku sendiri.
Tanpa aku sadari ternyata aku hanya hidup dibawah tekanan.
-Azzalea Syafa Lorenza
°°°
Keesokan harinya
Lea dan kedua temannya sudah berada di sekolah untuk melihat hasil kelulusan mereka di SMA.
Riuhnya canda tawa menghiasi seluruh sudut sekolah. Sedikit sesak memang, ketika dipertemukan lewat pendidikan dan akhirnya harus terpisah karena impian masing masing.
Lea dan kedua temannya menuruni mobil dan berbaur bersama teman teman mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lea menyapa teman temannya dengan senyum manisnya. "Hai!"
"Wah ada pengantin baru nih!" Ledek semua teman temannya serentak.
"Si paling anti sama laki laki ternyata bisa nikah juga ya! Ups." Ucap Vera menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Positive thinking aja guys! Mungkin udah nabung duluan wkwkwk." Sambung Dera tertawa kencang.
"Hah seriusan?" Ujar Erick.
"Lo pikir aja sendiri. Masa nikah nya buru buru banget. Pasti lah udah, nggak mungkin nggak." Jawab Bram.
"Hahha mungkin bentar lagi lahiran! Makanya langsung cepet cepet dinikahin biar Aman wkwkwk!" Lanjut Vera.
"JAGA MULUT LO SEMUA YA." Tegas Lea dengan mata yang memerah.
"Utututu! Cup-cup-cup hahhahah." Vera mengelus sedikit wajah Lea.
"Kok ngegas sih hahahah!" Ucap Dera.
"Berarti bener dong!" Jawab Erick.
Semua orang tertawa terbahak bahak tanpa rasa bersalah. Riuh nya suara seperti senjata tajam yang langsung menusuk ke jantung, tepat pada sasaran nya.
"DIEM LO SEMUA." Bentak Flora.
Semua orang langsung terdiam tanpa sepatah katapun.
"Kalo nggak tau apa apa nggak usah banyak ngomong, kalian juga laki laki kok mulutnya lemes banget, kayak banci tau nggak." Ucap Angel dengan sangat emosi.
Mereka semua tidak berani menatap. Suara yang begitu berisik nyaris pergi dengan cepat, tanpa meninggalkan jejak.
Terdengar suara mikrofon dari ruang guru, menghentikan obrolan mereka. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!Baiklah untuk seluruh Siswa siswi SMA negeri 9 Bogor diharapkan untuk segera berkumpul di lapangan karena sebentar lagi akan segera diumumkan hasil kelulusan kalian, terimakasih! Wasallammualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Seluruh anak anak langsung bersiap siap untuk berkumpul di lapangan.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!" Ucap kepala sekolah dengan lantang.