TOM 21 [Penjelasan Kanaya] ☑️

1.8K 113 0
                                    

Ja--jadi mereka memang sejahat itu?

Mencari kesembuhan dan merugikan orang lain! Disini nyawaku dan calon anakku lah yang di korbankan.
Jika itu terjadi, artinya suamiku adalah ayah yang sangat kejam, secara tidak langsung mas Hari membunuh darah dagingnya sendiri hanya demi mengikuti permintaan keluarganya.

Ku sentuh perutku yang sudah semakin membesar, terasa sekali gerakan dari malaikat kecil yang hidup di dalam rahimku.

"Jika aku sampai kehilangan anakku, aku tidak akan pernah memaafkan mereka semua, termasuk mas Hari!" Hatiku kian memanas.

"Tenang saja, kandungan mbak Gina sekarang sudah aman dari ancaman. Karena mas Hari menolak menumbalkan calon anaknya untuk kesembuhan Ibunya." Jelas Kanaya.

Mas Hari menolak paksaan dari keluarganya? Sekilas aku memang tak percaya, kalau mas Hari berani menolaknya!

"Sebenarnya mas Hari sayang sama kalian, Mbak! Tapi dengan cara yang berbeda. Mas Hari sebenarnya hanya takut melangkah saja, karena bisa berakibat fatal."

"Mbak Gina sudah tau belum, proyek yang di kerjakan mas Hari itu ternyata semuanya gagal total? Bahkan suami mbak Gina itu memiliki banyak hutang untuk membayar kerugian tersebut."

Mataku membola sempurna, bagaimana bisa aku tidak mengetahui hal ini?
Tetapi Kanaya malah tau segalanya!

"Mas Hari tidak pernah menceritakan apapun soal pekerjaan nya, yang aku tau semuanya baik-baik saja,"

"Dia tidak mau membuat mbak Gina kepikiran, apalagi sedang hamil besar.
Mbak Gina tau tidak, apa penyebab pekerjaan mas Hari itu gagal? Padahal sebelumnya selalu lancar tanpa ada kendala."

Aku menggeleng.

Benar kata Kanaya, sebelumnya mas Hari tak pernah mengalami kegagalan sekalipun, bahkan tak ada kata 'tidak punya uang' meskipun dia berasal dari orang kampung.

"Itu karena mas Hari melepas susuk yang di pakainya dan membuang sembarangan j i m a t penglaris yang di pegangnya, semenjak ia tau bahwa mbak Gina hamil."

"Karena memang sudah terbiasa dengan hal-hal semacam itu sejak kecil, sehingga kepercayaan itu menguasai dirinya dan itu jelas sangat berpengaruh pada kehidupan mas Hari sekarang."

"Ja---jadi selama ini, mas Hari memakai susuk dan mempunyai j i m a t?"

Kanaya mengangguk, "Tapi mas Hari hebat, dia mau melepas susuk dan membuang jim4t itu diam-diam, hanya karena ingin mencari nafkah yang halal untuk istri dan calon anaknya.
Hingga pada akhirnya keluarga tau dan sangat murka, itulah alasan mereka ingin kalian tetap disini."

"Saat itu usaha mas Hari sia-sia, karena kepercayaan besar yang tertanam pada dirinya itulah yang membuat mas Hari mengalami banyak kegagalan.
Suami Mbak harus segera di bersihkan, karena hal seperti itu tidak bisa langsung meninggalkan tuan nya, meskipun sudah di buang sejauh mungkin.
Tanpa di sadari barang seperti itu bisa balik lagi ke diri kita.
Dan yang paling mengerikan lagi, jika dia murka dan kita tidak punya bekal ilmu agama sedikitpun,"

Aku menghela nafas panjang, sungguh aku paham apa yang Kanaya katakan.

Ternyata ini alasan mereka semua menahan mas Hari.
Mereka menginginkan kami tetap ada di rumahnya dengan cara mengulur-ulur waktu pulang, dengan tujuan buruk yaitu menginginkan nyawa.
Aku tidak bisa terus diam seperti ini, aku harus pulang ke kota secepatnya.

"Bahkan suami mbak Gina rela mencuri, demi menyelamatkan calon anaknya,"

Sontak aku langsung terkejut,"Mencuri?"

TAKUT ORANG MATI? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang