kutukan?

1.3K 145 4
                                    

Vel?.. vel? Vel?
Pria itu, adalah vel

Noya mengingatnya, pria bersurai ungu itu adalah vel, vel adalah saudara nya, apa yang terjadi? Apakah vel adalah ubi di dunia ini? Bagaimana bisa?

Bagaimana caranya aura mereka beresonasi? Bagaimana jika tujuan ubi sama dengan kehidupan sebelum nya, dari pertemuan terakhir sangat jelas, vel berusaha untuk membunuh noya.

Ia sangat kuat hanya dengan tatapan ia dapat melumpuhkan noya dengan sekejap mata. Noya sadar bahwa tubuh lemah ini tidak bisa membuat nya leluasa untuk bertarung, yang bisa ia lakukan adalah bertahan, ya bertahan hidup di sini, noya harus bertahan, ia harus hidup, aku harus hidup.

Noya kembali membuka matanya perlahan, ia melihat tirai tirai di kamar nya, ia sadar ia kembali ke tempat ini, noya menggerakan tubuh nya dan mengambil pose duduk sebari bersanda di penahan ranjang nya, perlahan noya menoleh ke samping, ia melihat sean sedang tertidur duduk dan bertumpu pada ranjang di sebelah kanan nya, ia terlihat sangat letih sepertinya ia menjaga noya sepanjang hari, begitu pula dengan moon yang tertidur di sebelah kiri nya.

Noya memperhatikan mereka, ia benar benar merasa aman jika mereka berdua berada di sisi nya, kemudian noya mengelus kepala mereka berdua dengan kedua tangan nya, itu sangat lembut, noya memganggap mereka sebagai adik nya sendiri, ia mengingat bahwa ia pernah melakukan ini sebelum nya, ketika sean dan moon tertidur di perpustakaan eclips saat menemani noya membaca buku.

Noya tersenyum, tatapan nya sangat tulus, berharap ia tidak membangunkan mereka.

Entah apa yang mengganggu pikiran nya, noya sangat ingin mengatakan semua nya pada mereka berdua, namun ia tidak bisa, ia tidak bisa mengatakan nya, mereka bisa saja membencinya karna telah mengambil tubuh noya di dunia ini, ia tidak ingin mereka membencinya.

Kemudian noya menyadari sean mulai terbangun, ia perlahan membuka matanya dan melihat noya di hadapanya, sean sangat terkejut, kini mata nya berkaca kaca ia kemudian merangkul tubuh rapuh noya dengan erat.

"Sean. Aku baik ba-"
"Berhenti, kau mengatakan nya setiap kali kau kehilangan kesadaran mu, namun kau tidak terlihat seperti yang kau katakan."

Noya merasa sangat bersalah pada sean, ia selalu membuat nya khawatir, membuatnya takut kehilangan, noya benar benar membuat sean ketakutan.. namun di sisi lain sean juga merasa sangat bersalah tidak bisa selalu melindungi noya, ia selalu berada di sisi nya, namun ia selalu lengah.

Sean melepanskan rangkulan nya, itu membuat moon terbangun, ia membuka matanya kemudia melihat noya dan sean, ia merasa sangat lega, benar benar lega, tidak pernah selega ini, ia tak pernah bisa membayangkan jika mereka kehilangan noya suatu hari nanti, berdiri di sebelah makam nya dan rasa bersalah yang terus mengganggu.

"Apakah vel itu yang berusaha membunuh mu, cih, aku akan menggorok kepala nya dengan senang hati" ucap moon dengan sangat meyakinkan

Yah itu ancaman yang sangat serius, noya ingat sekali saat moon marah tidak akan ada yang bisa memghentikan nya, bahkan noya sekali pun

"Benarkah, kuyakin itu akan terjadi sebalik nya" ejek noya pada moon, ia tertawa menghilangkan semua rasa sakit nya, itu tidak penting, ia ingin bahagia, ia ingin moon dan sean juga bahagia. Kemudian moon dan sean melihat noya tertawa mereka tersenyum seolah beban di pikiran mereka telah menghilang.

--

Hari ini matahari terbit lebih awal sinar nya menerangi seluruh kerajaan, ini pertama kali noya akan mengikuti makan bersama di ruang makan, ia datang lebih awal pagi ini, huh bahkan ia tidak melihat sean dan moon pagi ini, rasanya sangat sepi tanpa mereka.

Noya kemudian berjalan menuju kursi, lalu ia menarik nya dan duduk di atas nya, menunggu yang lainya datang. Karna ia tahu mungkin vel juga akan datang di berusaha untuk tidak melepaskan aura nya, ia takut hal seperti kemarin terjadi lagi.

Ygdrasil Empire [brutal legend historical au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang