Sepertinya noya sedikit bosan terus berada di kamar nya, ia berfikir untuk keluar dan berjalan jalan, namun moon dan sean tidak membiarkan nya pergi, mereka bisa mengomeli nya jika ia pergi diam diam.
Tapi apa yang akan menahan noya dari keinginan nya?
Ia beranjak dari ranjang nya dan berdiri, ia menunduk dan memperhatikan bayangan nya, seolah bayangan itu adalah cermin, ia melihat dirinya, dengan surai putih, mata emas nya dan tanduk yang tertanam di kepala nya, itu tidak membuat noya heran, di kehidupan sebelum nya juga ia memiliki sebuah tanduk.
Tanpa berlama lama noya kemudian merapihkan dirinya, ia menggunakan kemeja biru tua nya dan memakai jubah bewarna biru dengan sedikit warna emas di tepian nya, tak lupa juga beberapa aksesoris yang mungkin ia perlukan
Setelah nya noya berjalan menuju pintu kamar nya, membuka pintu itu, lalu keluar dari kamar nya dan berjalan menuju koridor kerajaan, disana ia melihat banyak panglima dan pelayan pelayan yang sedang bekerja di koridor.
"Ehem!" Dehem seseorang dari belakang noya, lalu noya menoleh untuk melihat siapa sosok di belakang nya itu, noya sangat terkejut melihat bahwa itu adalah sean.
"Mau kemana anda, pangeran?" Ucap sean ia bersandar ke dinding koridor dengan kedua tangan yang ia lipat dan diletakan di dada nya, menatap ke arah noya dengan mata biru langit nya
Noya tahu bahwa tidak akan semudah itu ia mengelabui sean, dari dulu di kehidupan sebelum nya sean adalah yang paling pintar, ia tahu segala nya, ia juga memiliki sifat loyalitas yang tinggi terhadap noya, tak ada yang berubah dari sean, ia tetaplah sean yang ku kenal. Baik di kehidupan manapun ia tetaplah sean.
Kemudian noya menanggapi pertanyaan sean itu, "aku akan mati karena bosan, jadi aku memutuskan untuk pergi keluar sebentar." Ucap noya dengan wajah tanpa dosa
Sean yang melihat itu merasa kesal dan ingin sekali mengomeli noya, namun tidak sekarang, tidak saat ini di depan banyak orang. Sean memutuskan untuk mengalah kepada Noya, dengan syarat ia harus mengajak sean.
"Kalau begitu, bawa aku bersama anda." Ucap sean dengan lantang dan memperbaiki posisi nya menjadi berdiri tegak.
"Apakah semua itu perlu?"
"Tentu saja! Saya panglima anda pangeran!"
"Huh!"Noya tidak ingin membuat perdebatan nya dengan sean menjadi lebih panjang, ia akhirnya mengizinkan sean untuk ikut dengan nya.
--
Pertama tama mereka berdua menuju tempat pelatihan, itu terlihat seperti arena bertarung yang cukup besar, banyak perlengkapan perang di sana, noya jadi teringat tentang seseorang yang ia lihat tadi pagi.
Pria bersurai ungu itu terus memenuhi pikiran noya, siapa sebenarnya dia?
Noya menggelengkan kepala nya berharap lelaki itu tidak akan pernah muncul lagi di pikiran nya, kemudian noya melihat beberapa alat perang di sana, muncul pikiran di benak noya, ia ingin mengasah kemampuan nya di dunia ini.
Kemudian noya melirik ke arah sean yang sedang memperhatikan noya, "ah sean, apa kau mau sparring?" Ucap noya mengangkat salah satu pedang di sana.Sean hanya menatap heran noya, dengan ekpresi terkejut, "apa anda yakin? Mengayunkan sebuah pedang?" Ucap sean, kini tatapan nya tertuju pada noya sepenuhnya, "anda belum pernah menggunakannya" lanjut sean, kini tatapan nya benar benar khawatir, apakah pangeran baik baik saja? Anda bertingkah aneh seharian ini.
Sejauh ini sean adalah orang yang paling mengenal noya, ia tahu noya adalah pangeran yang lemah, ia tahu noya tidak akan berani mengangkat pedang, itu sebab nya sean memilih untuk menjadi panglima pribadi noya, sean tahu itu bukan noya.
Setidak nya bukan noya yang ia kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ygdrasil Empire [brutal legend historical au]
Fantasíasejarah awal mula semua takdir di tentukan, kehancuran dunia yang melanda saat ini hampir memusnahkan sebagian populasi dunia hanya satu cara untuk mengubahnya atau.. seseorang harus mengubahnya. mereka akan di lahirkan kembali, segera. @anizxzaa...