penderitaan.

1.3K 165 19
                                    

Dari awal, aku memang tidak ingin di lahirkan.

"Ayahanda dan ibunda juga berharap seperti itu" ucap lelaki bersurai ungu dengan manik hijau nya, ia berdiri di hadapan kedua orang tua nya, tentu saja disini ia harus bersikap sopan dan menerima perlakuan mereka padanya.

Sepanjang hari, mereka tidak pernah mempedulikan anak malang itu. Sejak lahir mereka selalu menghiraukan nya, bahkan menitipkan nya pada seorang panglima di sana, anak malang itu tidak pernah merasakan rasanya kasih sayang dari sosok orang tuanya.

Kesepian sudah menjadi kerabat terdekat nya, tak seorang pun mempedulikan nya seolah seluruh dunia memusuhi nya.

Apa yang salah dariku? Tidak bisa kah sekali saja aku merasakan rasanya hidup?

Memandang anak lainya yang selalu bahagia, itu hanyalah mimpi bagi nya, hanya kehampaan yang menemani nya setiap waktu.

Mereka semua selalu membahas sebuah kutukan yang bahkan tidak ia mengerti, siapa yang tahu ia merasa sakit, siapa yang tahu ia merasa kesepian? Tidak ada yang tahu tentang semua itu.

Berkelahi dengan pikiran nya sendiri sudah menjadi sarapan nya setiap pagi, haha. Apa lagi tujuan nya hidup? Bahkan cahaya di mata nya sudah benar benar padam.

"Apa yang kau lakukan?! Berusaha untuk membuat nama kami buruk?" Teriak sang raja, ia menampar lelaki bersurai ungu itu, anak itu hanya meneteskan air mata dan berkata "ampuni aku.. ayahanda."

"Jangan menyebutku dengan nama menjijikan itu. Kau bukan anakku." Balas sang raja dan meninggalkan nya sendiri.

Kata kata itu terus menggenang di pikiran nya, ia benar benar tak menyangka sang ayah akan mengatakan hal seperti itu kepada anak satu satu nya.

Ia teringat bahwa ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 6, ia tahu bahkan tidak ada seorang pun yang memgingat umur nya saat ini, untuk apa bertambah umur jika pada akahirnya semua akan sama saja.

Setelah ia mersakan semua penderitaan itu, akhirnya semua itu berakhir ketika pangeran kedua kerajaan ygdrasil lahir, yaitu adiknya, noya.

Seluruh kerajaan merasa bahagia dengan kelahiran nya, ia sangat di sayangi oleh semua orang, berbeda dengan lelaki bersurai ungu itu.

Semua sangat sibuk dengan kelahiran nya, mereka merasa sangat senang, bahkan semua orang melupakan bahwa raja dan ratu memiliki 1 putra lagi.

Mereka mengatakanya, bahwa adikku adalah seorang pembawa keberuntungan bagi semua orang, iru sebab nya mereka begitu mencintai nya.. paras nya yang menawan, dengan surai putih sebagai mahkota nya, begitu pula manik emas nya yang berkilau, cahaya mengelilinginya.. sangat bertolak belakang dengan ku.

Bagaimana rasanya menjadi seseorang yang tak pernah terlihat,Bagaimana rasanya menjadi seseorang yang tak pernah merasakan bahagia? Cukup jelas hanya dengan tatapan mata anak bersurai ungu itu, mata nya tidak pernah berbohong, ia hanya bisa bersandar di dinding kamarnya dan memeluk dirinya sendiri, sementara yang lain berbahagia atas kehadiran adiknya.

Ia harus berkata jujur bahwa ia sangat iri kepada adiknya sendiri, apakah ia harus membenci nya? Lalu jika ia membenci nya apa sesuatu yang baik akan terjadi? Pikiran itu terlintas di pikiran anak berumur 7 tahun, miris sekali.

Lalu datang hari dimana ia di perboleh kan untuk bertemu dengan adiknya, namun? Apa itu harus membuat nya senang? Atau marah?

Ia memasuki ruangan nya, ia melihat sebuah keranjang bayi yang mewah, i bahkan tidak mengingat bahwa ia memiliki keranjang seperti itu saat ia masih bayi.

Ia perlahan mendekat ke arah keranjang itu, menatap adiknya dengan lebih dekat, ia melihat tawa nya, ia terlihat sangat bahagia, lelaki bersurai ungu itu menatap cahaya yang datang dari mata adiknya, benar kata orang orang, dia sangat berbeda dariku.

Ygdrasil Empire [brutal legend historical au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang