....
Sunyi dan gelap.. hanya terdengar suara tetesan aih yang perlahan lahan menggenang.
Suaranya memenuhi seluruh ruangan, tidak ada suara orang berbicara atau pun suara hembusan angin.
Noya mulai terbangun, kini maniknya mulai terbuka, rasanya berat.. ia bangun dan melihat ke sekeliling, ia memegangi leher nya itu baik baik saja.. apa yang sebenarnya terjadi? Ia berfikir ia akan mati saat itu.
Ia menatap ke arah kakinya, bekas luka nya tetap ada di sana, ia juga melihat ke arah tangan nya, ia melihat rantai mengelilingi pergelangan tangan nya.
Ia berusaha untuk melepaskan nya, ia menarik nya dengan sekuat tenaga namun ikatan rantai itu terlalu kuat, itu hanya akan melukai tangan nya
Suara rantai terus memenuhi ruangan, noya tidak menyerah ia terus berusaha melepaskan nya, walau kini tangan nya terasa sakit.
Noya merasa takut, ia benci ruangan gelap, ia benci kesunyian, ia benci kesepian, ia ingin keluar dari sini, ia tidak ingin lebih lama di sini.
Lama lama noya mulai kelelahan, ia mengeluarkan keringat dingin, ia takut.. cemas, jantung nya berdetak sangat kencang, nafas nya terasa berat.
Percuma, semuanya percuma... ia tidak akan bisa keluar semudah itu, ia mulai menggumam kan nama kaguta dan moon, ia menyesal pergi sendiri, namun jika moon dan kaguta ikut mereka akan terluka, noya tidak punya pilihan
Noya lebih memilih berada di dalam penjara dengan jeruji besi dari pada ia berada di ruangan gelap dan sunyi ini, sendirian.
Tak lama noya mendengar suara langkah kaki mulai mendekat, seseorang membuka pintu dan cahaya datang dari arah pintu itu.
"Harusnya kau senang, aku tidak jadi memenggal kepala mu." Ucap ubi memasuki ruangan itu
"...Apa yang kau inginkan?.." ucap noya ia mendongak ke arah ubi.
"Sekarang kau bertanya? Tentu saja aku ingin melihat mu menderita, dari awal kau selalu mengganggu rencana ku. Sial.. gara gara kau aku tidak mendapatkan yang seharusnya ku dapatkan." Ucap ubi ia berdiri di hadapan noya
"Hh!.. apa maksudmu membuat dunia hancur? Dan kau dapat menciptakan apa yang kau inginkan? Egois." Ucap noya memalingkan wajah nya dengan kesal.
Ubi mendengar itu sangat marah, berani sekali noya yang tidak berdaya itu membuat nya marah, ubi mencekik leher noya dengan erat, itu membuat noya sulit untuk bernafas.
"Hmm.. sebenarnya aku ingin sekali menghabisimu disini, saat ini juga, namun itu tidak akan setimpal dengan semua penderitaan yang kau berikan padaku, makanya akan ku buat kau terbunuh dalam penderitaan, perlahan lahan." Ubi pun melepaskan noya.
Noya segera memegang leher nya dan mulai terbatuk karena rakus mengambil nafas.
Ubi segera berbalik arah dan menuju pintu keluar, noya tidak akan membiarkan nya pergi, ia berdiri kemudian berusaha mengejarnya namun rantai rantai itu menghentikan nya, ia pun terjatuh karena kaki nya masih terluka.
Kembali-!!
Ubi pun menutup kembali pintu itu dan menguncinya dengan sihirnya, itu kembali membuat ruangan nya gelap gulita.
Jangan tinggalkan aku sendiri.
Tidak lagi.. noya hanya terdiam, ubi benar benar membuat nya tidak punya harapan, ubi sangat membenci noya, tujuan nya di dunia ini hanyalah membuatnya menderita.. mengapa? Padahal sejak dulu tujuan mereka sama, ubi hanyalah pembohong.
Mengingat bagaimana mereka bertemu itu sangat menyakitkan, noya mempercayainya lebih dari siapapun.
Noya tidak ingin membuat semuanya semakin rumit, ia menoleh ke samping dan melihat serpihan kaca, apa yang bisa ia lakukan dengan itu? ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ygdrasil Empire [brutal legend historical au]
Fantasysejarah awal mula semua takdir di tentukan, kehancuran dunia yang melanda saat ini hampir memusnahkan sebagian populasi dunia hanya satu cara untuk mengubahnya atau.. seseorang harus mengubahnya. mereka akan di lahirkan kembali, segera. @anizxzaa...