(S2) BAB 50 - Kita Kaya Dong?

1.2K 119 8
                                    

『Previous』

"udah lah masa lalu ngga usah dipikirin" ucap Adel santai

"besok aku bakal dandan cantik del, aku pastiin kalo dia menyesal" ucap Ashel dengan senyuman licik

"Lo esperaré, cariño" jawab Adel menggunakan bahasa spanyol

"hah maksudnya?" tanya Ashel tak paham

"haha artinya aku akan menunggunya sayang" tawa Adel

"ihh sok sok-an banget" ujar Ashel

"hahah"
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───── ⋆⋅☆⋅⋆ ─────
┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ⋆
┊ ┊ ★⋆ 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜
┊ ◦
★⋆ ┊ . ˚
˚★

"Del!"

Ashel mencoba membangunkan sang suami, menggoyahkan tubuhnya dengan kuat.

"Del, bangun ih!"

Adel yang sedang tidur manis—terusik akan kelakuan Ashel dan suaranya yang melengking.

"Eghhh...," lenguh Adel. Matanya mulai mengerjap. "Jam berapa ini?" Adel mengusap matanya, mencoba mengumpulkan nyawa.

"Jam 6," jawab Ashel. "Ayo, Del! Katanya mau joging." Adel mengerutkan keningnya.

Adel memeluk Ashel dengan manja—kembali memejamkan matanya.

"Emmh... enggak usah aja, ya. Aku ngantuk."

"Ihh, kan udah janji, Del!" rengek Ashel. Kembali menggoyangkan tubuh Adel.

"Iya, iya." Adel melepaskan pelukannya. "Ini aku bangun," katanya, tersenyum.

Adel menatap Ashel dengan lekat. Lalu memonyongkan bibirnya—meminta sesuatu.

"Morning kiss-nya, dong!"

Sang istri menggelengkan kepalanya. Ia menangkup kedua pipi Adel, menciumnya dengan lembut.

Adel menikmati ciuman pagi yang ringan itu. Bibir Ashel sungguh nikmat, membuatnya ketagihan.

"Udah?"

"Udah," jawab Adel, tersenyum manis. "Hehe, manis." Ashel tersenyum lalu turun dari kasur.

"Yuk, turun! Chika udah nunggu di bawah." Ashel melipat selimut setelah mengikat rambutnya.

Adel menjawabnya dengan anggukan, ia turun bersama dengan sang istri.

Di Bawah:

"Eh, udah bangun?" Adel duduk di bangku, menjawabnya dengan anggukan.

"Mamih sama Papih belom bangun, Chik?" tanya Adel. Mengambil apel yang berada di atas meja makan, lalu memakannya.

"Belom. Mereka pasti kecapekan," jawab Chika masih terus memasak.

"Sini Chika, aku bantu!"Ashel membantu Chika. Sekalian belajar memasak.

"Masak apa, Chik?" tanya Adel.

Chika merasakan tangan Adel melingkar di perutnya—dagu Adel menempel di pundaknya.

"Daging teriyaki, untuk Mama sama Papah," jawab Chika terus memasak. Tersenyum, menikmati sentuhan Adel.

Sorry But Not Sorry『END』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang