Chapter 11 - Rekah

52 2 1
                                    

"Nggak usah takut, ya. Kamu nggak sendirian."

~ Baskara Aji Sukma ~

Tarunika melangkah keluar dari gerbang kampus. Ia memasukkan ponselnya ke dalam tasnya. Berjalan di trotoar untuk menuju halte. Derap langkahnya bersamaan dengan derap yang lain. Orang-orang juga baru saja menyelesaikan aktivitasnya seharian ini. Langit sore seolah menemani langkahnya. Sesekali Tarunika harus tersenyum karena beberapa temannya menyapa. Ketika langkahnya tiba di halte, banyak sekali mahasiswa yang tengah menunggu bus. Bahkan tempat duduknya sudah penuh. Jadi, Tarunika terpaksa berdiri.

Tidak lama setelahnya, bus datang. Orang-orang yang duduk dengan cepat berdiri. Baru saja Tarunika akan mendekat, justru tubuhnya bergeser ke sampaing karena sesseorang menabrak tubuhnya. Tarunika mengalah, ia memberikan jalan untuk orang-orang di belakangnya.

Tarunika malas berdesakan, ia lebih baik mundur dan menunggu bus selanjutnya saja. Ia menoleh ke belakang berniat untuk duduk. Semua orang sudah masuk ke dalam bus. Hanya ada satu orang yang tertinggal di sana. Ia menatap Tarunika sambil tersenyum.

"Mas?" Tarunika melebarkan matanya.

"Hai, Dek." Baskara mendekat.

"Kok bisa di sini?" Raut muka Tarunika kebingungan.

"Bisa lah."

"Ngapain?" Tarunika memiringkan kepalanya.

"Nunggu bus," jawab Baskara sambil menunjuk Bus yang baru saja tiba. "Tuh."

"Nunggu bus?"

"Ayo!"

Tarunika masih dengan kebingungannya. Tiba-tiba Baskara menggandeng tangannya yang semakin membuat Tarunika membeku. Laki-laki itu menarik Tarunika untuk masuk bersama. Dan mereka duduk di kursi bagian tengah. Sebelum duduk, Baskara mempersilakan Tarunika untuk duduk terlebih dahulu. Jadi, gadis itu duduk di samping kaca. Baskara duduk di sampingnya.

"Mas Baskara nungguin aku ya?" tanya Tarunika setelah Baskara duduk.

"Iya memang." Laki-laki itu menjawab tanpa beban membuat Tarunika menganga.

"Jujur banget, ya, Mas?"

"Ya masa mau deketin tapi nggak jujur."

"Hah?"

"Hah hah mulu."

"Harus banget blak-blakan gitu?"

"Harus. To the point."

Tarunika melihat wajah Baskara dari samping. Ia tertawa melihat kejujuran Baskara. "Emang Mas Mas tuh gitu, ya, gaya deketin cewek?"

"Nggak tahu juga. Kan sejak awal aku udah berniat deketin kamu, Dek." Baskara melanjutkan ucapannya. "Dan aku bukan orang yang suka main-main. Kalo serius ya serius."

Tarunika hanya diam sambil tersenyum. Ia mengalihkan pandangannya ke kaca di sisinya yang lain. Baskara juga tersenyum melihat respon Tarunika.

Tarunika berdeham, lalu mengatakan, "jadi, kita mau ke mana?"

"Ke suatu tempat," jawab Baskara. "Kamu gimana hari ini?"

"Oke oke aja, sih, Mas."

"Oke oke aja." Baskara mengulangi ucapan Tarunika. "Kalau gitu hari ini bakal aku buat luar biasa okenya."

Tarunika terkekeh. "Mari kita lihat."

"Oke."

"Kenapa Mas Baskara nggak panggil aku nama aja?" Tarunika bertanya. "Tarunika, gitu."

Mari Saling BerterimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang