Suara riuh siswa-siswi terdengar di sepanjang lorong-lorong kelas. Bagaimana tidak, sekarang semua guru sedang rapat membahas kegiatan Pelepasan siswa kelas XII. Begitupun dengan Rachel dan juga Tata sekarang tengah asik berada dimeja kantin sekolah.
"Oh ya Ta denger-denger katanya acara wisudanya di adain digedung ya?" tanya Rachel sembari meneguk es jeruk ditangannya.
"Kurang tau sih aku Chel, semoga aja sih iya biar meriah acaranya." ujar Tata dengan antusias. "Oh iya Chel aku tuh lupa mau tanya sama kamu, btw kamu kenapa kok pindah sekolah?" tanya Tata.
"Owh itu, orangtua aku beli rumah disini makanya aku ikut pindah soalnya rumah lama udah djual." jelas Rachel.
"Boleh dong kapan-kapan aku main ke rumah kamu pengen kenalan sama orang tua kamu." minta Tata.
"uhuk uhuk uhuk," Rachel tersedak minumannya sendiri.
"Eh pelan-pelan minumnya kali Chel!" ucap Tata.
"Gapapa gapapa aman," ucap Rachel menetralkan dirinya.
"Ta aku ke kamar mandi bentar ya titip handhphone ," pinta Rachel.
"Oh iya aman," jawab Tata singkat. Rachel bergegas menuju ke kamar mandi, tapi tidak lama handhphone milik Rachel bergetar. Awalnya Tata membiarkannya sembari menunggu Rachel kembali, namun handhphone milik Rachel kembali bergetar, Tata merasa telfon tersebut penting siapa tau ia dapat menyampaikan kepada Rachel, ia memilih untuk mengangkat telfon tersebut. Belum sempat ia mengangkatnya Tata menatap kembali dengan jelas nama yang tertera dilayar handphone milik Rachel.
"Kevin? ngapain Rachel nyimpen nomor Kevin?" gumamnya.
"Halo lo dimana? Halo? Woy lo denger ga suara gue? ntar pulang sekolah bareng gue soalnya Mama nyuruh kita buat bantuin beres-beres barang buat Mama pindahan," cerocos Kevin dari seberang.
"Halo Vin ini gue Tata," lirih Tata.
"Hah?" tut tut tut tut "panggilan anda telah berakhir" Tata menatap layar handphone Rachel kembali.
"Loh Ta ada apa?" heran Rachel karena handhphone nya berada ditangan Rachel.
"Eh Chel ini tadi Kevin telfon mulu makanya aku angkat," ujar Tata polos.
"Hah Kevin? ngomong apa dia?" tanya Rachel was-was.
"Ini katanya kamu nanti pulang sama dia aja mau diajak beres-beres apa gimana gitu tadi," jawab Tata.
Mampus jangan bilang Tata tau semuanya. "Chel kamu kenapa kok diem?" tanya Tata.
"Eh nggak kok gaada papa, eh iya itu kayanya anak-anak udah pada boleh pulang deh ayo kita ke kelas Ta," ajak Rachel mengalihkan pembicaraan. Disisi lain sebenarnya ia sedikit kesal dengan Kevin karena semalam dia telah menuduh dirinya berselingkuh dengan cowok lain.
Tata menganggukkan kepala mengiyakan ajakan Rachel. Namun disisi lain dirinya heran kenapa Rachel sepertinya kenal dekat dengan Kevin, padahal jika dilihat mereka seperti orang asing, alangkah baiknya dirinya menanyakan hal tersebut lain hari.
****
"Ya gitu deh Ma, hampir aja tadi Rachel ketahuan sama temen Rachel soal Kevin," ucap Rachel.
"Lagian juga gapapa dong sayang kalo mereka tau kan temen deket kamu juga," jelas Mama Intan sembari memasukkan bajunya kedalam koper.
"Rachel belum siap aja sih Ma, takutnya Rachel nanti dikira aneh-aneh makanya nikah duluan," jelas Rachel.
"Suatu saat teman kamu akan mengerti sayang jadi gaperlu terlalu dipikirin," ucap Mama Intan. "Oh iya sayang selama Mama dan Papa gaada disini, kamu harus bisa jaga diri sama Kevin, kalo kemana-mana sama Kevin jangan sendirian, trs Kevin jangan dibolehin keluar malem-malem kalo ga penting, usahakan kalian selalu berdua sayang kalo kemana-mana." ungkap Mama Intan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demanding Time [On Going]
Teen FictionDemanding Time (5 Maret 2020) Ada rasa yang kubiarkan berlalu begitu saja karena ada perasaan lain yang harus aku jaga,namun diriku mempunyai cara berbeda untuk mengungkapkannya. (Kevin Weda Pratama) Belajar dari dibenci untuk paham arti kebersamaan...