Hari demi hari dilalui oleh Rachel,dan Kevin tetaplah sama selalu menunjukkan sikap dinginnya jika bersama dengan Rachel,namun jika bersama Jesica sifatnya begitu lembut meski begitu Rachel akan terus mencoba dan terus berjuang.
Pagi jam 06.00 Rachel sudah bangun ia harus menjalankan tugasnya sebagai istri namun sebelum pergi ke dapur Rachel memilih membangunkan Kevin terlebih dahulu
Tok....tok....tok
Karena merasa tidak ada sahutan Rachel masuk kedalam kamar Kevin,perlahan Rachel mendekat ke arah Kevin.
"Vin," panggil Rachel.
"Apa sih Jes ini masih pagi," racau Kevin.
"Kenapa sih pikiran kamu isinya Jesica terus," gumam Rachel.
"Vin aku Rachel," ucapnya pelan.
Tiba-tiba Kevin menarik tangan Rachel,hingga Rachel terjatuh dipelukan Kevin.
"Udah ya kamu tidur lagi ini masih pagi," racau Kevin.
"Vin aku Rachel bukan Jesica," ucap Rachel.
Kevin mengerjabkan matanya,setelah matanya terbuka ia terbelalak kaget saat melihat Rachel dipelukannya.Ia langsung melepaskan pelukannya pada pinggang Rachel.
"Lo ngapain disini," pekik Kevin.
"Aku tadi bangunin kamu,trus kamu tiba-tiba narik tangan aku," jelas Rachel.
"Hah jangan ngarang lo," ucap Kevin.
"Ngapain juga aku ngarang emang tadi gitu kenyataanya," jelas Rachel.
"Yaudah sana lo keluar," ucap Kevin.
Rachel melenggang pergi meninggalkan kamar Kevin.Ia segera pergi kedapur untuk menyiapkan sarapan,setelah Rachel menyiapkan sarapan Rachel langsung memakan beberapa sendwich,setelah dirasa cukup ia mengambil tasnya.
"Loh Kak Rachel mau kemana?" tanya Keysha.
"Kakak berangkat dulu Key,itu sarapannya udah dimeja,kakak berangkat duluan assalamualikum," ucap Rachel.
"Waalaikumsalam," jawab Keysha.
"Rachel mana Key?" tanya Kevin tiba-tiba.
"Berangkat duluan," jawab Keysha.
"Yaudah cepet sarapan," suruh Kevin.
Rachel sedari tadi cemas karena tidak menemukan satu angkot lewat,bisa-bisa dia telat ke sekolah.Namun tiba-tiba motor hitam berhenti didepannya.
"Hay Chel," sapa orang tersebut.
"Hay,kamu siapa ya?" tanya Rachel.
"Temen kamu," goda seseorang tersebut.
"Temen?siapa ya?" tanya Rachel bingung.
"Mau aku anterin?" tawar orang itu.
"Nggak usah deh mas," tolak Rachel.
"Ayo nggak papa kok mbk," goda orang tersebut.
"Mas siapa ya?kok maksa banget," kesal Rachel.
Orang tadi menurunkan kaca helemnya,Rachel dapat melihat orang tersebut dengan jelas.
"Vano," geram Rachel.
"Hahahahahahah," tawa Vano lepas melihat ekspresi Rachel yang takut.
"Dasar ya bikin orang takut aja," geram Rachel.
"Sori-sori," ujar Vano.
"Kamu habis dari mana?" tanya Rachel.
"Aku habis JJP" ujar Vano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demanding Time [On Going]
Teen FictionDemanding Time (5 Maret 2020) Ada rasa yang kubiarkan berlalu begitu saja karena ada perasaan lain yang harus aku jaga,namun diriku mempunyai cara berbeda untuk mengungkapkannya. (Kevin Weda Pratama) Belajar dari dibenci untuk paham arti kebersamaan...