03. Kejadian

20 2 0
                                    


Hanif terkejut begitu melihat Dierga memakai pakaian serba tertutup. "Mau kemana?" tanya Hanif membawa script film.

"Gak perlu tau" jawab Dierga mengambil kacamata hitamnya sembari mengaca membenarkan rambutnya.

"Ini masih ada script loh Ga. Kita harus latihan" kata Hanif sedikit panik.

"Bentar doang."

"Lo mau ketemu sama cewek itu lagi? Siapa sih namanya—"

"Aria" sahut Julian datang. "Aria? Kok lo bisa kenal?" tanya Hanif heran.

"Lo lupa setiap Dierga mabuk siapa yang jemput? Lo tau yang dipikirannya Dierga setiap hari kalo bukan nama Aria siapa lagi Nif."

"Jadi kalian saling kenal?" tanya Hanif benar-benar bingung. "Gue gak kenal sama Aria. Tapi Dierga sama Aria tuh temen SMA." jelas Julian.

"Gue pergi dulu" ujar Dierga menepuk pundak Julian.

"DIERGA!" teriak Hanif takut dimarahi lagi oleh direktur. "Tolong Nif. Gue harus ketemu sama dia!" seru Dierga membuat Hanif terkejut.

Dierga
| Gue di depan kampus lo

Aria melotot dan beranjak berdiri begitu mendapat pesan dari Dierga. Fafa pun menatap Aria dengan penasaran, apalagi Kale melihat Aria seperti itu.

"Kenapa Ya?" tanya Kale.

"Gak pa-pa" jawab Aria berlari keluar kelas.

"EH ITU DIERGA GAK SIH!" teriak gadis-gadis berhamburan menghampiri keberadaan Dierga.

"Lah! Ngapain Dierga disini cuyy!"

"Masa dia punya pacar disini?"

"Halo Pak" sapa Dierga tersenyum begitu beberapa dosen melewati Dierga.

"Kamu sudah selesai cuti?"

"Belum Pak. Masih ada 2 hari lagi" jawabnya sopan.

"Kamu ngapain kesini kalo gitu?"

"Ah, nunggu temen Pak" jawab Dierga menunjuk Aria berlari dengan raut wajah kesalnya.

"Oh ya sudah kalau begitu. Jangan bikin keributan disini ya" peringatinya. "Siap Pak!"

"Anak saya suka sama kamu Dierga. Boleh minta tanda tangannya?"

"Ohh, boleh dong Bu..." jawab Dierga menandatangani di merchandise bajunya.

"Oh jadi kamu temannya Dierga" ujar dosen tersebut kepada Aria yang baru sampai. "Mohon maaf Pak sudah bikin keributan"

"Lah! Itu temennya Dierga? Kok bisa kenal?"

"Ohh jadi itu Seraphim?" bisik mereka.

"Lo ngapain sih kesini!" bentak Aria memukul Dierga. "Gue bisa nuntut lo loh..." ledeknya.

"Seriusan Dierga. Gue gak enak jadi bahan tontonan" bisik Aria sangat tidak nyaman.

"Yaudah ke tempat biasa aja" ajak Dierga membuka pintu mobil penumpang, mempersilahkan gadis itu masuk ke dalam mobil.

***

"Gue suka sama lo" kata Dierga membuat Aria melotot. Tiba-tiba?

"Hah?"

"Gue suka sama lo dari SMA. Dan gue gak mau nyesel, makanya gue bilang ke lo sekarang"

Udah kayak perpisahan aja
-batin Aria

"Serius?" tanya Aria.

"Iya"

"Lo bisa ceritain gimana kehidupan gue waktu SMA? Katanya kita temenan, terus ada 1 lagi. Itu siapa?"

A ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang