Dierga menghela napasnya, "Dia tau tentang nyokap gue yang artis porn. Gue emang benci banget nyokap gue nyari kerjaan kayak gitu dari dulu, tapi gue paham alesannya dia. Si Frans tau bajingan, dia gunain kelemahan gue""HAH?!" pekik Aria kaget. Baru kali ini ia mengetahui bahwa ada artis porn sungguhan. Dierga menatap Nathan yang tidak terkejut.
"Lo udah tau? Darimana?" tanya Dierga membuat Nathan gugup. "H-hah? Gue kaget kok" ucapnya pura-pura.
Shit. Harusnya gue pura-pura kaget.
-batin Nathan"Oke. Sekarang rencananya mau gimana Than?" tanya Aria karena Nathan mempunyai rencana sempurna.
"Kalo tebakan gue bener Nando dikasih uang sama Frans. Berarti tujuan kita hentiin Frans" ujar Nathan.
"Jadi lo beneran bakal ikutin kakak lo sampe ke club gitu?" tanya Dierga. "Hm. Lagian gue juga udah pernah kesana sekali, tapi gara-gara gue liat Frans mabuk jadi gue foto terus dia ditangkep. Mungkin gara-gara itu dia ancem nyokap lo, sorry" ujar Nathan menunduk.
"Gak pa-pa. Salahnya si bajingan itu. Gue juga goblok karena nutup mata pas lo dipukul sama dia" ujar Dierga membuat Aria tersenyum.
"Kalo kita berhasil sama rencana kita. Terus selanjutnya mau gimanain kakak lo?"
"Gue penjarain dia" ujar Nathan membuat mereka terkejut. "Seriusan? Dia gitu-gitu tetep keluarga lo"
"Keluarga apa yang sukanya bikin menderita. Gue beneran muak." ujar Nathan sangat kesal.
Rencana dimulai begitu Nathan mulai diam-diam mengikuti Nando menuju sebuah club terkenal di Jakarta. Nando masuk ke sebuah ruangan VIP untuk bertemu dengan geng Frans. Betul saja dugaan Nathan bahwa dibalik ini semua adalah Frans. Lalu bagaimana caranya untuk mengakhiri semua?
Kata kunci yang dibicarakan oleh Arterus. Maksudnya apa itu? Jawabannya memang Frans, tetapi ada yang kurang. Sebuah ide aneh muncul di kepalanya. Ia langsung mendobrak ruangan yang Nando kunjungi.
"NATHAN?" pekik Nando terkejut tiba-tiba langsung memukul Frans.
"WOY BAJINGAN!" teriak Michael melihat Frans tersungkur ke belakang. Frans langsung bangkit dan menarik kerah Nathan.
"Mau lo apa?"
"Jadi lo yang nyuruh dia buat hajar gue. Pengecut juga cara lo" ujar Nathan membuat Frans tertawa.
"Cara gue pengecut? Lo nya aja goblok gak bisa ngatasin cara gue yang lo bilang pengecut." ledeknya.
"Kata siapa gak bisa?" tanya Nathan menyeringai, lalu mulai menghajar Frans habis-habisan.
Aria dan Dierga sedang mengintai di cafe dekat club tersebut dan menunggu aba-aba dari Nathan. Lalu, jam tangan mereka berdua bergetar. Yang artinya Nathan sudah memberi sinyal.
"I-ini seriusan gue telfon polisi?" tanya Dierga ragu. "Udah percayain aja sama Nathan" kata Aria yakin.
"Anjing lo panggil polisi?!" teriak Nando menarik kerah Nathan yang sudah terjatuh lemas di lantai.
"ANGKAT TANGAN!" teriak polisi datang menodongkan pistol kepada mereka.
Mereka semua duduk menghadap polisi dan diinterogasi satu per satu.
"Kamu lagi Frans" ucap polisi tersebut bosan bertemu dengan Frans. "Sialan" gumam Frans melirik tajam Nathan.
"Tolong penjarakan kakak saya" pinta Nathan membuat semua orang menoleh dengan pernyataannya.
"APA KATA LO?!" teriak Nando mulai bertingkah. "Duduk!"
"Kamu yakin?" tanyanya. "Saya gak kuat Pak kalo harus serumah sama dia. Setiap hari saya dipukulin selama 30 menit gak ada alesan. Dan saya baru tau kalo dia dibayar sama Frans buat lakuin ini semua ke saya" ujar Nathan menunjuk Frans.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Chance
FantasySeorang gadis mahasiswa UJM dari Jurusan Hukum. Di hari itu ia terlambat memasuki kelas. Lalu, mereka berdua bertemu. Laki-laki misterius itu tidak sengaja menabrak Aria yang sedang terburu-buru menyeberang. Aria merasa baru-baru ini ia diikuti oleh...