Musuh terberatmu adalah dirimu sendiri
~Azea~***
𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳 𝘢𝘫𝘢, 𝘮𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘵 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪.
"Emm?"
𝘜𝘥𝘢𝘩 𝘺𝘢, 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘯𝘨𝘰𝘣𝘳𝘰𝘭𝘯𝘺𝘢. 𝘔𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘪𝘣𝘶𝘬.
"𝘛𝘢-. 𝘐𝘺𝘢, 𝘔𝘢."
Sambungan teleponnya terputus. Gadis itu menatap lekat langit-langit kamarnya. "Lapar," gumamnya tetapi, enggan beranjak dari kasur.
"Azea, kenapa hidupmu kesepian gini sih? Rumahmu besar, nilaimu selalu memuaskan. Buat apa coba?" Gadis itu berbicara sendiri. Mengasihani diri sendiri yang kesepian. Pandangannya beralih ke ponselnya yang bergetar. Sebuah notifikasi tidak penting dari operator yang selalu mengingatkannya, bahwa kartunya dalam masa tenggang.
"Rajin banget nih operator SMS aku."
Azea menekan tombol power on off berulang kali. Pikirannya kosong matanya terus menatap layar ponsel yang tidak lagi memberikan notifikasi apapun.
"Makan aja, deh. Lapar banget."
Lagu Strong dari One Direction terputar mengisi kesunyian di rumah itu. Sesekali Azea bersenandung mengikuti lagu kesayangan itu. Menggerakkan sedikit tubuhnya mengikuti beat lagu tersebut.
Azea sendiri merupakan anak introvert yang tidak suka berbaur dengan anak-anak sebayanya. Baginya hal itu hanya membuatnya semakin lelah setelah berkutat dengan tugas sekolah. Ibu Azea sendiri adalah seorang owner dari sebuah butik terkenal, hanya saja beliau hampir tidak memiliki waktu untuk sekedar mengobrol dengan putri semata wayangnya itu.
𝘐'𝘮 𝘴𝘰𝘳𝘳𝘺 𝘪𝘧 𝘐 𝘴𝘢𝘺, "𝘐 𝘯𝘦𝘦𝘥 𝘺𝘰𝘶"
𝘉𝘶𝘵 𝘐 𝘥𝘰𝘯'𝘵 𝘤𝘢𝘳𝘦, 𝘐'𝘮 𝘯𝘰𝘵 𝘴𝘤𝘢𝘳𝘦𝘥 𝘰𝘧 𝘭𝘰𝘷𝘦
'𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘸𝘩𝘦𝘯 𝘐'𝘮 𝘯𝘰𝘵 𝘸𝘪𝘵𝘩 𝘺𝘰𝘶, 𝘐'𝘮 𝘸𝘦𝘢𝘬𝘦𝘳
𝘐𝘴 𝘵𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘰 𝘸𝘳𝘰𝘯𝘨?
𝘐𝘴 𝘵𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘰 𝘸𝘳𝘰𝘯𝘨?Tanpa disadari air mata Azea mengalir begitu saja. Lirik yang ia nyanyikan membuat rasa rindu kepada ibunya semakin kuat. "Aku kangen mama yang dulu," lirihnya. Azea berusaha menyeka air matanya yang tak kunjung berhenti.
𝘋𝘳𝘵𝘵! 𝘋𝘳𝘵𝘵!
Azea meraih ponselnya yang terletak sembarangan di tepi meja makan. Notifikasi dari sebuah nomor tidak dikenal. Raut wajah Azea seketika berubah setelah membaca isi pesan tersebut. Perasaan sedihnya kini berubah menjadi kesal, tergambar jelas dari raut wajahnya.
"Sabar Zea, gak usah di ladenin. Makan aja ya, keburu ngembang mienya." Lagi-lagi dia berbicara sendiri, berusaha meredakan emosinya dengan menikmati makan malam yang hanya sebatas mie instan.
***
"AZEA!!"
Suara teriakan dari seorang cewek berhasil mengisi kesunyian di koridor sekolah pagi ini. Gadis itu berlari kecil kemudian memeluk erat Azea.
"Azea, aku kangen banget sama kamu," ujar cewek yang sedikit lebih tinggi darinya itu dengan antusias.
"Metha, kita baru gak ketemu satu hari doang karena itu hari minggu, loh."
"Tapi aku kangen banget sama kamu, pengen makan bareng lagi."
"Metha, kita ini gak beda sekolah. Kita ini satu sekolah, satu kelas bahkan satu meja. Gak usah lebay!" tegas Azea yang mulai kesal dengan sikap dramatis temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALAMAN TERAKHIR
Teen FictionSingkat saja, setiap orang memiliki masalahnya sendiri. /Sebuah proses mengasah gabut oleh orang gabut. Selamat menikmati ceritanya 🔥