Setelah makan siang bersama tzuyu, Lisa langsung melajukan motornya ke tempat kerja bambam, karena ia sebelumnya berniat untuk mengantar tzuyu dengan motor namun dia menolaknya, berkata jika ia akan di jemput oleh sopirnya, jadi Lisa pun dengan senang hati meninggalkannya di cafe.
Tak perlu waktu lama, Lisa sampai di sebuah restoran tempat bambam bekerja, Lisa berjalan dengan santai memasuki area dapur dimana bambam bekerja sebagai chef.
"Heyy yow..." ucap Lisa memandangi orang-orang di dapur yang terlihat sibuk memasak. Karena kesibukan para pekerja dapur meraka semua tak menghiraukan Lisa.
Sampai akhirnya Lisa pun mendekati bambam yang terlihat memotong berbagai jenis rempah-rempah. Lisa mencolek lengan bambam untuk mengajaknya berbicara.
"Heyy, i'm here" ucap Lisa.
"go home Lisa, aku sibuk" ucap bambam masih fokus pada pekerjaannya.
"alright, aku akan membayar untuk sewa motormu hari ini" ucap Lisa memasukkan kunci motor beserta uang 1 juta won yang baru ia dapatkan tadi ke saku baju milik bambam. Setelah memasukkannya Lisa langsung pergi tanpa membiarkan bambam mengeluarkan suaranya.
BamBam pun mencoba melihat apa yang Lisa masukkan di saku bajunya dan menggelangkan kepalanya.
"Bocah sialan itu, pasti memberiku uang haram lagi" gumam bambam sambil menggelengkan kepalanya, namun ia tetap menerimanya dengan senang hati.
Pada sore hari Lisa berolahraga dengan berlari di sekitar sungai Han, setelah ia merasa cukup lelah, Lisa duduk di salah satu kursi taman yang ada di sekitar sungai han, meneguk sebotol air yang ia bawa dari rumah, Lisa hanya terdiam memandangi sungai yang ada di depannya, sesekali ia menoleh dan memandangi orang-orang yang berada di sekitar. Beberapa orang terlihat bersama pasangannya, dan terlihat beberapa keluarga kecil sedang menikmati momen kebersamaan mereka. Melihat itu semua Lisa hanya tersenyum tipis.
Seorang gadis muda berseragam SMA duduk di samping Lisa dengan wajah murung, gadis itu menatap lurus kedepan terlihat memikirkan banyak hal. Lisa menoleh dan memperhatikan gadis yang duduk di sampingnya. Gadis itu pun tak peduli dan tak menghiraukan kehadiran Lisa, namun dari raut wajahnya gadis itu terlihat sedih.
"Hei bocah, wajahmu kusut sekali, apa kau baru saja di campakan pacarmu?" Ucap Lisa menoleh menatap gadis tersebut.
Gadis SMA itu memutar matanya malas. "Kita tak saling mengenal, jangan mengangguku" ucap gadis SMA itu ketus.
"wahh, kau sangat tidak sopan" ucap Lisa tersenyum. "Ehmm, siapa namamu?" Ucap Lisa masih berusaha berkomunikasi dengan gadis itu.
"Ahyeon" meski dengan wajah ketusnya, gadis tersebut tetap menjawab. Lisa pun tersenyum memperhatikan wajah gadis tersebut.
"Alright ahyeon, jadi apa kau benar-benar di campakan pacarmu?" Tanya Lisa lagi.
"Apa wajahku terlihat seseorang yang akan di campakan oleh pria?" Ucap gadis yang bernama ahyeon.
"Ani. Kau cantik, tapi sikapmu buruk" ucap Lisa dengan menampilkan senyum di wajahnya.
"Mwoya!, kau sebenarnya ingin memujiku atau mengejekku"
"Itu terserah bagaimana kau mengartikannya" ucap Lisa lagi. "Lalu kau kenapa?, bukankah wajah cantikmu akan sia sia jika kau terus murung seperti ini, sungguh kau terlihat jelek jika wajahmu kusut seperti ini" ucap Lisa menunjuk wajah ahyeon. Ahyeon menepis tangan Lisa yang menunjuk wajahnya dengan kesal. Lisa pun hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Kenapa kau terus bertanya?, apa kau akan membantuku?" Tanya ahyeon.
"Mungkin aku bisa membantu jika memberitahuku" ucap Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MML (Martial Arts, Money, and Law)
FanficCara menghadapi hidup sulit adalah dengan pemikiran positif, menikmati proses belajar, bersenang-senang dan hidup untuk hal-hal sederhana.