Pada pukul 10 pagi di kantor polisi Lisa terlihat duduk di salah satu kursi dengan tangan yang di borgol, ia terlihat di interogasi oleh salah satu polisi yang bertugas di sana."Lalisa Bruschweiler?"
"Ya, pak" jawab Lisa dengan tersenyum kepada bapak polisi yang berada di depannya.
"Anda dilaporkan atas penyerangan dan perusakan" Ucap polisi tersebut.
"Ya pak, saya tahu"
"Apa anda mengakui menyiram semangkuk ramen ke kepala tuan Lee chae min dan memberikan serangan fisik berupa tendangan beberapa kali?" Tanya polisi tersebut.
"Heum, saya mengakuinya pak" Jawab Lisa dengan tenang masih dengan senyum di wajahnya.
"Apakah anda menyesali perbuatan anda?" Tanya polisi itu lagi.
"Heum, saya rasa tidak" jawab Lisa.
"Lihat lihat!!!, dia tak menyesal sama sekali, aku tak mau tahu dia harus di penjara!! dan mengganti mobilku yang rusak!!" Marah Lee chae min yang merupakan korban dari tindakan Lisa. Pria itu mendekat ke arah lisa dan mencengkram kerah Lisa dengan marah, sementara itu Lisa hanya tersenyum seperti orang idiot yang tak peduli dengan apa yang terjadi. Sampai akhirnya Lee chaemin di tenangkan oleh beberapa polisi yang ada di sana.
"Lalisa Brucewiler, apakah anda tahu apa yang anda katakan barusan dapat memberatkan anda"
"Tahu, lagian kalian mendukungnya kan?, karena dia anak anggota dewan Lee yang akan mencalonkan diri menjadi wali kota. Anda semua bahkan tahu kalau dia memperlakukan karyawan di sana dengan tak hormat tapi hanya ingin menghukumku?, aigo negri yang lucu" Ucap Lisa sambil menggaruk telinganya dengan kelingking.
"Yakk!!!, apa maksudmu!, kau menghina kepolisian!?" Marah polisi tersebut.
"Santai saja pak, beri aku waktu sebentar. Hei kau!" Panggil Lisa menatap Lee chae min. Lee chae min pun menatap Lisa masih dengan amarahnya.
"Sini mendekatlah, aku ingin mengatakan sesuatu yang mungkin kau tak mau polisi mendengarkannya" Ucap Lisa pada Lee chae min. Lee chae min pun mendekatkan wajahnya pada Lisa. Lisa kemudian mendekat dan berbisik tepat di telinga Lee chae min.
"Kau pengedar narkoba kan? Aku pikir akan menyenangkan jika ayahmu tahu" ucap Lisa lalu memundurkan kepalanya menjauh dari wajah Lee chae min, Lisa kemudian tersenyum miring menatap Lee chae min.
Lee chae min yang tersulut emosi mendengar ucapan Lisa pun, langsung memukul wajah Lisa hingga Lisa tersungkur ke lantai, masih dengan tangannya yang terborgol Lisa terjatuh bersama kursinya. Lisa menjilat ujung bibirnya yang kini berdarah akibat pukulan Lee chae min, untungnya sekarang Lee chae min sedang di tahan oleh beberapa polisi jadi tak bisa memukul Lisa lagi.
"Hei hei tenang tuan, anda sedang berada di kantor polisi" ucap salah satu polisi yang kini menahan Lee chae min agar tak menyerang Lisa lagi.
Lisa pun meludah ke sembarang arah akibat mulutnya yang berisi darah karena pukulan Lee chae min.
Lisa berdiri di bantu oleh polis yang ada di sana. Lisa merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya.
"Kau pikir aku bercanda?, aku berbicara dengan bukti" Ucap Lisa menunjukkan sebuah video tepat di depan wajah Lee chae min. Terlihat di dalam video Lee chae min sedang berada di ruang VVIP club' bersama beberapa wanita. Lee chae min yang mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya langsung melepaskan diri dari genggaman polisi dan segera merebut ponsel Lisa."Hahahahaha, apa kau setakut itu?" Ucap Lisa mengangkat sebelah alisnya.
Lee chae min bertekuk lutut di depan Lisa.
"Aku akan mencabut tuntutanku, maafkan aku..., maafkan aku. A...aku bisa memberimu uangg, at... atau.. kau ingin memukulku sampai babak belur, aa..aku akan melakukan apapun yang kau inginkan. Aku mohon jangan memberitahu ayahku, aku mohon..." Ucap Lee chae min menyatukan kedua telapak tangannya memohon pada Lisa sambil menggosok gosokkan kedua telapak tangannya memohon belas kasihan. Lee chaemin pun berdiri dan segera mendekati polisi yang tadi mengintrogasi Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MML (Martial Arts, Money, and Law)
FanfictionCara menghadapi hidup sulit adalah dengan pemikiran positif, menikmati proses belajar, bersenang-senang dan hidup untuk hal-hal sederhana.