[eight]

625 76 9
                                    

ps: bru nyadar selama ngepost part, mulmed nya slalu kosong, wkwk ini deh tak kasih, tiati jangan ampe plai, nanti jg jleb lg *eh? pis ap

**

Eve P.o.V

"Kau sudah boleh pulang, Eve. Semoga harimu menyenangkan." Ucap dokter itu. Ia lalu keluar dari ruanganku.

"Terima kasih." Jawabku, tersenyum. Akhirnya, bebas juga dari perangkap rumah sakit. Sementara itu, para perawat sedang membuka infus anku.

Klek

Lelaki tak asing memasuki kamar ini, "Pagi, Eve, Tante. Maaf aku baru bisa menjengukmu hari ini. Soalnya, aku dari dua hari yang lalu sedang sibuk." Ia tersenyum kuda.

"Hih, sibuk apaan. Kau bukan orang yang termasuk sibuk, gaya nya selangit." Jawabku, terkekeh. "Btw, terima kasih." Lanjutku. Ia tersenyum lalu mengangguk.

"Eve sudah mau pulang, Tan?" Corey duduk disamping Mom. Mom mengangguk, "Iya, sedang menunggu Eve, dan menunggu Dad nya menjemput." Jawab Mom.

'Modus tuh anak.' Batinku.

**

2 days ago ..

"Dylan." Ucapku, duduk disamping Dylan yang sedang asik menonton kartun kesukaannya.

"Huh?"

"Sebenarnya, aku ingin bercerita denganmu."

Dylan langsung menoleh kearahku, "Bercerita apa?"

Aku diam berfikir, "Tidak jadilah." Ucapku, berbalik jalan menuju kamar lagi.

**

Author P.o.V

Ting nongg ~

"Ya!" Dylan berjalan menuju pintu. Ia membuka pintu dan menatap dengan menaikan salah satu alisnya, "Bunga?" Gumamnya. "I-ini buat siapa?" Tanya Dylan. "Ini untuk nona Evellyn." Ucap lelaki bertopi berwarna biru dongker dan memakai seragamnya.

"E-evellyn?" Lelaki itu mengangguk.

Dylan terkekeh, tertawa terpaksa, "O-oh! Mungkin kau s-salah kirim."

"Tidak, saya hafal jalan disini."

"E-evellyn Kinneth, kah?"

"Yap!" Ia masih tetap tersenyum.

"O-okay, b-baiklah. Terima kasih." Lalu lelaki itu pergi, dan meninggalkan rumah ini.

Dylan kembali menutup pintu, "Evellyn!" Teriaknya. Mom keluar dari kamar, "Wow, bunga dari siapa itu, Dy?"

"Untuk Evellyn!" Teriak Dylan menggoda. Tak lama, suara tapakan kaki yang cepat terdengar, "Dylan. Berikan padaku!" Ucap Eve, menarik baju Dylan.

"Wow. Evellyn sudah mempunyai kekasih." Goda Mom yang sedang asik menonton acara kesukaanya.

"Oh, c'mon! Aku pun tak tau siapa pengirim bunga itu. Cepat, berikan padaku." Evellyn memukul punggung Dylan, sedangkan Dylan masih berusaha mengambil surat kecil itu.

"Dylan, berikan saja padanya. Nanti kau bisa baca saat Eve pergi." Mom tertawa.

"Baiklah, ini." Dylan memberikan bunganya. "Mom, ayolah." Eve kembali ke kamarnya.

Dylan menghampiri Mom, "Mom, kurasa ia sedang jatuh cinta."

"Mom pun berfikiran yang sama."

Eve P.o.V

Hai, Eve. Aku lega melihatmu tersenyum lagi, jangan sampai kau sakit. Jika kau lelah, biarkan tubuhmu istirahat. Kejadian itu jangan sampai terulang lagi.

last chance [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang