The Day [three]

615 72 2
                                    

Still Eve's P.o.V

**

"Takecare, kalian semua!" Seruku, melambaikan tangan kepada theboys. (Magcon)

Setelah mereka sudah check-in, aku memutuskan untuk pulang. Aku berjalan menuju antrian taksi, dan menuju rumahku.

-

Seminggu pun berjalan,

"Mom, aku sedang melamar pekerjaan di cafe depan kampusku nanti." Ucapku, duduk disamping Mom.

"Benarkah? Bagus deh. Oh ya, apartement yang akan kau tempati, sudah siap ya." Jawab Mom, mengelus ujung kepalaku.

Aku mengangguk, "Mom, besok aku akan memindahkan barang-barangku kesana. Supaya saat aku pindah kesana, tidak sulit membawa barang-barang. Lagian 2 hari lagi aku akan masuk." Ucapku.

"Okay." Jawab Mom.

Jadi, rumahku bisa dibilang jauh dari jangkauan kota, dan kampusku berada didaerah perkotaan, kata Mom dan Dad, aku lebih baik membeli apartement yang tidak terlalu besar didekat kampus, daripada harus mengendarai mobil dimalam hari untuk pulang kerumah. Aku sih, setuju-setuju saja.

"Mom, Dad, aku ke kamar dulu ya, mau beresin barang-barang." Ucapku, berjalan menuju kamarku.

Aku membuka pintuk kamarku dan aku melihat ponselku bergetar. Aku langsung menghampiri ponselku yang sedang dicas dimeja belajarku.

6 missed calls.

15 messages.

Wow.

Aku men-slide untuk meng-unlock ponselku,

Hayes?

Aku membuka pesan darinya,

From: Hayes

Hi, Eve! Imy.

Aku tersenyum saat ia mengirimkan pesan tersebut kepadaku, lalu aku melanjutkan membaca pesan darinya,

From: Hayes

Kau tau? Aku sangat lelah dengan perempuan yang mengerubungi saat m&g tadi.

From: Hayes

Evellyn? Apa kau disana?

From: Hayes

Ayolah, jangan silent handphonemu.

From: Hayes

U know? I miss ur smile, x.

Ya tuhan, kupu-kupu diperutku berterbangan dengan cepat. Astaga,

From: Hayes

Angkat telfonku, Eve.

Aku langsung tidak melanjutkan membaca pesan darinya, aku langsung membalas pesan darinya,

To: Hayes

Hey, Hayes! I miss you too. How are you? Maaf, aku tadi tidak membawa handphoneku.

Aku langsung mengirim pesanku kepadanya.

Aku langsung menelfon balik dia,

Mm, tidak diangkat.

Aku menunggunya untuk mengangkat telfonku,

"Evellynnn!!"

"Hey, Hayes"

"Bagaimana kabarmu? Dari mana saja kau? Ku telfon tidak diangkat-angkat"

"Maaf, tadi aku tidak membawa ponselku"

"Okayy. Mm, kita lanjutkan nanti saja ya, Bye! Sweet dream"

Hayes memutuskan panggilan, aku meletekan ponselku dimeja belajarku lagi.

Ah, lelah sekali. Aku memutuskan untuk tidur sedikit lebih cepat.

--

"Kau suka dengan apartementmu, Eve?" Tanya Dad, duduk disofa.

Aku mengangguk cepat, "Sangat."

"Baiklah, apa perlu Dad memanggil orang untuk membantu menata kamarmu ini?" Tanyanya.

Aku menggeleng cepat, "Tidak usah, aku bisa sendiri."

"Ya sudah, Dad dan Mom pulang ya." Ucap Dad, mencium keningku, Mom pun begitu.

Setelah Mom dan Dad sudah menaiki lift, aku menutup pintu kamarku.

Aku menghembuskan nafasku dan berkacak pinggang, "Ah! Waktunya menata! Come on, Eve!" Ucapku.

Aku langsung menata barang-barangku dikamar baruku ini.

--

"Ini pakaian untuk kerjamu, semoga kamu nyaman bekerja disini." Ucap Jennie, yang ternyata ia pemilik cafe ini dan teman Mom ku.

"Terima kasih, Jen." Ucapku, tersenyum mengambil baju yang ia pegang ditangan kanannya.

Jennie tersenyum dan mengangguk pelan, "Selamat bekerja, Eve." Ucapnya.

**

Sudah 3 hari berjalan, aku sudah mulai kuliah dan bekerja. Sebenarnya lelah, tetapi harus dibawa enjoy.

Aku menjadi pelayan dan juga sebagai kasir dicafe tempatku bekerja. Ya, cukup menyenangkan.

Sekarang, saatnya siap-siap pulang, karna cafe ini sebentar lagi akan tutup.

"Aku pulang ya! Goodnight!" Seru Corey, temanku bekerja. Ia berjalan ke arah halte, sedangkan aku menuju arah kanan yang menunjukan jalan ke arah apartementku.

"Goodnight, bye!" Jawabku, melambaikan tangan kepada Corey.

Aku berjalan pelan, menikmati udara diperkotaan ini.

"Semoga saja, aku bisa melupakan kenangan itu." Batinku, menghirup udara disini.

**

Hay! Chapt3 udh ready.
Next, vomment :-)

-Audrey.

last chance [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang