Pagi hari ini tepat pukul 06.10, Rachel termenung dikamarnya masih dengan pikiran yang berkecamuk.
Tok tok.. "Chel, kamu sekolah ga?" Ujar diluar sana.
Rachel berjalan menghampiri dan membuka knop pintu kamarnya, menampilkan sang ibu yang setia berdiri di depan pintu kamar putrinya ini.
"Aku ga sekolah Bun, ga enak badan" Ucapan Rachel membuat sang bunda mengangguk paham, lalu mengusap surai pirang panjang milik anaknya "Yaudah Rachel istirahat ya, nanti makanan sama obatnya Bunda bawa ke sini ya sayang"
"Makasi Bunda," Ujarnya sambil memeluk sang Bunda.
Rachel kembali masuk ke kamarnya, merebahkan dirinya di atas kasur. Sesekali memejamkan matanya yang terasa lelah, menangis semalaman membuat tubuh Rachel tak berdaya hari ini.
...Gio baru saja memasuki perkarangan rumah mewah milik Rachel, memarkirkan tepat di sebelah mobil putih milik orang-tua nya Rachel.
Gio menekan bel yang berada pada sisi kanan pintu rumah.
Ceklek. Menampilkan seorang wanita paruh baya siapa lagi jika bukan mamah Rachel, "Assalamualaikum, tante" ia tersenyum manis sambil menyalimi lengan mamah Rachel.
"Waalaikumsalam,"
"Masuk dulu nak," Sambungnya.
"Gausah tante, makasi banyak." Ujar Gio dengan sopan.
"Ada Rachel nya tante?" Sambungnya.
"Rachel ga sekolah sayang, dia lagi ga enak badan" Ujarnya sambil tersenyum.
"Memangnya dia ga kabarin kamu?" Sambungnya.
Gio menggeleng pelan sambil tersenyum "Engga tante, dari semalem chat Gio aja belum dibales"
"Nanti tante coba bilang ke Rachel ya nak,"
"Gausah tan, makasi banyak sekali lagi. Mungkin Rachel bener-bener lemes makanya ga sempet bales chat Gio malem"
"Yaudah tan, Gio berangkat sekolah dulu ya" Sambunya, lalu menyalimi lengan mamah Rachel tak lupa sambil tersenyum.
Mamah Rachel mengangguk "Hati-hati ya nak"
"Iya tante, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam,"
Gio berjalan menuju motornya yang ia parkir, "Kenapa dibuang?" Ujarnya kala melihat tong sampah yang tepat disebelah motor Gio parkir. Ia mengambil foto itu, lalu ia masukkan ke dalam tas sekolah miliknya.
...
Setelah makan dan meminum obat, Rachel memilih untuk mandi agar tubuhnya kembali fresh seperti biasanya. Berendam di betap dengan air hangat membuat nya merasa lebih lega, menenangkan hatinya yang masih remuk.
Setelah selesai ia membuka pintu kaca balkon nya dan menduduki dirinya di sofa kecil yang empuk, ditemani oleh coklat panas dan cemilan. Ia membuka ponselnya, senyuman miris muncul dari bibirnya kala melihat notifikasi yang baru saja muncul di ponselnya.
"Jangankan buat mimpi indah Kak, tidur aja gabisa" Ujar Rachel yang diakhiri kekehan kecil dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL CHILDREN
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA❗ Menceritakan tentang seorang gadis SMA yang bernama Rachel Asyila Djuarna yang mencintai seorang lelaki yang bernama Gio Alvaro Gerdapati, sikap manis yang Gio berikan kepada Rachel membuat antensinya meningkat bahwa ia pasti ak...