(15)

9 2 3
                                    

Tring. Bel istirahat kedua dibunyikan "Chel kantin ga?" Ujar Zoya.

"Engga deh males" Zoya hanya mengangguk sebagai jawaban "Yaudah gue ke kantin ya" Diangguki oleh Rachel.

Rachel memainkan ponsel nya, meng scroll tiktok miliknya. Rachel menengok kebelakang melihat Mauren yang tengah melihat nya juga, Rachel tersenyum manis. Lengan kanannya terulur mengelus pelan lengan Mauren. "Sini Ren" Ujarnya, Mauren berdiri dengan wajah yang antusias.

Mauren menduduki dirinya tepat di sebelah Rachel.

Rachel memeluk sahabatnya ini "Ren maafin gue ya karena sikap gue yang terlalu kekanak-kanakan ini, gue sadar ko sekarang kalo perasaan itu ga pernah bisa dipaksa"

"Memang ini adanya, awal gue ga terima tapi sekarang ini gue udah terima. Ekspresi bahagia lo sama Gio bener-bener nyata bahwa kalian seratus persen betul-betul saling mencintai."

"Sekali lagi maafin gue ya Ren," Ujarnya sambil memeluk erat Mauren.

Mauren membalas pelukan itu tak kalah eratnya, ia juga menangis sejadi-jadinya.

"Udah Ren jangan nangis, gue nya jadi ikutan sedih kalo gini" Ujarnya sambil mengelus pelan punggung Mauren.

"Gue sejahat ini ya ternyata Chel," Ujarnya di sela-sela tangisnya.

Rachel menggeleng kepalanya kuat "Engga, lo ga jahat. Justru kalo gue tetep memaksakan malah gue yang jahat"

Mereka berdua melepaskan pelukan nya.

"Rachel, Arsen cariin lo" Ujar salah satu anak kelas.

"Oke, makasih"

Rachel menatap Mauren yang sedang menatap nya "Pacar lo cariin" Ujar Mauren "Engga pacaran, ish.." Rengek Rachel.

"Tapi on the way kan? Hahahah"

"Au ah"

Rachel pergi meninggalkan Mauren yang sedang tertawa puas, menghampiri Arsen yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Apa?" Ujarnya.

Arsen memberikan kantong yang berisikan cemilan manis.

"Hah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah?"

"Ini buat lo pea" Ujarnya sambil menyentil pelan dahi Rachel.

Rachel hanya mengangguk "Ada rencana apa lo, tiba-tiba begini"

"Pendekatan," Ujarnya sambil menaik turunkan kedua alisnya.

Rachel hanya melirik nya jengah.

"Balik gue anter,"

"Gue dijemput ayah"

"Boong banget," Ujarnya sambil tertawa.

"Tau apasi lo"

"Ini" Ujarnya sambil menunjukkan chat Arsen bersama Ayah?

Rachel melotot "Sejak kapan lo saling save sama ayah gue" Ujarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rachel melotot "Sejak kapan lo saling save sama ayah gue" Ujarnya.

"Dibilang gue mah gercep"

...

Bel pulang sudah dibunyikan, Arsen yang setia menunggu Rachel didepan kelasnya membuat Rachel menatapnya jengah.

"Badmood amat Chel mukanya" Ujar Arsen sambil mengusap pelan muka Rachel.

"Tangan lo!"

Bukannya malah nurut tapi Arsen malah sengaja meng unyel-unyel mukanya Rachel.

"Diem anjing!"

"Kasar"

"Bacot! Cepetan deh balik, gue cape"

"Yu" Ujarnya sambil merangkul Rachel.

"Arsen! Tangan lo"

"Kenapa si? Salah mulu perasaan"

"Bodo lah," Ujarnya pasrah.

Mereka berdua sampai di parkiran, tanpa aba-aba Arsen memakaikan helm "ADUH! Aba-aba kek"

SCHOOL CHILDRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang