Disini, dibelakang sekolah. Lima lelaki yang sedang duduk dibawah pohon sambil bercengkrama dan sesekali tertawa.
"Adem bet ya Allah," Ujar lelaki yang ber-name tag Aditya Alvaro Pramoedya.
"Nikmat mana yang engkau dustakan" Ujar lelaki yang ber-name tag Edgar Michael Bastian.
"Nyambung mulu lo asu!" Ujar Aditya sambil menoyor pelan kepala Edgar.
"Btw ges, tu cewek ngapain duduk disitu sendirian ya" Ujar lelaki yang ber-name tag Ezekiel Harley Stevenson yang menunjuk pada bangku besi yang dicat putih. Ucapan Ezekiel mampu membuat teman-temannya menengok ke arah yang ditunjuk Ezekiel.
"Lagi galau kali," Ujar Arsen
"Takut kesurupan," Ujar lelaki yang ber-name tag Elmero Harvey."Goblok!" Sarkas mereka berempat.
"Kan takutnya, anjing!" Elmero tak kalah sarkas.
"Ya makanya elu jangan sompral" Ujar Ezekiel.
dgar menyipitkan kedua matanya, "Kek nya gua kenal" Ujar Edgar.
"Samperin Gar" Suruh Arsen.
Edgar menggelengkan kepalanya pelan "Takut salah orang," Namun ia menyipitkan kedua matanya lagi "ANJING!" Edgar terkejut kala melihat musuh bebuyutan nya sejak ia masih menduduki bangku SMP.
"Kunaon sia teh?" Ujar Ezekiel sambil menoyor kepala Edgar.
"Si Zoya cok," Ujar Edgar "Zoya musuh lo dari SMP itu Gar?" Ujar Aditya dan di angguki oleh Edgar.
"Eh btw, gue mau ke kelas"
"Gue ikut," Ujar ketiga lelaki tersebut kecuali Edgar, "Kalian duluan aja" Ucapannya membuat mereka berempat menatap nya intens "Tatapan lo pada bikin jengkel," Ujar Edgar "Jangan macem-macem lo," Peringat Arsen sambil menoyor pelan kepala Edgar.
"Najis! Ambigu banget lo Arsen," Ujar nya sambil memukul pelan bahu Arsen, yang lainnya hanya tertawa.
"Yaudah gue duluan," Ujar Arsen yang di angguki oleh Edgar.
Saat punggung mereka tak terlihat lagi, ide jahat muncul saat melihat Zoya, ia dengan sengaja menginjak tanah basah lalu ia lepas dan Bruk.
"Bangsat!" Ujar Zoya, ia masih menunduk melihat rok juga sepatu itu.
Edgar menghampiri Zoya yang diiringi oleh kekehan kecil dan senyum tengilnya.
"LO!?"
"Ketemu lagi ternyata"
Zoya memejamkan kedua matanya sambil menunduk dan menghela nafasnya kasar, entah dosa apa yang ia perbuat sampai harus bertemu lagi dengan Edgar. Ia ambil sepatu yang berada di sebelah kakinya "Jadi lo!?" Ujar Zoya yang di angguki oleh Edgar.
"Siniin sepatu nya," Ujar Edgar yang berusaha mengambil sepatu itu dari tangan kanan Zoya, "Ambil sendiri," Zoya melemparkan sepatu Edgar ke genteng bangunan lain yang berada di sebelah belakang sekolah nya.
"ZOYA LEVRONIKA!"
Mendengar teriakan Edgar, Zoya segera lari dari situasi yang mencekam itu.
...
Disisi lain Rachel yang sedang menunggu kedua orang-tua nya didalam mobil, entah mengapa hari ini ia sangat excited untuk pergi ke Bandung.
Rachel hanya ingin menyembuhkan luka yang ada di dalam hatinya, walaupun ia tau melupakan seseorang dalam seminggu sangatlah tidak masuk akal, tapi ia lakukan ini hanya ingin menenangkan hatinya juga melegakan pikiran.
"Ayah, Ayo berangkat" Ujarnya.
"Sabar sayang, Bunda kamu lama siap-siapnya" Jawab sang ayah.
"Astaghfirullah," Ucapan Rachel membuat sang ayah tertawa.
Setelah menunggu sang bunda selama 10 menit akhirnya keluarga kecil itu perlahan pergi dari ibu Kota ini, membelah jalanan pada sore hari membuat Rachel tersenyum bahagia.
"Chel, udah kabarin Gio?" Ujar sang bunda.
Rachel mengangguk "Udah bun". Bohong Rachel. Tidak mungkin ia mengabari Gio jika ia ingin pergi ke Bandung, melihat nama kontak nya saja sudah membuat senyuman indah nya luntur.
Rachel tersenyum melihat berbagai macam bangunan disisi jalan, senyum manis nya tercetak jelas menandakan bahwa ia betul-betul sedang bahagia.
Di tengah-tengah perjalanan Rachel membuka ponselnya 'Saking senengnya gue lupa kalo ternyata gue punya Zoya' monolog Rachel.
...
Gio yang baru saja sampai didepan rumah mewah milik Rachel, mengetikkan sesuatu disana namun sama sekali tak ada jawaban, yang terlihat hanya tanda ceklis satu yang tak ada perubahan sama sekali dari malam.
Gio menghampiri pos satpam yang setia menjaga rumah mewah Rachel, ia tersenyum ramah "Misi Pak, Rachel nya ada?""Rachel ke Bandung nak, sekitar jam 3 tadi berangkat"
"Ouh gitu ya Pak, yaudah saya mau titip ini buat Rachel"
Satpam itu mengangguk pelan, mengambil totebag yang berukuran sedang. Setelah itu Gio pamit pulang.
'Chel, kenapa?' monolog Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL CHILDREN
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA❗ Menceritakan tentang seorang gadis SMA yang bernama Rachel Asyila Djuarna yang mencintai seorang lelaki yang bernama Gio Alvaro Gerdapati, sikap manis yang Gio berikan kepada Rachel membuat antensinya meningkat bahwa ia pasti ak...