11: peony

51 12 9
                                    

Wanita dengan gaun pengantin putih, didalam ruangan dua ibunya menggenggam tangan kecil putri mereka, ibu kandungnya menangis ketika melihat gadis kecilnya kini tumbuh menjadi wanita yang cantik, dalam hati ibunda tersebut merasa sedikit bersalah, gadis kecilnya tumbuh mandiri tanpa bantuannya

"Ma, Bu, aku meminta restu kalian, doakan aku selalu bahagia dengannya," minta y/n pada kedua ibunya, mereka mengangguk, memeluk putri kecilnya

Ketika berdiri dituntun memasuki aula, y/n memikirkan apa yang telah mereka lalui sejauh ini, tapi dalam benaknya tidak pernah sekalipun terbesit masa tidak menyenangkan bersama Law, wanita itu mendapat kembali warnanya ketika bersama kekasihnya tersebut, itu sudah cukup sebagai alasannya

Tangan kecil yang digenggam oleh Law, ruangan penuh hiasan bunga peony, kursi yang berjejer sempurna. Nami bahkan menangis untuk sahabatnya, ketika mereka berdua berjalan memasuki aula. Mata hitamnya menangkap pria berambut hijau yang menggandeng istrinya

Zoro melemparkan senyuman pada y/n, dari semua tawa yang pernah y/n lihat, tawa Zoro hari itu yang paling lembut, pria itu bahkan berbisik dalam senyumannya, "Selamat," katanya

Netra nya beralih menatap Law, laki-laki yang tampil sangat indah hari ini, mata hitam kebiruan Law yang bersinar, rambut hitamnya yang tertata rapi. Law tersenyum sembari menggenggam tangan gadisnya

"Kita berjanji bahwa akan saling menyayangi selamanya," ujar keduanya bersamaan. Acara hari itu ditutup dengan tepuk tangan, dan tawa para pengunjung

Y/n duduk disamping Law, pria itu menceritakan betapa dia bahagia memiliki gadis tersebut sebagai pasangan hidupnya. "Mengapa dari banyaknya bunga kamu memilih peony untukku?" tanya y/n. Gadis itu selalu penasaran kenapa harus peony

Law terkekeh, "Karena bunga itu tumbuh cukup lama, ketika dia mekar dia terlihat sangat indah, jangka hidupnya panjang, aku ingin kita bermakna seperti peony yang berarti berkat dan harapan terindah, keberuntungan, serta kesehatan, selama mungkin, aku ingin bersamamu selama mungkin."

Mata hitam y/n menatap keseluruh bagian aula, setelah melihatnya gadis itu menyadari bahwa semua hiasan disini didominasi oleh bunga peony, Law meletakkan semua warna bunga tersebut

Bunga dengan banyak makna, ketika warnanya berbeda, maka maknanya berubah.

-----

Kakinya melangkah masuk pertamakali pada rumah sederhana yang Law beli, pria itu meninggalkan apartemennya, y/n juga sudah lama memutuskan untuk keluar dari apartemen dia

Rumah sederhana, law menambahkan taman kecil disamping rumahnya, dipenuhi tanaman, terutama bunga peony. Ketika memasuki pintu rumah itu, y/n takjub betapa bersiapnya laki-laki yang sekarang berstatus sebagai suaminya tersebut

Law memenuhi ruangan dengan foto mereka berdua, didalam bingkai yang telah tersusun rapi, siapapun tamu yang datang mereka akan melihat semua potret manis keduanya. Dinding rumah yang penuh memori

Y/n terkekeh, "Ini seperti rumahmu," ungkap gadis itu ketika menyadari bahwa Law menggantung semua bingkai seperti bingkai-bingkai di rumahnya

"Kita akan punya lebih banyak," jawab Law. Pria itu kemudian membawanya keruangan yang cukup luas, itu kamar mereka, ruangan yang telah disiapkan secara sempurna. Bahkan ketika Law memberi tahu dia telah menyiapkan satu kamar kosong untuk anak-anak mereka kelak

Y/n tertawa, jadi begitu...begitulah rasanya menikah dengan pria yang mencintai kamu, begitulah indahnya ketika laki-laki tersebut menghargai kamu.

Peony Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang