Wanita itu berpikir bahwa hadiah yang dia persiapkan akan cukup untuk membuat kekasihnya terkesima, namun kini kedua kakinya menopang tubuh mungilnya itu, dia berdiri di lobby rumah sakit. Sudah sekitar 1,5 jam gadis itu berdiri sembari mencekal buket bunga yang dia bawa, dia menanti kekasihnya menampakkan diri dikala ributnya unit gawat darurat saat ini
Mau tak mau, hari ini y/n kalah sekali lagi dengan pasien-pasien Law. "Saya mau menitipkan barang untuk dokter magang, atas nama Law," ujarnya pada wanita penjaga lobby tersebut
Setelah mendapat persetujuan dari wanita paruh baya itu, y/n melangkahkan kakinya keluar dari area rumah sakit, mau bagaimana lagi bahkan menghampiri Law tepat tengah malam tidak membuat pria itu bisa memiliki waktu, menyadari betapa bekerja keras nya laki-laki itu membuat y/n harus menelan lagi semua yang ingin dia ungkapkan hari ini
Dia menuliskan pesan dalam ponselnya, 'Selamat ulang tahun Law, semangat untuk hari ini dan seterusnya, semoga kamu selalu disertai kebahagiaan,' ketiknya. Entah pukul berapa Law membuka pesan tersebut
-----
Membuang waktu ditengah malam, gadis itu masuk kedalam rumahnya, pintu yang dia buka menampilkan banyak hiasan untuk Law, dari kartu ucapan, kue ulangtahun, hingga balon yang terletak diberbagai sisi
Pukul 02.15 gadis itu pergi setelah terduduk cukup lama di sofa ruang tamu, cukup lama dia memandangi luasnya ruangan itu, senyuman kecil tercipta dari bibirnya. "Yah, kita bisa merayakannya besok," tenangnya
Dia akhirnya memilih mengistirahatkan diri, setidaknya wanita itu tidak mau jika besok menampilkan wajah kusut saat bertemu Law
Angin malam hari seolah berbisik untuk tidurnya yang nyenyak, belum sempat memejamkan mata teleponnya berdering, "Ya?" Ungkap y/n. Law memiliki suara yang berat, tapi hari ini dalam telepon suaranya terdengar lebih berat, pria itu pasti kelelahan
"Maaf ya, padahal aku berjanji kita akan bersama," ujar Law, y/n berdehem sejenak. "Tidak apa-apa, istirahatlah..besok aku akan kesana lagi," sahut wanita itu
Law dari seberang sana tersenyum, setelah mengucap selamat tidur panggilan itu ditutup oleh y/n. Wanita itu menangkap stiker bulan di lampu tidurnya, melihat betapa terangnya bulan-bulan yang ditempel Law membuat y/n menyadari bahwa rumah ini mulai diisi dengan keberadaan Law
Dari sofa ruang tamu yang awalnya kosong, sekarang diatasnya ada boneka-boneka dari Law, kamar mandi yang memiliki dua sikat gigi, baju tidur laki-laki yang satu warna dengan miliknya, dan stiker bulan di lampu tidur
Terkadang pintu freezer juga tertempel notes-notes dari kekasihnya, entah berisi pamitan pulang, ajakan makan, pesan singkat, pemberitahuan, ataupun kalimat manis yang biasanya pria itu bisikkan
"Kita bahkan belum menikah, tapi ruanganku mulai penuh dengan identitas Law," ungkap y/n.
-----
Hari ini 6 Oktober, pukul 3 sore. Gadis itu pergi kerumah sakit untuk kembali menemui kekasihnya, setelah menatap wajah laki-laki yang lama tidak dia temui wajah keduanya mengulas senyuman
Law menyandarkan kepalanya pada bahu kekasihnya, pria itu menempel dalam pelukan gadis kecilnya, tidak berniat mengucap apapun, laki-laki itu hanya meminta dimanja sekarang
"Selamat ulang tahun ya.." kata y/n sembari mengusap kepala pria itu, keduanya duduk dikursi taman rumah sakit, kantung mata pria itu tebal sekali hingga bagian bawah matanya terlihat menghitam
"Seharusnya kemarin aku ijin dulu ya," jelas Law, namun y/n menggeleng dengan pernyataan itu
"Law, aku itu bukan wanita yang mudah marah, berubah pikiran, atau cemburu. Aku tau pasienmu adalah prioritas kamu, dan aku adalah opsi pertama dalam hidupmu bukan? Hanya saja sebagai dokter pasien adalah prioritas, jadi lakukan seperti apa yang selama ini kamu percayai, aku tidak akan kesal," ungkap wanita itu panjang lebar, Law mendengarnya sembari bersandar
Entah pria itu yang beruntung atau gadis itu yang beruntung.
Keduanya menikmati kue yang dibawa y/n dalam sebuah wadah, tentu saja bentuk kuenya tidak lagi sempurna, tetapi Law menyantap makanan manis yang biasanya dia benci tersebut dengan wajah bahagia, dia mengambil dengan hati-hati, menikmati kue ulangtahun nya
"Bunga-nya sudah kamu terima?" Tanya wanita dengan rambut panjang terurai tersebut, Law menatap kekasihnya
"Sudah," jawab pria bermata hitam kebiruan itu
"Aku cemburu, terkadang," sambung Law, wajahnya yang penuh cream mulai muram, membuat y/n kebingungan. Gerangan apa yang membuat laki-laki itu memanyunkan bibirnya
"Apaitu soal Zoro?" Tanya Law. Y/n pun nampak bingung apa maksud pertanyaan itu, mengapa tiba-tiba membicarakan Zoro
"Bunga Peony putih nya, apaitu soal Zoro?" Dia kembali bertanya dengan penuh kehati-hatian, namun nada itu mulai terasa tegas dan kasar
"Sedikit, kamu tau bingkai foto yang sempat kamu tanyakan?" Tanya y/n kembali. Law mengangguk, pria itu ingat betul bahwa dua bingkai diatas rak yang selalu kekasihnya tutup, gadis itu sempat menjelaskan soal bingkai di bagian kiri, namun dia belum berbicara soal bingkai di bagian kanan
"Itu foto Zoro denganku," penjelasan singkat itu membuat Law berhenti dari pekerjaannya, mulutnya berhenti mengunyah dan matanya mengunci mata kekasihnya yang lari dari tatapan Law
"Kamu masih menyukai dia?" Y/n dengan cepat membantah pertanyaan itu. "Tentu saja tidak, namun foto itu sedikit memiliki lebih banyak makna," jelas y/n
Law terlihat enggan mendengar lebih lanjut, tapi pria itu ingin tahu. "Kamu tau, aku tumbuh dalam keluarga yang kurang menyenangkan, dengan dua ibu dan satu ayah, serta satu adik tiri. Konyolnya dari ketiganya aku bahkan tidak tau siapa yang menyayangiku---
Saat itu hari ulang tahunku Law, aku menunggu di restoran yang sudah aku pesan, menanti ayah, ibuku, dan ibu kedua ku datang. Tapi diantara mereka bertiga, ternyata tidak ada yang hadir, jadi aku menangis cukup lama, merasakan makan keluarga bersama saja aku tidak pernah
Lalu saat itu, Zoro datang. Dia datang membawa kue, dan setangkai bunga mawar, pria itu memberi box kecil yang hanya berisi gantungan kunci, tapi hal itu bermakna banyak dalam benakku, itu kali pertama seseorang merayakan ulang tahunku
Itu juga pertama kalinya aku memiliki foto dengan wajah tersenyum dihari ulangtahunku. Aku tidak keberatan jika kamu marah, aku juga tidak akan keberatan jika kamu menyuruhku membuang foto itu," jelas y/n padanya
Law menatap lama halaman taman yang luas, kemudian berganti pada wajah kekasihnya, "Aku tidak akan marah," singkatnya jawaban Law, namun dalam jawaban itu disertai senyuman Law yang hangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/358473569-288-k901107.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Peony
Fiksi Penggemar[Complete] "Maka aku akan mengabadikan kamu seperti makna peony, dan aku akan mencintaimu seperti bagaimana bunga itu tumbuh" kemudian wajah nya tersenyum, "jadi, mari kita hias gedung pernikahan ini dengan peony, dengan berkat bahagia, dan harapan...