Disarankan, memutar lagu
[Sampai jadi debu]---------
Ma, semenjak kamu tiada ayah jarang makan, dia selalu merasa makanan yang bukan masakan mu tidak terasa enak, ayah akan duduk lama ditaman sambil melihat lukisan potret kita bertiga yang mama tinggalkan terakhir kali ditaman
Semenjak mama pergi, ayah tidak lagi memandangi bingkai diruang tamu kita, ayah bilang dia tidak bisa menatapnya. Ma, ayah tidak pernah mengunjungi makam mama, dia selalu menitipkan bunga peony ketika aku pergi melihat mama
Bahkan setelah dua tahun berlalu, ayah tetap seperti itu, dia akan tetap tersenyum ketika aku bicara dengannya, ayah akan selalu berbincang ketika bibi datang, namun ketika sendirian ayah hanya akan duduk diam di taman rumah sembari menggenggam potret foto mama
Ayah, selalu mengulangi vidio-vidio yang dia ambil ketika kita pergi berlibur, ayah selalu menonton vidio itu, sudah seperti rutinitas sehari-hari. Hari ini ayah menangis lagi
Bunga-bunga ditaman beberapa mati karena kami tidak bisa menjaga bunga tersebut sebaik mama merawatnya, ayah terkadang kebingungan harus diapakan bunga-bunga yang mati tersebut, ayah bilang dia tidak rela jika harus membuang bunga yang pernah mama rawat sepenuh hati
Rutinitas kami berjalan seperti biasanya, ayah mulai bertambah keriput, pandangannya mulai bertambah buram, terkadang ayah akan memintaku membacakan surat-surat yang dulu pernah mama tulis
Entah sampai mana ayah mencintaimu, laki-laki yang sekarang susah berjalan tersebut, laki-laki yang sekarang rambutnya berubah menjadi putih sempurna, mama harus tau ayah tetap terlihat gagah dan tampan seperti saat muda
Hanya, sekarang ayah sedikit lebih pendiam, dia hanya akan bersemangat jika aku berbicara tentang mama dengannya, mama harus tau kami berdua benar-benar kehilangan mama.
Jadi ketika ayah mulai sakit, aku cukup takut, tapi ayah terlihat bahagia. Ayah mulai berbicara seolah-olah dia akan menemui mama. Ketika aku datang mengunjungi ruang kamar ayah, dia hanya duduk sembari melihat vidio kalian beberapa tahun lalu, vidio singkat ketika kalian berdua pergi kepantai, ayah memutar itu karena didalamnya hanya ada wajah mama yang tersenyum kearah kamera
Terkadang ayah meminta maaf padaku, karena merasa bahwa dia tidak sempurna memenuhi tugasnya, namun aku selalu merasa bahagia karena ayah adalah ayahku. Hari itu tanggal 1 Januari tepat ulangtahun mama
Tepat ulang tahun mama ayah pergi, tepat 3 tahun semenjak kematian mama, ayah pergi menyusul mu. Sekarang hanya aku yang tersisa, memandangi kalian berdua yang tertidur dengan nyaman bersebelahan
Melihat saat terakhir ayah, aku cukup senang karena ayah tersenyum disaat dia menutup mata. Sekarang, kalian berdua bisa berbicara disana, kalian bisa berbincang, dalam mimpiku aku melihat ayah berlari memeluk mama, nanti coba mama tanya bagaimana nasib bunga peony ditaman rumah hahaha, jadi apakah sekarang kalian bahagia?
.
.
.
.
.Hallo, fanfic ini selesai, Peony ditutup disini, makasih udah baca, cerita ini tamat bukan dipaksakan
Maaf jika ada salah kata, atau penulisan, atau hal lainnya, makasih semuanya udh bertahan sampai ending wkwkwk
Segitu aja, see u next time minna-san, saya harap kalian ga bosen berjumpa dengan tulisan saya hehehe, baii
(。・//ε//・。)
KAMU SEDANG MEMBACA
Peony
Fanfiction[Complete] "Maka aku akan mengabadikan kamu seperti makna peony, dan aku akan mencintaimu seperti bagaimana bunga itu tumbuh" kemudian wajah nya tersenyum, "jadi, mari kita hias gedung pernikahan ini dengan peony, dengan berkat bahagia, dan harapan...