5 tahun berlalu setelah kami menikah, wanita yang aku cintai itu masih sama, tawanya masih yang paling indah, ketika dia berbincang dengan putri kecil kita dia akan menampilkan senyuman diwajahnya
Dia wanita yang sederhana, aku jarang memiliki waktu dengannya, sibuk dan terus meninggalkan y/n sendirian, tapi dia tidak sekali pun mempermasalahkan hal tersebut
Kami sudah tidak lagi muda, bahkan putri kecil yang biasanya selalu kami bawa bermain, gadis kecil bernama Mudan tersebut kini sudah tumbuh dewasa, dia tak lagi menjadi balita yang akan menangis ketika aku meninggalkannya
Anak itu tidak akan berlari dan memintaku menggendongnya, dia mulai dewasa, sedikit lagi anak itu memasuki usia remaja. Kami hanya punya satu putri, y/n tak pernah menentang itu
Jika ketika melahirkan Mudan istriku tidak tersiksa separah itu, mungkin aku akan memutuskan untuk memiliki beberapa bayi lagi, namun y/n cukup tersiksa ketika Mudan lahir, aku tidak berani melihat hal itu terjadi dua kali, satu sudah cukup, benar-benar cukup
----
Kami akan berkencan seperti layaknya pasangan baru setiap satu bulan sekali, aku akan mengirimkan bunga peony ketika wanita itu berulang tahun. Kita akan merayakan ulang tahun pernikahan bersama, bertukar peony merah
Taman disamping rumah sekarang penuh dengan lukisan-lukisan y/n, wanita yang manis tersebut selalu meletakkan hasil lukisannya disana, apapun jika dia menyukainya maka tidak masalah
Kadang, sekali atau dua kali dalam satu bulan kami bertiga akan pergi kepantai, rutinitas itu berjalan dengan baik selama lima tahun ini. Aku harap kedepannya terus begitu
Sampai kita tua, sampai salah satu dari kita tiada, hingga akhir. Dengan penuh kasih, aku harap kita bertahan lama, jika harus hilang antara satu dari kita, bisakah Tuhan memanggilku dulu?
Membayangkan dunia tanpa istriku yang tercinta aku tidak mampu, dunia tanpa y/n akan terlihat seperti apa?
Bahkan ketika pulang bekerja, wanita manis yang selalu menungguku tidak ada, aku akan mencarinya. Ketika bangun tidur, dia akan bangun lebih dulu dan membuka jendela kamar, ketika hal itu terjadi aku selalu melihat bayangan wanita itu yang memanggilku dengan senyuman
Jadi, jika harus membayangkan hari-hari berjalan tanpanya, aku bahkan tidak berani
Y/n pernah berpesan bahwa, entah itu aku atau dia, kita berdua berjanji akan tetap tegar ketika ditinggalkan, karena kami harus menjaga Mudan, untuk Mudan kita akan tetap abadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peony
Fanfiction[Complete] "Maka aku akan mengabadikan kamu seperti makna peony, dan aku akan mencintaimu seperti bagaimana bunga itu tumbuh" kemudian wajah nya tersenyum, "jadi, mari kita hias gedung pernikahan ini dengan peony, dengan berkat bahagia, dan harapan...