SECRET LOVE (DewWin)

Secret Love 31.

Renggang.

Suasana di dalam kendaraan terasa begitu hening karena saat ini Dew sedang tidak ingin berbicara sepatah kata pun pada Win karena rasa kesal sekaligus cemburu nya pada sang kekasih, walaupun pada akhir nya Win tetap memilih untuk pulang bersama dengan Dew tetapi tetap saja itu tidak mengurangi rasa kesal Dew terhadap kekasih nya itu.

Entah apa yang berada di dalam pikiran Win ketika ia bersedia begitu saja untuk menerima ajakan ex partner nya untuk berbincang di sebuah ruangan yang tidak ada siapapun di dalam nya kecuali kedua nya, walaupun Dew sepenuh nya telah mempercayai bahwa Win tidak akan mungkin melakukan hal yang tidak tidak di belakang nya tetapi tetap saja hal itu tidak bisa menutupi rasa cemburu nya.

Dew memang sepenuh nya mempercayai Win, tetapi dia tidak mempercayai orang yang bersama Win di dalam ruangan tersebut.

"Wibu dengarkan aku dulu, aku akan menjelas kan semua nya padamu agar kamu tidak salah paham sayang", ucap Win yang juga tidak di hiraukan oleh pria jangkung tersebut. "Demi Tuhan sayang, aku tidak melakukan hal yang macam macam aku hanya menegas kan sesuatu saja pada nya tadi", sambung Win yang sedikit menarik perhatian Dew.

"Apa lagi yang ingin kamu tegas kan? Bukan kah semua nya sudah selesai?", tanya Dew dengan nada yang terdengar tidak ramah sama sekali. "Iya memang semua nya sudah selesai bahkan sudah tidak memiliki sisa sedikitpun, tetapi ada beberapa hal yang harus aku tegas kan lagi dengan nya sayang maka itu ijin kan aku untuk menjelas kan nya padamu ya", pinta nya lagi pada Dew.

Baru saja Win ingin membuka mulut nya untuk mencoba menjelas kan tentang apa yang ia bicarakan tadi bersama dengan ex partner nya, tiba tiba saja ia mengurung kan niat nya saat ia melihat jalan yang ternyata bukan menuju alamat apartemen milik Dew yang sudah mereka rencanakan sebelum nya tadi tetapi malah menuju alamat kediaman orang tua Win.

"Loh kok kamu malah mengemudi ke arah jalan rumah aku? Bukan nya kita ingin bermalam di apartemen kamu ya?", tanya Win yang tidak membuat Dew menjawab. "Wibu, kenapa kamu malah antar aku pulang ke rumah mama dan papa bukan nya kita akan menginap di apartemen kamu ya? Kata nya kamu mau bobo bareng aku karena aku besok ada kerjaan di Singapore selama dua hari, tapi kok malah kesini?", tanya Win yang tidak kunjung mendapat kan jawaban dari Dew.

Dew masih terus bungkam sampai pada akhir nya kendaraan roda empat milik nya berhenti tepat di depan pagar tinggi kediaman keluarga Win, dan setelah nya Dew pun mulai melepas kan seatbelt yang ia kenakan untuk bersiap turun dari kendaraan.

"Tunggu, kamu belum menjawab pertanyaan aku", ucap Win dengan tangan yang saat ini sudah menggenggam tangan Dew. "Kamu butuh istirahat jadi lebih baik kamu pulang ke kediaman orang tua mu, bukan kah kamu besok harus bekerja", ucap Dew masih dengan nada lembut nya tapi itu terdengar cukup datar di telinga Win.

"Tapi kita masih harus bicara sayang, agar aku bisa bekerja dengan tenang besok", sahut Win. "Baiklah kita bicara disini saja dan kita selesai kan saat ini juga, sekarang dengarkan aku dan jangan potong pembicaraan ku", ucap Dew yang menjeda ucapan nya.

Dengan anggukan yang di berikan oleh Win, Dew pun mulai kembali menyampaikan apa yang ia ingin katakan pada Win. "Urusan pribadi mu dengan nya itu sudah berakhir bahkan sudah lama berakhir dan urusan pribadi mu hanya dengan ku saja saat ini, aku mengerti dan paham jika itu menyangkut tentang pekerjaan karena aku pun memiliki rekan kerja sama seperti mu, tetapi permasalahan disini itu kamu selalu membahas hal yang pribadi dengan nya dimana semua itu seharus nya sudah tidak perlu lagi kalian bahas", ucap Dew yang membuat Win terdiam di tempat nya.

"Mungkin karena selama ini aku selalu diam, aku selalu memaklumi kalian berdua maka nya kamu selalu seperti ini, tapi tidak untuk sekarang karena mulai detik ini aku akan bersikap tegas dengan mu ndut", sambung Dew yang membuat Win memberanikan diri untuk menatap kekasih nya.