MABA part 3.

367 24 3
                                    

Risih.

Langkah panjang pun mulai membawa pemuda tampan yang memiliki lesung pipi itu semakin dalam menuju area kampus, dengan pandangan lurus ke depan Dew tidak menghiraukan sama sekali sapaan atau pun panggilan yang di lakukan oleh mahasiswa lain pada nya.

Ramai nya suasana kelas pun tidak membuat Dew berniat untuk bergabung walaupun saat ini kedua sahabat nya yaitu Nani dan juga Ohm menjadi salah satu dari bagian mereka yang sedang berbincang dengan ramai tersebut.

"Hai Dew, kamu baru tiba ?", tanya Prim sahabat wanita satu - satu nya yang Dew miliki di dalam circle nya bersama dengan Ohm dan juga Nani. "Iya", ucap Dew dengan sangat singkat.

"Hei sob udah datang lo", sapa Nani pada Dew yang membuat Dew hanya menjawab nya dengan anggukan kepala nya saja. "Oh iya nanti sepulang ngampus gue sama Ohm mau turun ke jalan untuk melawan kakak tingkatan kita, lo mau ikut gak buat nyemangatin kita nanti nya ?", tanya Nani pada Dew.

"Lo gak ada rencana kemana - mana kan sepulang kita ngampus nanti, jadi dari pada lo suntuk diam diri aja di rumah lebih baik lo ikut buat dukung kita aja gak sih ?", tanya Ohm yang di setujui oleh Nani.

"Apa aku boleh ikut ?, karena kebetulan aku tidak memiliki kesibukan setelah pulang kuliah nanti jadi bukan kah lebih aku ikut bersama kalian saja, bagaimana ?", tanya Prim pada ketiga nya.

"Gue sih gak masalah cuma yang gue pikirin siapa nanti yang bakal nemenin lo pas kita lagi tanding, apa lagi lo itu perempuan ", ucap Ohm yang membuat Dew menatap sekilas ke arah Prim sebelum akhir nya ia kembali menatap ke arah dua sahabat laki - laki nya.

"Biar gue yang menemani Prim nanti ", ucap nya yang membuat Nani dan juga Ohm saling berpandangan. "Lo mau ikut ?", tanya Nani yang di angguki oleh Dew.

"Oke kalau begitu sepulang kampus nanti kita akan langsung cabut ke lokasi oke", ucap Nani yang di angguki ketiga nya. "Kalau boleh tahu di mana alamat nya ?, agar aku bisa memberi tahukan pada pengemudi taksi nya nanti ", tanya Prim pada Ohm.

"Tidak perlu menggunakan taksi karena kita bisa berangkat bersama nanti ", ucap Dew yang membuat Prim tersenyum dengan senang. "Baik lah ", sahut Prim dengan wajah bahagia nya yang membuat Dew memuncul kan senyum tipis di wajah nya.

Saat ke empat nya sedang berbincang mengenai rencana mereka ber empat nanti setelah pulang kuliah, tiba - tiba saja kelas yang awal nya terasa ramai kini mulai hening karena kehadiran seseorang yang baru pertama kali nya menginjak kan kaki nya di kelas junior nya.

"Itu si Meta kan ?, ngapain dia ke kelas kita ?", tanya Nani pada Ohm. "Mana gue tau anjir, coba lo tanya sono sama orang nya ", ucap Ohm yang membuat Nani memukul lengan nya.

"Gue pinjam kursi nya", ucap Meta yang saat ini sedang menarik sebuah kursi untuk menjadi tempat duduk nya. "Hai kita bertemu lagi, seperti nya ketampanan lo semakin bertambah sejak terakhir kali gue melihat nya", sapa nya pada Dew sembari menatap Dew dengan sebelah tangan yang ia letak kan di bawah dagu nya.

"Lo siapa?", tanya Meta pada Prim yang saat ini sedang duduk di samping Dew. "Saya Prim kak, teman sebangku nya Dew", kenal Prim pada Meta.

"Cuma teman aja kan, gak punya perasaan apapun ke Dew ?, karena kalau iya gue gak akan membiarkan itu karena pria tampan ini hanya akan jadi milik gue, oke darl karena gue sudah memastikan bahwa lo baik - baik aja dan ketampanan lo juga tidak berkurang sedikit pun jadi gue memutuskan untuk balik ke kelas dulu ya babay ", pamit Meta pada Dew yang membuat seisi kelas terkejut oleh perkataan kakak tingkat kelas mereka yang terkenal tidak mudah untuk di dekati itu.

"Sejak kapan lo deket sama kak Meta ?", tanya Ohm dengan penasaran. "Iya Dew sejak kapan ?, kok lo gak cerita sama gue ", sambung Nani.

"Kamu punya hubungan dengan kak Meta ?", tanya Prim yang membuat Dew menghela nafas nya.

SECRET LOVE  (DewWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang