Evanecent || 05

4 4 0
                                    

Jam menunjukkan pukul setengah enam pagi. Keivara memutuskan untuk mandi, bersiap-siap berangkat sekolah.

Setelah selesai mandi, Keivara memakai seragam nya. Gadis itu mengambil jepitan rambut, mencepol asal rambutnya.

Keivara turun ke bawah menuju ruang makan untuk sarapan bersama. Di ruang makan sudah terkumpul keluarga Pradipta. Keivara menghampiri mereka, duduk di bangku yang kosong.

Mereka mulai menyantap makanannya. Menikmati sarapan pagi bersama.

"Farrel, kamu anterin adik-adik kamu ya, Papah gak bisa anterin karena Papah mau ada meeting pagi," ucap Sagara.

"Iya Pah," ucap Farrel.

Sebelum berangkat ke kampus, biasanya Farrel mengantarkan Keivara terlebih dahulu. Terkadang ia juga mengantarkan Alvaro jika Papah tidak bisa mengantarkan nya. Seperti sekarang ini, ia harus mengantarkan dua Adiknya itu.

Acara sarapan pagi keluarga Pradipta kini telah selesai. Sagara langsung bersiap-siap berangkat ke kantor nya. Begitupun dengan Farrel, Keivara serta Alvaro. Mereka berpamitan kepada Revie.

"Bun aku pamit dulu," keivara berpamitan kepada Revie. Gadis itu mencium punggung tangan sang Bunda lalu menghampiri Abangnya serta Adiknya yang sudah menaiki mobil.

"Hati-hati ya."

"Iya Bun, kita berangkat ya."

Sagara melesatkan mobil nya. Meninggalkan kediamannya. Begitupun dengan Farrel.

☆⋆。𖦹°‧★

Setelah mengantarkan Alvaro ke sekolah dasar nya, kini Farrel tinggal mengantarkan Keivara ke sekolahnya.

"Gimana sekolah baru nya? Seru gak?" tanya Farrel.

"Lumayan seru," jawab Keivara.

"Kamu udah gak berhubungan sama Kaivan kan?"

"Enggak bang. Nomor Kaivan udah aku blokir."

"Bagus deh, jangan dekati dia lagi."

Mereka terus membahas tentang sekolah baru Keivara. Hingga akhirnya mobil Farrel memasuki area SMA Alverdas.

Farrel memarkirkan mobilnya di parkiran SMA Alverdas. Banyak pasang mata yang melihat ke arah mobil mereka. Terutama inti Lazuardi. Di parkiran sana terdapat inti Lazuardi.

Setelah berpamitan dengan Farrel, Keivara turun dari mobil Farrel.

"Lah Keivara? Gue pikir siapa yang naik mobil," ucap Gama saat mengetahui Keivara yang turun dari mobil itu.

Keivara hanya membalas dengan senyuman. Daripada meladeni mereka, ia lebih baik ke kelas saja. Gadis berjalan menuju kelasnya seorang diri.

"Kei kalau di cepol gitu makin cantik ya," ucap Maven.

Reagan yang mendengar itu langsung menatap tajam ke arah Maven.

"Lo kenapa Re? Kok lo keliatan kesel gitu," ucap Elezar yang melihat Reagan seperti kesal mendengar ucapan Maven.

Reagan tidak menggubris perkataan Elezar. Ia menyampirkan tas nya di bahu kanan nya. Berjalan meninggalkan teman-temannya.

"Dia kenapa sih?" tanya Elezar melihat keanehan di lelaki itu.

"Lagi betmut kali."

Reagan kini memasuki kelas nya. Di kelas nya masih terlihat sepi. Hanya terdapat Keivara dan Helena si kutu buku. Para murid biasanya lebih memilih menunggu bel masuk di luar kelas.

Reagan yang melihat Keivara sendirian langsung menghampiri gadis itu. Duduk di bangku samping gadis itu yang masih kosong.

"Temen lo belum datang?" tanya Reagan kepada Keivara.

EvanecentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang