Sekarang ini Keivara berada di apartemen Reagan. Sesuai permintaan cowok itu, kini Keivara tengah mengobati luka yang berada di wajah Reagan.
"Jangan di tekan gitu, sakit," ucap Reagan. Pasalnya dari tadi Keivara mengobati diri nya dengan di tekan luka nya. Membuat diri nya bertambah sakit.
"Ini mah bukan di obatin, tapi di bikin sakit," batin Reagan.
"Lo berisik banget. Makanya jangan berantem kalau gak mau kayak gini," ucap Keivara.
"Udah Kei, sakit."
"Itu masih ada luka yang belum di kompres," ucap Keivara. Dia masih saja mengompres luka Reagan. Padahal Reagan sedari tadi sudah meminta nya untuk berhenti.
Hingga akhirnya acara kompres luka Reagan selesai. Reagan merasa lega. Keivara membereskan obat-obatan yang tadi ia pakai.
Setelah semuanya selesai, Keivara kembali ke ruang tamu, duduk di samping Reagan.
"Lo tiap hari tinggal di apartemen ini sendirian?" tanya Keivara.
"Enggak, gue biasanya pulang ke rumah. Gue ke apartemen kalau lagi malas pulang ke rumah."
Keivara memaanggutkan kepala nya. "Terus sekarang lo gak pulang ke rumah?"
"Nanti aja."
"Sekarang aja, sekalian anterin gue pulang."
"Lo mau pulang sekarang?" ucap Reagan. Keivara memaanggutkan kepala nya sebagai jawaban.
Reagan beranjak dari duduknya. Mengambil kunci motor serta memakai jaket nya. Ia melihat ke arah Keivara yang masih saja diam di tempat seperti orang kebingungan.
"Katanya mau pulang?" tanya Reagan.
Keivara langsung beranjak dari duduknya. Menggendong tas nya di pundaknya. Ia mengikuti Reagan yang sudah jalan terlebih dahulu.
Kini Reagan dan Keivara melewati jalan raya. Membelah kota Jakarta yang sangat ramai. Sesekali mereka berbincang.
Banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka. Bagaimana tidak, sekarang hari sudah hampir larut dan mereka masih menggunakan seragam sekolah.
Cukup lama mereka berjalan menyusuri kota Jakarta. Kini mereka sudah sampai di depan rumah Keivara.
Keivara turun dari motor Reagan. "Makasih ya," ucap Keivara.
"Sana masuk."
Keivara menuruti perintah Reagan. Ia masuk ke dalam rumahnya. Reagan yang melihat Keivara sudah memasuki rumahnya, ia mengendarai motor nya pergi dari kediaman Keivara.
Keivara membuka pintu rumahnya. Ia melihat Bunda nya yang sedang menonton televisi. Gadis itu menghampiri sang Bunda.
"Bunda," panggil Keivara.
Revie yang mendengar suara anaknya memanggil langsung melihat ke arah sumber suara.
"Kamu baru pulang Kei?" ucap Revie. Dia berjalan menghampiri Keivara.
"Iya bun."
"Sana ganti baju dulu, habis itu turun ke bawah bantuin bunda siap-siap buat makan malam."
Keivara menuruti perkataan sang Bunda, dia menaiki tangga menuju kamarnya. Sedangkan Revie berjalan ke arah dapur, memasak untuk makan malam.
Kini Keivara berada di dapur, membantu Bunda nya menyiapkan makanan untuk makan malam. Seusai membersihkan diri, Keivara langsung turun ke dapur menghampiri sang Bunda.
Keivara membantu menaruh makanan di atas meja makan. Ia dan Revie sibuk ke sana kemari untuk mempersiapkan makan malam. Sedangkan Sagara, Farrel, dan Alvaro asyik menonton televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanecent
Teen Fiction"lo harus relain seseorang yang lo cinta, karena yang lo cintai itu bukan berarti punya lo seutuhnya." Keivara Sattva Pradipta, seorang gadis yang pernah di cintai oleh dua lelaki yang saling bermusuhan. Keivara merupakan mantan anak SMA Sandhya sek...