Evanecent || 14

3 1 0
                                    

Ruangan yang berisi meja serta bangku mulai ramai dengan kedatangan orang-orang. Siswa-siswi kelas 12 IPA 1 memasuki kelas nya dengan seragam sekolah yang mereka kenakan.

Dua gadis yang berada di bangku barisan kedua itu tengah asyik berbincang. Mereka terus membahas topik yang terpenting hingga tidak penting.

Mereka masih saja berbincang hingga mereka tak sadar bahwa hanya mereka berdua yang berada di kelas.

"KEIVARA CEPAT KELUAR, COWOK LO BERANTEM," ucap seseorang di balik pintu.

Keivara yang semula berbicara dengan Fayren, beralih menatap seseorang di balik pintu itu. Keivara terlihat kebingungan dengan ucapan orang itu.

"Malah diam?! Cepat keluar!" ucap salah satu lelaki.

Orang itu tak menampakkan diri nya lagi. Keivara kembali mengalihkan pandangannya pada Fayren.

"Gue harus keluar?" gumam Keivara.

"Udah sana lo keluar, liat keadaan cowok lo," ucap Fayren.

Keivara menuruti perkataan sahabat nya. Ia berjalan keluar dari kelas nya, mencari keberadaan Reagan yang dinyatakan telah berantem. Di belakang Keivara terdapat Fayren yang mengikuti langkahnya.

Keivara dan Fayren berjalan menuju gerbang sekolah saat melihat banyak orang berlari ke arah sana. Keivara mendekati kerumunan itu, mendorong orang-orang yang menghalangi pandangannya.

Bugh

"ITU DARAH."

"Eh tolongin itu ada darah nya."

"Keivara cepat bantu cowok lo."

Teriakan para siswa-siswi menggelegar di penjuru sekolah saat seorang lelaki menghantam Reagan hingga darah mengalir dari sudut bibir nya.

Keivara tercengang melihat keadaan Reagan yang babak belur. Tetapi ia lebih tercengang saat melihat seorang cowok yang memukul Reagan.

Keivara ingin berjalan menghampiri Reagan yang tergeletak di atas aspal tanpa mempedulikan sekitar.

Keivara terdiam sejenak saat merasa pergelangan tangan nya di cekal oleh seseorang. Ia berbalik menatap orang yang mencekal lengan nya.

"Lo gak akan bisa lari dari gue," ucap seorang lelaki yang mencekal lengan Keivara.

"Gue masih cinta sama lo, Keivara."

Bugh

Cekalan di lengan Keivara terlepas saat seseorang memukul wajah orang itu hingga ia terhuyung ke belakang.

"Jangan coba-coba sentuh cewek gue," ucap Reagan. Ia menatap lelaki yang memegang luka di wajah nya akibat serangan pukulan dari dirinya.

Lelaki itu menatap Reagan dengan senyum tipis, "Mau aja lo bekasan gue."

Reagan mengerutkan kening nya. Ia tidak paham apa maksud dari ucapan orang di depan nya itu.

"Keivara mantan gue, dan gue masih cinta sama dia," jelas cowok itu.

"Brengsek lo Kaivan," maki Reagan.

Reagan menarik kerah kemeja Kaivan yang tergeletak di aspal, "Keivara punya gue, kalau lo berani dekatin dia, gue akan habisi lo detik itu juga," ucap Reagan penuh tekanan.

Bugh

Reagan kembali menghantam wajah Kaivan hingga banyak darah mengalir pada wajah Kaivan.

Setelah puas dengan aksi nya, Reagan menarik Keivara menjauh dari kerumunan. Ia tak memedulikan Kaivan yang tergeletak dengan penuh darah.

Para siswa-siswi SMA Alverdas terlihat kebingungan dengan aksi antara ketua Lazuardi dan Vyxiom.

EvanecentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang