Evanecent || 12

2 1 0
                                    

Lima cowok dengan wajah tampan nya itu tak henti-hentinya memesan makanan di warung Bu Lea yang kerap di panggil Bule.

"Nanti siang ke sini lagi kan Re?" tanya Gama.

"Iya, tapi bayar sendiri," ucap Reagan.

Gama terlihat lesu akibat ucapan Reagan barusan. Makan gratis ini hanya ia nikmati beberapa menit saja.

Sebelum bel masuk, lima cowok itu meminta Reagan untuk mentraktir mereka sebagai perayaan jadian Reagan dan Keivara. Reagan mengiyakan permintaan mereka dan mentraktir mereka di warung Bule yang berada di samping sekolah.

Sesampai nya di warung Bule, lima cowok itu langsung mengambil makanan hingga minuman yang mereka inginkan.

Di tangan Elezar kini sudah banyak snack yang ia ambil dari warung Bule. Ia sangat menikmati traktiran itu.

"Dikit lagi bel masuk," ujar Maven.

"Twungwu gwue hwabiswin makwanawn nywa," ucap Gama tidak jelas. Mulut cowok itu penuh dengan makanan.

"Telen dulu itu yang di mulut, baru ngomong," ujar Devian.

Di saat teman-temannya yang sedang mempeributkan makanan, salah satu cowok hanya duduk diam melihat tingkah teman-temannya yang begitu konyol.

"Lo diam aja dari tadi."

Cowok itu terkejut akibat teman nya yang tiba-tiba muncul di belakang diri nya.

Reagan duduk di samping Antares. Ia merangkul pundak cowok yang duduk sendirian sedari tadi.

"Lo gak mau ambil makanan lagi?" tanya Reagan.

"Gak, gue udah kenyang," jawab Antares.

"Lo cinta sama Keivara kan Re?" tanya Antares.

Reagan mengerutkan kening nya, "Kenapa lo tiba-tiba tanya kayak gitu?" tanya Reagan kembali.

"Kalau lo sayang sama Keivara, lo harus jaga dia dengan baik, jangan sampai sama kayak masa lalu," ucap Antares.

"Iya, gue bakalan jaga dia."

☆⋆。𖦹°‧★

Akibat lama di warung Bule, sekarang mereka di hukum oleh Pak Doni yang merupakan guru BK.

Panas nya terik matahari itu harus mereka hadapi karena ulah teman nya. Enam laki-laki dengan wajah tampan nya itu harus menerima hukuman dengan berdiri di lapangan dan hormat kepada bendera merah putih hingga istirahat tiba.

"Gue bilang juga apa, kita telat," ucap Maven. Tangan cowok itu masih setia hormat kepada bendera.

"Ini semua salah Gama," ketus Elezar.

"Kok gue sih?" ucap Gama tidak terima.

"Kalau aja lo gak sibuk ngabisin makanan, pasti kita gak akan telat," jelas Elezar.

"Bisa diam gak?" ucap Devian. Ia menatap tajam ke tiga teman nya yang sedari tadi mengoceh.

"Panas banget Dev," ucap Maven.

"Lebay lo," ledek Gama.

"Berisik," ucap Antares dan Reagan serempak.

"Di kuburan sana kalau gak mau berisik," cibir Maven.

"Bel istirahat lama banget anjir, keburu melepuh gue di sini."

"Salah lo sih, mikirin makanan mulu."

Cukup lama mereka mengoceh, hingga akhirnya mereka terdiam akibat kelelahan. Panas, capek, gerah, itu lah yang mereka rasakan saat ini.

EvanecentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang